TRIBUNHEALTH.COM - Ibu hamil mungkin khawatir ketika ingin mengonsumsi soda.
Pasalnya soda merupakan minuman yang sering mengandung kafein, gula, dan pemanis buatan.
Lalu, apakah soda berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin?
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam jumlah sedang (kurang dari 200 miligram (mg) per hari) tidak akan membahayakan kehamilan, tetapi penelitian ini tidak pasti, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline pada Rabu (28/9/2022).
Memang ahli kesehatan telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa kafein dapat menembus plasenta.
Namun efeknya pada kehamilan dan bayi masih kurang jelas.
Penelitian masih kurang

Banyak penelitian tentang hubungan antara kafein dan risikonya, seperti keguguran, agak terbatas.
Beberapa memiliki ukuran sampel yang kecil, sementara yang lain memiliki data yang bias.
Pasalnya beberapa penelitian mendapatkan datanya dari wawancara, bukan pengamatan.
Penelitian lain tidak memperhitungkan faktor lain (selain kafein) yang mungkin meningkatkan risiko keguguran.
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bagus Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil, Ikan Tongkol hingga Brokoli
Masih kontradiktif

Data juga terkadang kontradiktif.
Misalnya, satu studi 2008 yang cukup besar tidak menemukan hubungan antara konsumsi kafein dan keguguran, tidak peduli berapa banyak yang dikonsumsi.
Tetapi penelitian lain pada tahun yang sama menemukan peningkatan risiko keguguran dengan tingkat konsumsi kafein yang lebih tinggi ketika orang hamil mengonsumsi 200 mg per hari atau lebih.
Sementara itu, beberapa penelitian yang meneliti hubungan antara asupan kafein dan kelahiran prematur, termasuk satu di tahun 2007, tidak menemukan bahwa asupan kafein moderat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Baca juga: Soda serta Makanan dan Minuman Berikut Harus Dihindari agar Terhindar dari Kerusakan Gigi
Pedoman ACOG

Plus, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), tidak ada bukti konklusif bahwa kafein menurunkan aliran darah rahim, jumlah oksigen janin, atau berat lahir.
Itulah sebabnya pedoman ACOG saat ini untuk orang hamil menyatakan bahwa mereka dapat mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang, asalkan 200 mg atau kurang per hari.
Namun, penting untuk mengakui bahwa penelitian sedang berlangsung dan pedoman ACOG dapat berubah.
Misalnya, pada Agustus 2020, beberapa ahli menyerukan perubahan setelah analisis baru dari penelitian yang ada menemukan bahwa konsumsi kafein apa pun dapat meningkatkan risiko hasil kehamilan yang negatif, termasuk keguguran, lahir mati, berat badan lahir rendah, atau leukemia akut pada masa kanak-kanak.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Rasa Mual Saat Hendak Sikat Gigi pada Ibu Hamil? Berikut Ulasan drg. Anastasia
Pertimbangkan bagaimana kafein memengaruhi tubuh

Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung Anda.
Saat kehamilan Anda berlanjut, tubuh Anda mungkin tidak memecah kafein dengan cepat, sehingga bisa membuat tidur lebih sulit, membuat Anda mulas, atau membuat Anda merasa gelisah.
Jadi, jika kafein memengaruhi Anda lebih dari biasanya sebelum kehamilan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menghindarinya.
(TribunHealth.com/Nur)