TRIBUNHEALTH.COM - Kondisi apa pun yang dialami oleh anak tidak boleh disepelekan, tak terkecuali sakit perut.
Pasalnya terkadang anak masih memiliki keterbatasan untuk mendeskripsikan dengan baik kondisi yang tengah mereka alami.
Karenanya, orangtua perlu peka terhadap sakit perut yang dialami oleh anak.
Meski tak selalu serius, terkadang sakit perut pada anak perlu perawatan sedini mungkin.
Dilansir TribunHealth.com dari Everyday Health, berikut ini sejumlah tanda sakit perut anak kemungkinan serius dan perlu tindakan medis segera.
Nyeri parah dan tiba-tiba
Timbulnya nyeri perut yang parah secara tiba-tiba kemungkinan memerlukan perhatian medis segera.
Apendisitis, misalnya, dapat menghasilkan rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam di sisi kanan bawah perut.
Pada anak-anak, gejalanya juga bisa termasuk muntah, demam, dan kehilangan nafsu makan.
Kondisi ini terjadi ketika usus buntu, kantong kecil berbentuk jari yang menempel di usus besar, meradang dan terinfeksi.
Apendisitis membutuhkan pembedahan untuk mengangkat organ yang terinfeksi.
Baca juga: 5 Penyebab Sakit Perut pada Anak: Sembelit, Diare, hingga Faktor Kesehatan Mental
Sering terjadi
Masalah perut yang sering, meskipun tidak terlalu akut, dapat mengindikasikan bahwa sistem pencernaan juga membutuhkan perhatian medis.
Jenis nyeri kronis ini mungkin tidak memerlukan perjalanan ke ruang gawat darurat, tetapi penting untuk menemui dokter anak atau spesialis untuk mengetahui apa yang terjadi dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Jenis rasa sakit ini dapat disebabkan oleh kondisi seperti kolitis ulserativa, penyakit Crohn, atau masalah bawaan tertentu, seperti organ yang tidak sejajar atau terpelintir di saluran GI.
Baca juga: Orangtua Perlu Waspada Penyakit Tipes pada Anak, Berikut Penjelasan Dokter
Darah dalam feses dan sederet tanda lain
Secara khusus, rasa sakit di bawah pusar dapat mengindikasikan masalah kronis seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit radang usus, gangguan yang mempengaruhi usus kecil dan besar.
Banyak anak dengan salah satu dari gangguan ini akan mengalami tinja yang encer, diare, gas dan kembung.
Orang tua harus segera mencari perhatian medis jika ada darah dalam tinja, penurunan berat badan, atau penambahan berat badan yang lambat atau tertunda.
Baca juga: Hobi Makan Pedas Tanpa Diare? Ini Tips yang Bisa Dilakukan menurut dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH
Penyakit celiac
Kondisi pencernaan seperti penyakit celiac (intoleransi terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan gandum hitam) bisa lebih sulit dikenali dan memerlukan pengujian lebih lanjut.
Gejala termasuk sakit perut, kembung, gas, kegagalan untuk menambah berat badan, dan tinja longgar atau keras.
Mengelola penyakit celiac selalu membutuhkan mengikuti diet ketat.
Untuk memastikan bahwa anak-anak terus menerima nutrisi yang cukup untuk kesehatan dan pertumbuhan, Wendy Hobson-Rohrer, MD, seorang profesor pediatri di University of Utah Health di Salt Lake City, mendesak orang tua untuk bekerja sama dengan dokter anak mereka ketika menghilangkan makanan dari diet.
Baca juga: Orangtua Perlu Mengetahui Tanda dan Gejala Diare pada Anak, Begini Penjelasan dr. Harsono Salimo
Intoleransi laktosa
Anak-anak juga dapat mengalami intoleransi laktosa, yang berarti mereka tidak dapat menghasilkan cukup laktase, enzim yang membantu memecah laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu.
Hal ini dapat menyebabkan kembung, perut kembung, dan gejala perut lainnya.
Menurut Hobson-Rohrer, jarang melihat anak-anak dengan intoleransi laktosa yang parah.
Namun, beberapa bayi memiliki alergi susu, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu.
Baca juga: 9 Makanan dan Minuman Berikut Perlu Dijauhkan dari Anak, Termasuk Permen Buah dan Keju
Gejala biasanya gatal-gatal, mengi, muntah, dan tinja berdarah, tetapi kondisi ini sering hilang seiring bertambahnya usia anak.
Meskipun sebagian besar masalah perut cenderung berlalu, mengenali beberapa tanda yang paling mengkhawatirkan dan mengetahui kapan harus menghubungi dokter akan membuat orangtua dan anak merasa lebih baik lebih cepat.
“Jika Anda dapat menghibur anak itu, Anda mungkin tidak perlu mencari perhatian medis segera,” kata Hobson-Rohrer.
“Jika anak menangis dan tidak dapat dihibur dan memiliki gejala seperti perut tegang, muntah, dan tinja berdarah, penting untuk mencari perawatan medis segera.”
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)