lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes melitus disebut juga dengan kencing manis adalah penyakit yang disebabkan karena adanya gangguan dari penggunaan glukosa dalam tubuh.
Menurut penuturan dr. Ismi Citra Ismail, Sp.A(K), makanan yang dikonsumsi sehari-hari akan diubah menjadi glukosa di dalam tubuh.
Namun pada anak-anak yang menderita diabetes melitus ini, anak-anak tersebut mengalami kerusakan pada pankreasnya.
Kondisi tersebut menyebabkan anak yang menderita diabetes melitus tidak dapat memproduksi insulin yang dapat merubah glukosa menjadi energi di dalam tubuh.
dr. Ismi Citra Ismail, Sp.A(K) menyampaikan, gejala diabetes melitus ditandai dengan peningkatan nafsu makan dan minum, frekuensi buang air kecil lebih banyak, hingga penurunan berat badan.
Baca juga: Tak Hanya Terjadi pada Orang Dewasa, Diabetes Melitus dapat Terjadi pada Anak, Berikut Penyebabnya
Baca juga: dr. Ismi Citra Paparkan Penyebab Terjadinya Kerusakan Pankreas hingga Gejala dari Diabetes Melitus
Lantas bagaimana pengobatan yang dapat dilakukan pada anak-anak yang menderita diabetes melitus tersebut?
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Anak, dr. Ismi Citra Ismail, Sp.A (K) memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Pengobatan diabetes melitus pada anak
- Diabetes melitus tipe I
dr. Ismi Citra Ismail, Sp.A(K) menuturkan, pengobatan diabetes melitus pada anak-anak akan disesuaikan dengan tipenya.
Pasalnya diabetes melitus pada anak dibedakan menjadi tiga tipe yaitu diabetes melitus tipe I, diabetes melitus tipe II, dan diabetes melitus tipe III.
Menurut dr. Ismi Citra Ismail, Sp.A(K), ketika anak datang berkonsultasi ke dokter mengenai diabetes melitus tersebut, dokter akan melakukan analisis terlebih dahulu diabetes tersebut masuk ke dalam tipe yang mana.
Apabila diabetes melitus tersebut masuk ke dalam tipe I, terdapat antibodi positif di dalam darahnya maka menandakan adanya kerusakan pankreas dan kurang insulin.
Kondisi tersebut hanya memiliki satu obat, yaitu melakukan suntik insulin dari luar.
Karena insulin itu adalah hormon yang diperlukan oleh semua orang dan kebetulan penderita diabetes melitus tidak memilikinya karena adanya kerusakan pada pankreasnya.
Baca juga: Tak Hanya Makanan Manis, Penderita Diabetes Juga Perlu Batasi Makanan Asin dan Sederet Hal Ini
Baca juga: Diabetes Melitus Tipe 1 Bisa Terjadi pada Anak-anak dan Remaja, Simak Pemaparan dr. Andi
- Diabetes melitus tipe II
Untuk tipe II karena penderita tersebut masih memiliki insulin, terkadang mereka tidak membutuhkan insulin dari luar.
Diabetes melitus tipe II ini cukup diberikan obat untuk memperbaiki kerja insulinnya saja.
Diabetes melitus tipe II ini biasanya banyak terjadi pada pasien-pasien obesitas.
Pasien dengan obesitas itu harus melakukan diet, olahraga, dan mengatur pola makan, agar supaya insulinnya dapat bekerja dengan baik.
dr. Ismi Citra Ismail, Sp.A(K) mengungkapkan, untuk diabetes melitus tipe I pengobatannya masih dilakukan seumur hidup.
Baca juga: Diabetes dan Hipertensi Dapat Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis, Gejalanya Termasuk Urine Berdarah
Baca juga: Curigai Kolesterol Tinggi, Bisa Jadi Tanda Alami Diabetes Melitus Tipe 2, Ini Penjelasan Dokter
"Jadi kalau saat ini pankreasnya sudah rusak, kita belum ada obat untuk mengobati pankreasnya."
"Jadi dia akan mendapatkan suntikan insulin seumur hidup."
"Kemudian untuk diabetes melitus tipe II tergantung kondisinya, ada yang dapat lepas dari obat namun harus menjaga pola makannya dan olahraganya."
"Perlu diingat, insulin itu bukan obat ya. Insulin itu memang hormon yang dibutuhkan oleh tubuh."
"Kita orang yang normal memiliki hormon insulin tersebut, jadi anak yang menderita diabetes melitus itu membutuhkan hormon insulin tersebut karena tidak dapat memproduksi dengan sendirinya."
"Jangan diganti sama herbal atau yang lain, jadi harus diberikan insulin."
Baca juga: Pakar Kesehatan Sebut Minum Kopi Dapat Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Ismi Citra Ismail, Sp.A (K) dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 18 November 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
