Breaking News:

Kebiasaan Merokok Sebabkan Ejakulasi Dini, Kenali Tanda-tandanya dari dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp. U

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai kebiasaan merokok sebabkan ejakulasi dini

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
travel.kompas.com
Ilustrasi merokok dapat menyebabkan ejakulasi dini 

TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi dini adalah kondisi ketika seorang pria mengeluarkan cairan sperma terlalu cepat saat berhubungan seksual.

Banyak pria khawatir akan masalah ejakulasi dini ini.

Terlebih bagi seorang pria yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Seperti merokok.

Baca juga: Meski Tak Pernah Merokok, Seseorang Dapat Terkena Kanker Paru-paru jika Terpapar Polusi

Karena berdasarkan informasi dari Dokter Spesialis Urologi, Dandy Tanuwidjaja, merokok menjadi faktor pencetus terjadi ejakulasi dini.

Disamping bisa menyebabkan ejakulasi dini, kebiasaan merokok juga menyebabkan gangguan ereksi atau impotensi.

Ilustrasi perokok
Ilustrasi perokok (tribunnews.com)

Hal ini sudah bisa dilihat dari keterangan efek samping pada setiap bungkus rokok.

"Merokok dapat menyebabkan gangguan jantung, kehamilan, dan impotensi."

"Impotensi jelas ada hubungannya dengan ejakulasi dini," jelasnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Baca juga: Diabates Bisa Menyebabkan Impotensi atau Disfungsi Ereksi, Simak Penjelasan dr. Haidar Zain

Dandy menambahkan, kondisi kesehatan seksual, utamanya kualitas sperma seorang pria sangat ditentukan oleh rokok.

Maka dari itu penting untuk menerapkan pola hidup sehat salah satunya dengan menjauhi rokok.

2 dari 4 halaman

Pemicu Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini lebih banyak terjadi disebabkan oleh psikis.

Meskipun ada beberapa kondisi biologis yang bisa memicu ejakulasi dini.

Misalnya:

Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (Kompas Lifestyle)

- Infeksi saluran kencing

- Obesitas

- Disfungsi ereksi.

Baca juga: Selain Pengaruhi Kemampuan Ereksi, Testosteron Rendah Buat Pria Kurang Fokus dan Lekas Marah

Kriteria Ejakulasi Dini

Suatu kondisi dianggap sebagai ejakulasi dini apabila memenuhi sejumlah kriteria. Ialah:

1. Waktu

3 dari 4 halaman

Ejakulasi terjadi sebelum penetrasi atau kurang dari 1 sampai 3 menit setelah penetrasi terjadi.

Pertimbangan waktu tersebut berdasarkan jenis ejakulasi dini dalam dunia medis yang disebut:

- Long live

Ilustrasi terjadinya ejakulasi dini
Ilustrasi terjadinya ejakulasi dini (Kompas.com)

Ejakulasi dialami setiap saat pria memulai aktivitas seksual.

"Jadi sejak muda tidak pernah mengalami ejakulasi yang normal," tambah Dandy.

- Quirt

Baca juga: dr. Binsar : Kesehatan Seksual Tidak 100 persen Fokus Terhadap Organ Reproduksi dan Hubungan Intim

Pada masa muda pernah mengalami ejakulasi yang normal, lalu suatu ketika mengalami ejakulasi dini.

Kondisi ini menjadi tolak ukur alasan waktu 1-3 menit menjadi landasan pengukuran waktu ejakulasi dini.

2. Pria Tidak Bisa Kontrol Ejakulasi

Sebenarnya pada diri seorang pria memiliki kemampuan untuk mengontrol ejakulasi.

4 dari 4 halaman

Jadi ketika ada sensasi ejakulasi akan terjadi, normalnya setiap pria bisa mengontrol.

Baca juga: Apakah Tindakan Penyimpangan Seksual Bisa Menular? dr. Binsar Martin Sinaga FIAS Menjawab

Jika tidak ada kemampuan untuk melakukan kontrol ini, maka masuk sebagai salah satu kriteria ejakulasi dini.

3. Mengganggu

Disebut sebagai ejakulasi dini bila kondisi ini mengganggu.

Dalam artian menganggu secara psikis, seperti minder, menghindari aktivitas seksual, dan mengalami ketidakharmonisan dengan pasangan.

"Jadi disebut sebagai ejakulasi dini jika memenuhi 3 kriteria tersebut," tandas Dandy.

Penanganan

Ilustrasi terjadi ejakulasi dini saat berhubungan
Ilustrasi terjadi ejakulasi dini saat berhubungan (www.tribunnews.com)

Dalam penanganan ejakulasi dini, ada 3 jenis pengobatan. Yakni:

- Terapi perilaku

- Medikamentosa

- Konseling

Baca juga: Berhenti Merokok Dapat Tingkatkan Seksualitas, Ereksi Lebih Berkualitas hingga Mudah Capai Orgasme

Di antara 3 aspek di atas, terapi perilaku dan konseling sangat membutuhkan dukungan pasangan.

Jika memiliki pasangan yang cenderung menjatuhkan, maka pasien akan jatuh pada fase minder yang kerap disertai demam panggung.

"Demam panggung dalam artian, setiap akan melakukan hubungan seksual akan minder dahulu," terang Dandy.

Jika sudah terjadi demikian akan memperburuk kondisi ejakulasi dini.

Prinsip Penanganan Ejakulasi Dini

Prinsip dasar penanganan ejakulasi dini bersifat individualis.

Ilustrasi pria mengalami ejakulasi dini
Ilustrasi pria mengalami ejakulasi dini (tribunnewswiki.com)

Artinya tidak semua penanganan pada setiap pasangan akan dilakukan dengan cara yang sama.

Karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara pasien beserta pasangan dan dokter.

Langkah ini dilakukan untuk mencapai kesepakatan bersama terkait pengobatan yang sesuai dengan pasien.

Baca juga: Pria Wajib Tahu Beberapa Penyebab Ejakulasi Dini, Simak Ulasan dr. Andi Sugiarto Sp.RM

"Kita harus sama-sama antara dokter, suami, dan istrinya untuk duduk bersama mendiskusikan kira-kira (penanganan) mana yang cocok. Selanjutnya kita arahkan ke sana," terang Dandy.

Kunci utama dalam mengatasi masalah ini adalah komunikasi.

"Komunikasi itu sangat penting dalam pengobatan ejakulasi dini," ucap Dandy.

ilustrasi pasangan yang sudah menikah
ilustrasi pasangan yang sudah menikah (newsmaker.tribunnews.com)

Jika sudah melakukan komunikasi dengan baik pada pasangan, maka ajak pasangan untuk mendampingi pengobatan. Utamanya pada saat berkonsultasi dengan dokter.

Karena meskipun ejakulasi dini terjadi pada pria, namun mempengaruhi hubungan antar pasangan.

"Berhasil atau tidaknya terapi yang dilakukan sangat bergantung oleh komunikasi, pengertian, dan kerjasama dengan pasangan," jelas Dandy.

Baca juga: Penelitian Ungkap Long Covid Pengaruhi Kehidupan Seksual, Sebabkan Pria Kesulitan Ejakulasi

Penjelasan dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMerokokKebiasaan MerokokEjakulasi DiniDandy TanuwidjajaDokter Spesialis Urologi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved