TRIBUNHEALTH.COM - Cemilan manis adalah jenis makanan yang banyak digemari.
Terkhusus bagi anak-anak yang memang identik menyukai berbagai jenis makanan atau minuman manis.
Salah satu makanan manis yang banyak diminati anak-anak adalah coklat.
Baca juga: Penting! Ini Cara Merawat Gigi Anak yang Suka Makan Coklat, Simak Anjuran dari drg. Citra, MMRS
Coklat sering dikonsumsi anak-anak dalam jumlah banyak.
Padahal kebiasaan ini bisa mencetuskan gigi anak menjadi coklat.
Terlebih lagi, tekstur coklat yang umumnya lengket tidak membuat anak menjadi kenyang.
Akhirnya anak menjadi terus ketagihan untuk mengonsumsinya.
Untuk mengatasi hal ini, drg. Zita Aprilia menghimbau para orangtua memberikan buah sebagai pengganti coklat.
Baca juga: drg. Ardiansyah: Gigi Dewasa yang Berlubang dan Tak Segera Diatasi Bisa Sebabkan Maloklusi
Berikan buah-buahan yang mengandung serat dan air. Seperti apel, semangka, dan pir.
"Banyak makan manis membuat anak lapar terus, semakin lapar, banyak makan coklat, maka giginya akan semakin coklat," paparnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.
Cegah Masalah Gigi Anak
Permasalahan pada gigi tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, namun juga pada anak-anak.
Oleh karena itu, merawat kesehatan gigi sangat penting dilakukan.
Baca juga: Dokter Gigi Ivanna Belopandung Ingatkan Rajin Kontrol Gigi untuk Cegah Masalah pada Rongga Mulut
Berbagai upaya pencegahan bisa dilakukan anak-anak dengan bantuan orangtua atau dokter gigi.
Berikut ini, Zita menjabarkan sejumlah cara dalam mencegah masalah gigi pada anak.
Antara lain:
1. Pemberian Selapis Tipis
Misalnya pada area gigi geraham yang banyak memiliki cekungan. Pada cekungan tersebut diberikan selapis tipis.
Fungsi pemberian selapis tipis pada gigi geraham ini ialah agar gigi anak menjadi kuat.
Sehingga terhindar dari berbagai makanan yang mudah terselip pada gigi yang bisa mencetuskan karang gigi.
2. Pemberian Bahan Tambal
Pemberian bahan tambal bisa dilakukan untuk mencegah masalah gigi pada anak.
Baca juga: Benarkah Tindakan Tambal Gigi Bisa Memicu Terjadinya Sariawan? Begini Tanggapan drg. Ngt. Anastasia
3. Imunisasi Gigi
Selain itu bisa dilakukan imunisasi gigi.
Imunisasi gigi adalah tindakan perawatan yang berupa pemberian olesan flouride pada seluruh permukaan gigi.
Agar gigi tidak mengalami karies atau lubang.
Tips Mengajak Anak ke Dokter Gigi
Berkunjung ke dokter gigi tidak hanya semata-mata untuk mengatasi permasalahan pada area rongga mulut saja.
Melainkan juga dapat dilakukan untuk memastikan kesehatan rongga mulut.
Baca juga: Jika Penyakit Sistemik Sudah Terkontrol, Apakah Tidak Dianjurkan untuk Menggunakan Kawat Gigi?
Diluar itu, bisa mengajak anak untuk lebih mengenak peran seorang dokter gigi.
Dengan demikian anak menjadi tidak takut dan berani melakukan pemeriksaan dengan dokter gigi.
Namun sebelum pada tahap ini, ada baiknya untuk melakukan sejumlah tips terlebih dahulu.
Pasalnya mengajak anak ke dokter gigi seringkali tidak semudah dibayangkan.
Di antaranya yakni:
1. Jangan menakut-nakuti anak
Jangan memberikan asumsi kepada anak bahwa ketika datang ke dokter gigi pasti akan disuntik atau dicabut giginya.
Baca juga: Ketahui Jenis-jenis Gigi Palsu, drg. Ikbal: Gigi Palsu Lepasan dan Gigi Palsu Permanen
Hal ini justru akan membuat pandangan yang menyeramkan bagi sang anak.
Padahal tidak semua tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi harus dicabut.
2. Menggunakan bahasa sederhana
Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Sehingga sesuai dengan imajinasi mereka.
Terkini, banyak sekali informasi yang mengedukasi yang berkaitan dengan kesehatan gigi dari berbagai sumber.
Salah satunya YouTube yang banyak menampilkan video menarik.
3. Mengatur waktu
Jangan mengajak anak ke dokter gigi di saat tidak tepat. Misalnya pada saat jam tidur atau jam makan.
Karena mayoritas, anak yang dibawa ke dokter gigi saat waktu yang tidak tepat akan histeris dan tidak kooperatif.
Baca juga: Kenali 3 Alat Ekstra Oral untuk Atasi Masalah Rahang dari drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
4. Mengatur jam kunjung
Melakukan perjanjian kunjungan dengan dokter agar anak tidak terlalu lama menunggu.
Sehingga akan merasa nyaman ketika datang bertemu dokter gigi.
5. Orangtua Bisa Bekerjasama
Keberhasilan pada perawatan gigi anak tidak hanya bergantung pada dokter, namun juga peran dari
orangtua beserta anak.
Jika kerjasama telah terjalin dengan baik, maka perawatan gigi pada anak akan terasa mudah.
Telat Datang ke Dokter Gigi
Zita menyebut, banyak orangtua justru terlambat mengajak anak ke dokter gigi.
Mayoritas orangtua mengajak anak ke dokter gigi setelah sakit.
Baca juga: Perokok Aktif dan Sering Konsumsi Minuman Beralkohol Beresiko Alami Masalah Bercak Putih pada Lidah
Padahal jika sudah sakit, dibutuhkan waktu penanganan yang tidak sebentar.
Butuh perawatan lebih khusus, yakni dengan multi visit.
Penjelasan Spesialis Kedokteran Gigi Anak, Zita Aprilia ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)