TRIBUNHEALTH.COM - drg. Lina Nurdianty menuturkan, masyarakat pada umumnya pergi ke dokter gigi ketika mengalami sakit gigi.
Ketika gigi mulai terasa sakit, terasa nyeri, gigi bengkak, hingga membuat pasien tidak bisa tidur, pasien baru datang ke dokter gigi.
Pasalnya ke dokter gigi tidak perlu menunggu hingga gigi mengalami suatu permasalahan lebih dulu.
drg. Lina Nurdianty menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Kontrol gigi setiap 6 bulan sekali memiliki banyak manfaat untuk kesehatan gigi dan mulut.
Baca juga: 5 Mitos dan Disinformasi Seputar Retainer Gigi, Benarkah Bisa Rusak karena Sikat Gigi?

Dilansir TribunHealth.com, drg. Lina Nurdianty memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
drg. Lina Nurdianty memaparkan berbagai manfaat dari kontrol gigi secara rutin seperti berikut.
- Dapat mengetahui kondisi gigi geligi
Kontrol setiap 6 bulan sekali dapat mengetahui kondisi dari gigi geligi tersebut.
Kondisi gigi geligi yang memiliki permasalahan seperti gigi berlubang dapat diketahui dari kontrol gigi setiap 6 bulan sekali.
Baca juga: Benarkah Pengikisan Gigi sebelum Gigi Palsu Dipasang Sebabkan Rasa Ngilu? drg. Ikbal Menjawab

- Dapat mengetahui permasalahan pada gusi
Permasalahan pada gusi banyak sekali, mulai dari radang gusi hingga terjadinya gusi bengkak.
Kondisi ini dapat dideteksi sejak dini jika rajin melakukan kontrol gigi.
- Dapat mengetahui terjadinya penumpukan karang gigi
Penumpukan karang gigi menjadi salah satu penyebab terjadinya permasalahan pada gusi seperti gingivitis.
Karang gigi yang tidak dibersihkan akan menumpuk yang akhirnya akan membuat gusi berdarah.
Oleh karena itu, pentingnya melakukan pembersihan karang gigi secara rutin.
Baca juga: drg. Lina Nurdianty Jelaskan Alasan Mengapa Seseorang Mengalami Sakit Gigi, Simak Ulasannya Berikut

- Dapat mengetahui permasalahan sisa akar
Sisa akar merupakan masalah gigi yang sudah rusak, dimana tinggal akarnya saja yang tersisa.
Menurut penuturan drg. Lina Nurdianty, sisa akar yang tidak segera diatasi dapat menjadi fokus infeksi hingga membuat gusi bengkak.
Kondisi yang seperti ini biasanya tidak disadari oleh pasien, sehingga banyak pasien yang beranggapan bahwa gigi dan gusinya dalam keadaan baik.
Jika sudah mengalami permasalahan sisa akar, maka sisa akar tersebut harus diambil atau dicabut agar tidak memicu terjadinya infeksi.
Baca juga: Kebiasaan Konsumsi Cemilan Manis Bisa Bikin Gigi Coklat, Simak Imbauan drg. Zita Aprilia, Sp. KGA

Pentingnya melakukan pemeriksaan gigi pada anak-anak
drg. Lina Nurdianty menyampaikan pentingnya melakukan kontrol gigi pada anak-anak.
Gigi anak dengan rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun masih terdapat gigi campuran, sehingga pentingnya anak-anak melakukan kontrol gigi.
drg. Lina Nurdianty menghimbau para orangtua untuk mengajak putra dan putrinya ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya.
Anak-anak masih memiliki gigi geligi campuran yang terdiri dari gigi susu dan gigi dewasa.
Pasalnya terdapat beberapa anak yang mengalami kasus tumpang tindih gigi, dimana seharusnya gigi susunya sudah tanggal namun belum tanggal dan mulai tumbuhlah gigi dewasa.
Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pada gigi geligi dan gigi dewasa, maka pentingnya mengajarkan anak untuk datang dan kontrol gigi secara rutin.
Baca juga: Mitos atau Fakta Cabut Gigi di Siang Hari Sebabkan Perdarahan? Begini Ulasan drg. Lina Nurdianty
Penjelasan ini disampaikan oleh drg. Lina Nurdianty dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 24 Agustus 2022