TRIBUNHEALTH.COM - Nyeri perut adalah tanda bahwa adanya masalah pada area saluran pencernaan.
Seringkali tanda nyeri perut dianggap sepele oleh masyarakat.
Akhirnya, masyarakat tak segera menindaklanjutinya dengan memberikan penanganan yang tepat.
Baca juga: Penyebab Masyakat Banyak Alami Kanker Usus Besar (Kolon), Dokter: Salah Satunya Malas Bergerak
Justru cenderung gegabah dengan mengonsumsi obat warung tanpa resep dokter hingga melakukan pemijatan.
Padahal hal di atas sangat tidak dianjurkan oleh dr. Andi Siswandi, Sp.B.
Menurutnya berbagai keluhan nyeri perut jangan pernah diabaikan.

"Apapun gejala nyeri perut jangan disepelekan dan diapa-apain, cepat datang ke dokter," serunya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Bila mengarah pada penyakit peritonitis, maka bisa segera dilakukan USG (ultrasonografi).
Kondisi tersebut tentu bisa berisiko tinggi terhadap kematian.
Baca juga: Memahami Penyebab Terjadinya Radang Usus Buntu Berdasarkan Pemaparan dr. Andreas
Karena itu, jika mengalami sejumlah gejala seperti:
- Nyeri perut
- Sulit BAB

- Kembung
- Demam
- Kurus atau gizi buruk
Baca juga: Demam Dengue Berbeda dengan Demam Berdarah, Begini Kata dr. Deborah Johana Rattu, MH.Kes., MKM
Pasien bisa mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas.
Namun jika tidak ada perlatan kesehatan yang lebih menunjang, biasanya puskesmas akan merujuk ke rumah sakit dengan fasilitas yang memumpuni. Minimal memiliki USG atau radiologi.
Waspada Usus Buntu
Nyeri perut adalah keluhan yang banyak dialami masyarakat.
Keluhan nyeri perut ini, bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab.

Mulai dari hal yang sederhana hingga kompleks, seperti tanda penyakit berbahaya.
Salah satu tanda penyakit yang mencetuskan keluhan nyeri perut ialah usus buntu.
Seseorang yang mengalami keluhan nyeri perut tanda usus buntu sebaiknya tidak asal untuk melakukan pijat urut.
Baca juga: Waspada Stres Bisa Picu Sindrom Iritasi Usus Besar, Kenali Ciri Khasnya dari Dokter Spesialis
Karena rupanya, tindakan pemijatan tersebut bisa berisiko membuat usus buntu menjadi pecah.
"Bila mengalami nyeri perut kanan bawah selama 2 sampai 3 hari lalu diurut, maka usus buntu bisa pecah," kata Andi.
Tanda di atas telah merujuk pada kondisi usus buntu akut.

Usus buntu yang pecah tersebut, bisa mengiritasi seluruh dinding perut.
Keadaan ini dinamakan dengan Peritonitis. Menurut Andi, Penyakit Peritonitis sangat mengancam jiwa.
Lantaran, pasien yang biasanya mengalami Peritonis, kondisinya memburuk akibat infeksi yang sudah menyebar di seluruh tubuh.
Baca juga: 5 Penyebab Sakit Perut pada Anak: Sembelit, Diare, hingga Faktor Kesehatan Mental
Oleh karena itu, ia berharap seluruh tenaga medis bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memahami bahaya dari nyeri perut.
Dengan begitu, setiap tanda yang mengarah pada diagnosa nyeri perut, pasien bisa tanggap melakukan pengobatan bersama dokter.
Usus Buntu Kronis

Penyakit usus buntu adalah suat tanda pencernaan mengalami masalah.
Dalam bahasa medis, penyakit usus buntu dikenal sebagai apendiks.
Baca juga: Waspada, Sakit Perut Parah yang Mengganggu Aktivitas Menandakan Gejala Usus Buntu
Sedangkan masyarakat secara awam menyebutnya sebagai umbai cacing.
Seseorang yang mengalami usus buntu, diwajibkan untuk mendapatkan penanganan dokter.
Walau terkenal sebagai penyakit yang cukup serius, sebenarnya usus buntuk telah dimiliki setiap orang.

Usus buntu yang kronis bisa menyebabkan peritonitis.
Peritonitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan tipis di dinding perut (peritonium).
Keadaan Peritonitis disebabkan oleh infeksi yang membuat Peritonium mengalami peradangan.
Baca juga: 6 Pemicu Sakit Perut Bawah selama Kehamilan, Termasuk Nyeri Ligamen Bundar hingga Kontraksi Palsu
Seseorang yang mengalami peritonitis akan menunjukkan sejumlah gejala. Di antaranya:
- Nyeri perut kanan bawah selama 2-3 hari.
- Selang 5 hari, usus akan pecah lalu berlanjut nyeri pada seluruh perut.

"Jadi awalnya peradangan saja di usus buntu."
"Bila keada tersebut terus dibiarkan, maka bisa pecah, bernanah (menginveksi peritonium)," papar Andi.
Disebut peritonius memiliki beberapa jenis, di antaranya:
Baca juga: dr. Aris Ramadhani: Pemderita Usus Buntu Serangan Akut Disarankan untuk Mempercepat Operasi
1. Peritonitis difus
Adalah peradangan yang ditandai dengan rasa nyeri pada seluruh perut.
2. Peritonitis apendiks
Disebut juga sebagai penderita peritonitos sekunder.

Perbedaan Peritonitis primer dan sekunder
Peritonitis memiliki 2 jenis, yaiti:
- Peritonitis primer
Peritonitid primer merupakan suatu peradangan yang disebabkan oleh peritonium.
Baca juga: Peradangan Pada Usus Buntu Bisa Sebabkan Obstruksi Usus, Begini Penjelasan dr. Andreas Cahyo Nugroho
- Serta peritonitis sekunder
Keadaan ini bisa dipicu oleh usus buntu, lambung/ usus kecil yang pecah.
Karena organ berongganya pecah, maka cairan yang seharusnya berada di rongga keluar.

Lalu mengiritasi atau melakukan peradangan hebat pada peritonium.
Maka disimpulkan, penderita usus buntu yang pecah memiliki risiko tinggi terhadap kematian.
Penjelasan dr. Andi Siswandi, Sp.B ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)