TRIBUNHEALTH.COM - Pemasangan behel atau kawat gigi oleh seseorang yang bukan dokter gigi bisa menimbulkan masalah, salah satunya adalah perubahan warna gigi.
"Pada saat misalnya dia ada masalah perubahan warna. Nah, yang bukan dokter gigi itu tidak akan tahu seperti apa cara mengembalikan warnanya," kata Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes.
"Dan akhirnya pasien menjadi korban, warnanya (warna gigi) menjadi lebih coklat, lebih tua, bahkan warnanya menghitam seperti itu, jadi kasian," terang Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes.
Baca juga: Serangan Mental Akibat Pandemi Tak Hanya Dialami Masyarakat Indonesia, Namun Juga Secara Global
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar video program Tribun Health edisi 27 Juli 2022.

Baca juga: Mitos atau Fakta Konsumsi Bawang Putih Mentah Bisa Cegah Cacing Kremi Bertelur? Begini Kata Dokter
Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes menyebutkan jika salah satu dampak yang terjadi akibat memasang behel pada orang yang bukan dokter gigi adalah akan terjadi perubahan warna pada gigi geligi.
Lamanya proses adaptasi setelah pemasangan kawat gigi
"Pada saat setelah dipasang alat ortodonti tersebut, dipasang behel tersebut, pasti orang tersebut merasa tidak nyaman, linu-linu, sakit karena giginya akan ketarik," tuturnya.
"Terus juga berbicara juga akan masih belum jelas," lanjut Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes.
Pasalnya hal ini memerlukan proses adaptasi.
Lamanya proses adaptasi umumnya sangat individual tergantung dari masing-masing orang.
Ada yang memang lebih cepat beradaptasi dan adapula yang lambat.
Baca juga: Penderita Cacar Monyet yang Memiliki Sistem Imun Rendah Berisiko Alami Komplikasi

Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Warna Gigi yang Kuning Akibat Penggunaan Behel Bisa Dikembalikan ke Warna Asli
"Tetapi rata-rata biasanya satu sampai dua bulan pemasangan alat ortodonti itu si pasien masih proses adaptasi," sambung Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes.
"Artinya masih terasa linu-linu, giginya masih terasa tertarik kalau makan, terus kadang-kadang berbicara juga masih belum jelas. Tapi biasanya setelah satu atau dua bulan dia sudah mulai adaptasi," lanjut drg. Rahmat dalam tayangan Tribun Health (27/07/2022).
"Awal-awal itu sangat tidak nyaman. Jangankan ada alat sebanyak itu ya. Kita makan daging misalkan nyelip sedikit aja di rumah makan kan disediain tusuk gigi tuh karena kan nggak nyaman ya," tuturnya.
"Pengennya dicongkelin ya, apalagi alat sebanyak itu ada di mulut kita pasti sangat tidak nyaman. Nah tapi prosesnya nanti akan terlewati oleh pasien tersebut," pungkas Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes.
Namun pada akhirnya pasien akan bisa beradaptasi.
Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes menambahkan jika pada minggu pertama hingga keempat pasti akan ada sariawan.
Hal ini karena adanya sesuatu yang baru di dalam rongga mulut dan memerlukan proses adaptasi yang cukup lama.
Baca juga: Penyebab Manusia Lakukan Penyimpangan Seksual bersama Binatang, Simak dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

Baca juga: 4 Fakta Menarik Seputar Antioksidan, Senyawa Bermanfaat yang Banyak Ditemukan pada Buah dan Sayur
"Rata-rata sekitar satu dua bulan lah, setelah itu kesananya akan mulai terbiasa," tambah Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes.
"Berbicara akan normal, cara makan juga akan terbiasa. Tahu tekniknya kalau makan sate seperti apa, makan apel harus seperti apa gigitnya. Itu diajarin sama dokter ya," paparnya.
Baca juga: Penyimpangan Seksual dan Kelainan Orientasi Seksual, Beda atau Sama? Medical Sexologist Menjawab
Penjelasan Dokter Gigi, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H. Kes dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar video program Tribun Health edisi 27 Juli 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.