TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit hati berlemak (non-alkohol) mencakup berbagai kondisi hati yang tidak terkait dengan alkohol.
Seperti namanya, penyebab utama penyakit hati berlemak adalah terlalu banyak lemak yang disimpan di hati.
Jika tidak segera dideteksi, kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut hati dan pada akhirnya memicu gagal hati dan kanker hati.
Seperti halnya kondisi medis lainnya, semakin cepat seseorang melihat tanda-tandanya, semakin cepat pula bisa mendapatkan perawatan.
Namun, tahap awal penyakit hati berlemak sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun.
Dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk pada Rabu (28/9/2022), berikut ini sederet fakta mengenai penyakit hati berlemak non-alkohol, termasuk gatal-gatal yang bisa menjadi gejalanya.
Gatal-gatal menjadi gejala kerusakan hati

Gejala mungkin saja baru terasa ketika hati berlemak menjadi penyakit yang lebih agresif, yakni steatohepatitis non-alkohol (NASH), yang berarti mungkin ada peradangan dan kerusakan sel hati.
Menurut John Hopkins Medicine, salah satu tanda NASH adalah "gatal yang berlangsung lama".
“NASH yang berubah menjadi sirosis dapat menyebabkan gejala seperti retensi cairan, pendarahan internal, pengecilan otot, dan kebingungan," kata lembaga tersebut.
“Orang dengan sirosis dari waktu ke waktu dapat mengalami gagal hati dan membutuhkan transplantasi hati.”
Baca juga: 5 Fakta Gatal pada Anak Akibat Ulat Bulu, Manfaatkan Selotip untuk Bersihkan Bulu yang Menempel
Gejala lain

Gejala lain dari NASH meliputi:
- Kelelahan parah
- Kelemahan
- Penurunan berat badan
- Menguningnya kulit atau mata
- Pembuluh darah seperti laba-laba di kulit.
Baca juga: Gampang Lelah Bisa Jadi Tanda Defisiensi B12, Berikut Ini Sederet Gejala Lainnya
Empat tahap hati berlemak

Ada empat tahap penyakit hati berlemak, seperti yang terdaftar oleh NHS.
- Steatosis – Penumpukan lemak yang sebagian besar tidak berbahaya di sel-sel hati.
- Steatohepatitis non-alkohol (NASH) – Bentuk penyakit yang lebih serius, di mana hati meradang.
- Fibrosis – Peradangan yang terus-menerus menyebabkan jaringan parut di sekitar hati dan pembuluh darah di sekitarnya, tetapi hati masih dapat berfungsi secara normal.
- Sirosis – Tahap yang paling parah, di mana hati menyusut dan menjadi bekas luka dan kental.
Ini permanen dan dapat menyebabkan gagal hati dan kanker hati.
Baca juga: Diet Keto Masih Kontroversial, Penelitian Sebut Bisa Sebabkan Masalah Kardiovaskuler dan Liver
Faktor risiko

Meskipun tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan penyakit hati berlemak, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risikonya.
Ini termasuk:
- Menjadi gemuk atau kelebihan berat badan
- Memiliki diabetes tipe 2
- Mengalami resistensi insulin, seperti sindrom ovarium polikistik
- Tiroid yang kurang aktif
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol Tinggi
- Sindrom metabolik (kombinasi diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas)
- Berusia di atas 50
- Merokok.
Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini untuk Mendukung Diet Penurunan Berat Badan, Jangan Makan Sambil Nonton Televisi
Pentingnya gaya hidup sehat

Setiap orang disarankan untuk mencoba mengikuti gaya hidup sesehat mungkin untuk mengurangi risiko.
Gaya hidup yang dimaksud termasuk:
- Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
- Makan makanan seimbang yang tinggi buah-buahan, sayuran, protein dan karbohidrat,
- tetapi rendah lemak, gula dan garam
- Berolahraga secara teratur
- Berhenti merokok.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)