TRIBUNHEALTH.COM - Melakukan sikat gigi adalah bagian rutinitas sehari-hari yang umum dilakukan.
Dalam melakukan sikat gigi, mungkin beberapa orang akan mengeluhkan gigi berdarah.
Seringkali hal ini diabaikan begitu saja. Padahal gigi berdarah akibat sikat gigi adalah tanda adanya kelainan pada gigi.
Baca juga: Mengetahui Beragam Penyebab Nyeri Rahang, Dokter Gigi Sebut Jika Benturan Bisa Sebabkan Nyeri Rahang
Hal ini disampaikan oleh drg. Lina Nurdianty.
Tanda gigi berdarah tersebut menjadi indikasi adanya radang gusi.
Bila demikian, radang gusi harus cepat diatasi.
Radang gusi menunjukkan bahwa gusi sedang mengalami pembengkakan karena adanya kalkulus (karang gigi).
"Jadi harus cepat dibersihkan, dibuang supaya tidak terjadi kerusakan yang lebih parah," ungkap Lina dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
Bila sudah terjadi kerusakan yang lebih parah, maka akan menimbulkan periodontitis lalu mencetuskan gigi goyang.
Baca juga: drg. Anastasia Jelaskan Penanganan pada Anak yang Mengalami Trauma ke Dokter Gigi
Jika gigi sudah goyang maka perawatannya akan lebih kompleks.
Penanganan Gigi Goyang karena Abses
Orang dewasa yang mengalami gigi goyang perlu mendapatkan penanganan secara khusus berbeda dengan anak-anak.
Sebelum memberikan penanganan, dokter gigi akan menelusuri penyebabnya terlebih dahulu.
Biasanya gigi goyang pada orang dewasa disebabkan oleh abses.
"Lubangnya sudah sangat besar, kemudian infeksinya sudah menjalar sampai ke ujung akar."
"Akhirnya abses lalu terakumulasi seperti nanah di ujung akar, kemudian gigi goyang," jelas Lina.
Gigi goyang ini tidak bisa asal dicabut begitu saja lantaran terdapat abses.
Dibanding mencabut gigi, dokter akan menganjurkan pasien melakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu, baru bisa ditambal.
Gigi Goyang pada Anak
Serupa dengan orang dewasa, anak-anak juga memiliki masalah pada rongga mulut.
Paling sering ditemui adalah masalah gigi goyang.
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru Terangkan Perawatan Ortodonti untuk Atasi Bentuk Rahang Tak Normal
Jika anak mengalami gigi goyang, tak sedikit orangtua cemas terhadap tindakan apa yang sebaiknya segera dilakukan.
Pada masyarakat luas, umumnya dalam menghadapi gigi goyang terdapat 2 cara.
Yakni dicabut dan dibiarkan saja. Lantas di antara keduanya mana yang lebih baik dilakukan?
Berdasarkan pernyataan Lina, sebaiknya dalam mengatasi permasalahan gigi anak lekas membawanya ke dokter.
Dokter akan memperhatikan kondisi kesehatan rongga mulut anak, khususnya pada gigi.
Jika misalnya ditemukan gigi depan pada rahang bawah goyang, maka dokter akan menelusuri penyebabnya.
Mungkinkah penyebabnya dilatarbelakangi oleh resorpsi akar gigi sulung.
Baca juga: Simak Beberapa Penanganan Keluhan Ngilu pada Akar Gigi Menurut drg. Andi Tajrin
"Artinya akar gigi anak menjadi terkikis, makanya goyang," jelas Lina.
Kegoyangan gigi pada anak memiliki 4 derajat. Jika derajat 1 artinya kegoyangan masih sedikit.
Namun jika gigi goyang sudah berlanjut pada derajat 3 atau 4, maka orangtua bisa segera melakukan pencabutan gigi secara mandiri.
Bisa juga dengan mengarahkan anak mengonsumsi buah apel agar giginya terlepas sendiri.
Namun tentu kondisi di atas telah menunjukkan bahwa gigi sudah waktunya tanggal.
Lebih lanjut, jika gigi pada rahang belakang akibat fraktur (pecah), sedangkan belum waktunya gigi diganti, maka jangan lakukan pencabutan.
Lantaran kondisi tersebut belum menunjukkan gigi goyang.
Kontrol ke Dokter Gigi
Masyarakat pada umumnya baru datang ke dokter gigi jika sudah mengalami masalah gigi.
Yakni seperti merasakan rasa ngilu hingga timbul bengkak pada gigi.
Baca juga: drg. Ardiansyah Imbau untuk Melakukan Kontrol Setiap 2 Minggu Sekali Pasca Operasi Bedah Rahang
Padahal sebaiknya, jangan tunggu sakit gigi baru datang ke dokter gigi.
Karena berdasarkan anjuran Lina, sedikitnya datang ke dokter gigi adalah 6 bulan sekali untuk memeriksakan kondisi gigi.
"Banyak sekali manfaatnya jika kita kontrol ke dokter gigi," sambung Lina.
Sejumlah manfaat yang bisa dirasakan ialah:
- Memeriksan kondisi gigi geligi
- Deteksi lubang gigi
- Deteksi radang gusi
- Deteksi karang gigi
Baca juga: Pentingnya Bersihkan Karang Gigi agar Tidak Terjadi Penyakit Periodontal
- Deteksi sisa akar yang bisa cetuskan gusi bengkak.
Terlebih jika gigi anak-anak, ada masa geligi campuran yang mengharuskan untuk rutin cek ke dokter gigi.
Orangtua perlu aktif dalam mengajak anak datang ke dokter gigi.
Karena pada masa gigi campuran, masa gigi susu seharusnya tanggal dan gigi dewasa tumbuh.
"Terkadang gigi susu belum tanggal, tetapi gigi dewasa sudah tumbuh, jadi dobel," terang Lina.
Penjelasan drg. Lina Nurdianty dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)