TRIBUNHEALTH.COM - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan jika sejak tanggal 06 Mei 2022 WHO mengumumkan jika Negara Inggris melaporkan penemuan kasus monkeypox atau cacar monyet yang pertama kali.
Sehingga seluruh negara diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Dibuat pengumuman baru oleh WHO tanggal 23 Juli yaitu sebagai kedaruratan kesehatan global ya dan disana saat ini sudah ada 86 negara yang sudah melaporkan kasus monkeypox (cacar monyet) dengan total jumlah 39.708 dengan kematian sekitar 400 orang," terang Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menginformasikan bahwa sejak diumumkan oleh WHO, Indonesia telah melakukan berbagai upaya baik kewaspadaan, edukasi, sosialisasi, kesiapan-kesiapan di pintu masuk negara, persiapan fasilitas pelayanan kesehatan baik penanganan awal, deteksi, hingga pengobatan-pengobatan yang dilakukan apabila ditemukan pasien yang mengalami monkeypox atau cacar monyet.
Baca juga: Memahami Penyebab Jerawat, dr. Veronica: Rupanya Penggunaan Minyak Rambut Bisa Memicu Jerawat

Baca juga: Mengenal Sleep Walking, Fenomena Tidur Berjalan yang Sering Terjadi pada Anak-anak
"Sudah ada 23 kasus yang sudah kita tangani. 23 diantaranya adalah telah disingkirkan karena setelah melalui berbagai proses, PCR nya negatif sebanyak 22 orang," lanjut dr. Mohammad Syahril.
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan edisi 20 Agustus 2022.
Menurut dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH pada tanggal 20 Agustus 2022 terdapat 1 pasien yang terkonfirmasi dari DKI Jakarta dan berjenis kelamin laki-laki yang berusia 27 tahun.
Perlu menjadi informasi jika monkeypox atau cacar monyet merupakan sebuah virus yang mirip dengan cacar air.
"Mudah-mudahan informasi ini menjadi bagian ternyata betul apa yang diumumkan oleh WHO bahwasannya seluruh negara harus mempunyai suatu kewaspadaan terhadap ini (monkeypox)," tutur dr. Mohammad Syahril.
dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menambahkan jika gejala yang dirasakan pasien yang terkonfirmasi monkeypox atau cacar monyet adalah demam dan pembesaran kelenjar limfa.
Baca juga: Cenderung Mengantuk di Siang Hari? Lakukan Power Nap untuk Tingkatkan Kinerja Tubuh

Baca juga: Memahami Penyebab Terjadinya Radang Usus Buntu Berdasarkan Pemaparan dr. Andreas
"Tapi keadaannya baik ya, artinya tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, kaki dan sebagian disekitar alat genitalia," sambungnya.
Apabila dijumpai adanya gejala-gejala tersebut, alangkah baiknya tenaga kesehatan dengan cepat untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan dan segera dilakukan pemeriksaan PCR.
Berdasarkan penuturan dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH apabila gejala yang dialami ringan maka pasien tidak perlu masuk ke ruangan isolasi dan cukup melakukan isolasi mandiri di rumah.
dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengungkapkan jika kasus monkeypox atau cacar monyet adalah kasus yang menular dan memerlukan contact tracing (pelacakan kontak) terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien monkeypox atau cacar monyet.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menegaskan jika di Indonesia baru dijumpai 1 pasien yang terkonfirmasi.
Baca juga: Area Tubuh Manakah yang Rentan Alami Hiperpigmentasi Kulit? dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK Menjawab

Baca juga: Apakah Hiperpigmentasi Kulit Bisa Terjadi pada Bayi? Begini Kata dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK
Penjelasan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan edisi 20 Agustus 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.