TRIBUNHEALTH.COM - Coklat adalah cemilan manis yang banyak digemari oleh masyarakat.
Makanan manis satu ini terkenal disukai oleh anak-anak.
Hampir seluruh anak-anak menyukai coklat.
Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Dampak Negatif Penggunaan Veneer, Ingatkan Agar Tak Digunakan Sembarangan
Sehingga tak heran bila coklat mudah ditemui dimana saja.
Walau begitu, rupanya kegemaran anak mengonsumsi makanan manis ini menimbulkan kerasahan pada orangtua.
Tidak sedikit orang tau yang mengkawatirkan kondisi kesehatan gigi anak apabila terlalu banyak mengonsumsi makanan coklat.

Maka untuk mengantisipasinya, apa yang harus dilakukan oleh orangtua dalam merawat gigi anak yang gemar mengonsumsi coklat?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, drg. Citra, MMRS memberikan ulasannya.
Baca juga: Cegah Masalah Gigi dan Mulut yang Rawan Terjadi, Dokter Sebut Pentingnya Jaga Kesehatan Rongga Mulut
Ia menjelaskan, anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun biasanya belum bisa melakukan kebiasaan menyikat gigi secara mandiri.
Maka dari itu, orangtua harus kooperatif dalam membantu merawat kesehatan gigi anak.

Sembari mengenalkan cara menjaga kesehatan gigi yang baik.
Mengingat anak akan mencontoh perilaku yang dilakukan oleh orangtua.
"Orangtua adalah role model buat anak, jadi kalau anak sering melihat orangtua rajin sikat gigi, maka anak juga akan mengikuti," jelas Citra.
Baca juga: Penyebab Sikat Gigi Terlalu Keras Rentan Sebabkan Sariawan, Ini Penjelasan drg. Erni Marliana Sp.PM
Jadi setidaknya anak sudah memahami, bahwa sikat gigi adalah suatu kebiasaan yang penting untuk dilakukan.
Selanjutnya, ajarkan kepada anak jika setiap mengonsumsi coklat untuk segera minum air putih.
Karena dengan minum air putih bisa melarutkan sisa coklat yang berada dalam rongga mulut.

Namun lebih baik, usahakan menyikat gigi setelah makan-makanan coklat.
Agar membuat anak nyaman, menyikat gigi bisa dilakukan sebelum tidur.
Baca juga: Selain Cara Sikat Gigi yang Salah, Konsumsi Makanan Tinggi Asam Memicu Terjadinya Gigi Sensitif
Pasalnya, jika kebiasaan menyikat gigi tidak dijalankan, bisa memicu terjadinya gigi keropos.
"Yang penting itu pada saat tidur, karena pada saat tidur nggak ngapa-ngapain, disitulah mulai bekerja si bakteri-bakterinya."
"Bakteri tersebut bisa membuat gigi menjadi keropos," papar Citra.

Baca juga: Informasi Lengkap Seputar Gigi Berlubang: Gejala, Penyebab, hingga Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Selain itu, tidak menyikat gigi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lain.
Mengingat sisa makanan tersebut akan menumpuk pada gigi dan mencetuskan:
- Karang gigi
- Gigi kuning
Baca juga: 5 Penyebab Lidah Kuning, Masalah Kebersihan Mulut hingga Kondisi Medis Serius
- Gusi berdarah
- dan gigi berlubang.
Cara Menyikat Gigi

Cara menyikat gigi yang sebaiknya dilakukan, ialah:
- Menyikat gigi saat pagi dan malam sebelum tidur
- Menyikat gigi dengan durasi 2 menit
Baca juga: Apakah Penggunaan Mouthwash Bisa Menyebabkan Alergi? Simak Penjelasan drg. Anastasia
- Cara Menyikat gigi harus tepat.
Gigi Putih Tidak Jamin Sehat
Gigi putih dan nampak bersih adalah idaman setiap orang.
Mengingat tampilan warna gigi putih bisa membuat penampilan menjadi lebih optimal dan mampu meningkatkan rasa percaya diri.

Namun tahukah Anda, bahwa gigi putih tidak bisa menjadi tolak ukur dalam menilai kesehatan gigi.
Karena bisa jadi dibalik gigi yang putih, memiliki beragam masalah kesehatan.
Seperti adanya gigi berlubang dan sisa akar.
Baca juga: Mulut Kering dan Muncul Sensasi Terbakar Bisa Jadi Dua Tanda Peringatan Diabetes
"Gigi putih biasanya terlihat di depannya, tetapi jika diperiksa dibelakangnya ada lubang dan sisa akar," ungkap Citra.
Kondisi demikian lebih berbahaya, bila dibandingkan dengan masalah gigi kuning.
Karena gigi kuning cukup dibersihkan saja, sudah pulih.

Baca juga: Cara Menjaga Gigi Tetap Putih meski Sering Minum Kopi, Simak Anjuran drg. Citra, MMRS
Berbeda dengan masalah gigi berlubang dan adanya sisa akar yang cenderung membutuhkan penanganan yang lebih kompleks.
Terlebih jika masalah gigi tersebut didiamkan begitu saja tanpa mendapatkan penanganan yang tepat.
Bahaya tersebut dipicu karena di rongga mulut banyak terdapat pembuluh darah.
Baca juga: Lakukan SAMURI untuk Deteksi Penyakit Rongga Mulut, Berikut Penjelasan drg. Erni Marliana, Sp.PM
Bila terdapat infeksi, maka bisa tercampur dengan peredaran darah yang akhirnya tersebar ke seluruh tubuh.
Alhasil bakteri pada rongga mulut tersebut ikut tercampur pada seluruh tubuh.
Bila kuman itu menyangkut pada kulit, maka bisa menyebabkan jerawat susah sembuh.

Baca juga: drg. Anastasia Tidak Menyarankan untuk Penggunaan Pasta Gigi yang Mengandung Bahan Kimia
Selain itu kondisi terburuk lainnya, bisa menyebabkan infeksi pada paru dan jantung.
"Infeksi di paru dan jantung tidak disadari bahwa tempat masuk infeksinya dari gigi," terang Citra.
Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak semata-mata memperhatikan gigi hanya dari segi estetikanya saja.
Baca juga: Keterbatasan Ruang Sebabkan Gigi Bungsu Kerap Timbulkan Masalah Kesehatan saat Tumbuh
Melainkan juga memperhatikan adanya permasalahan gigi terlebih dahulu.
"Jadi estetik gigi itu nanti dulu, yang harus dibersihkan itu adalah gigi-gigi yang jelek tadi," imbau Citra.
Penjelasan drg Citra MMRS ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)