TRIBUNHEALTH.COM - Kawat yang dipasang pada gigi bisa dimaksudkan untuk tujuan lain, semisal pada kondisi di mana membutuhkan perawatan splinting dan tentu berbeda dengan yang dimaksudkan dalam perawatan ortodonti.
Perawatan ortodonti yaitu sebuah cabang ilmu dalam kedokteran gigi yang bertujuan untuk :
- Mendapatkan susunan gigi geligi yang teratur, kontak oklusal yang baik, sehingga dapat dicapai fungsi oklusi yang efisien, dan estetika penampilan wajah yang baik, juga hasil perawatan yang stabil.
Perawatan ortodonti bukan perawatan yang diduga selama ini sebatas perawatan tertentu saja.
Tetapi sesungguhnya tahapan perawatan ortodonti memiliki 3 jnis tahapan secara umum, yakni :
- Preventif
Pada tahapan preventif dimaksudkan untuk mencegah kelainan oklusi, cakupannya merupakan bagian dari preventif dentis.

Baca juga: Bahaya Membeli Kawat Gigi Secara Online, Ini Penjelasan drg. H. Rahmat Juliadi M.H.Kes
Dan waktu perawatannya relatif lama sesuai dengan pertumbhan dan perkembangan dentofasial.
Biasanya dilakukan bertahap pada usia sekitar 2.5 tahun, 5 tahun dan dilakukan tindakan foto rontgen ketika diperlukan.
Termasuk mode studi untuk bisa menegakkan diagnosa dan untuk melihat erkembangannya.
drg. Anastasia menyampaikan, yang harus diperhatikan pada fase preventif adalah pentingnya menjaga gigi molar ke dua desidui atau gigi susu.
Gigi susu yang sudah lengkap terdapat 20, dan pada gigi ke 5 rahang atas, rahang bawah baik kanan maupun kiri geraham besar dari gigi susu harus di jaga sungguh.
Apabila sampai terjadi sesuatu pada gigi tersebut nantinya dalam perkembangannya, maka gigi premolar kedua permanen akan kekurangan tempat.
Selain itu harus diperhatikan apabila danya persistensi akar gigi sulung yang tertinggal pada tulang rahang.
Baca juga: Inilah Waktu yang Dibutukan untuk Proses Penggunaan Kawat Gigi, Simak Penjelasan Dokter
Misalnya sempat mengalami kejadian karies yang meluas atau patah dan ternyata masih tertinggal pada rahang, harus diperhatikan.
Adanya Supernumerary teeth atau anomali gigi berlebih, ankilosis desidui ketika sementum dari gigi desidui menyatu dengan tulang alveolus.
Perlu diperhatikan adanya tulang yang tidak teresorbsi dengan sempurna.
drg. Anastasia menyampaikan bahwa perlu diperhatikan juga pada penambalan gigi desidui jangan sampai adanya overhanging atau berlebih.
Jangan sampai anak mengalami sebatas mengganjal, tetapi juga berlebih yang mengarah ke samping antar gigi atau interdental.
Tindakan pada vase ini adalah perawatan karies gigi secara tuntas.
Selain itu mneghilangkan kebiasaan buruk atau bad habbid apabila ada.
Penanganan central diastema , rongga celah antar gigi biasanya pada bagian depan rahang atas atas.
Baca juga: drg. H. Rahmat Sampaikan Hal yang Perlu Diperhatikan Pengguna Kawat Gigi
Central diastema dimana pemicu tersebut biasanya oleh karena Frenulum labialis, adanya jaringan ikat atau jaringan yang menghubungkan antara bibir atas dengan mukosa dibawahnya yang bisa memicu kejadian centra diastema.
Adanya mikrodonsia atau gigi yang kecil-kecil dan tidak sesuai dengan ukuran normalnya harus diperhatikan.
Pada kondisi makronagtia, dimana yang terjadi baik rahang atas maupun rahang bawah petumbuhannya melebihi normal makronagtia.
Mesiodens, adanya gigi diantara dua gigi yang biasanya pada rahang atas depan.
Malformasi gigi insifus kedua, biasanya berbentuk kecil sepeerti kerucut.
Relasi oklusi atau bertemunya gigi rahang bawah bagian depan mengalami gangguan, dan adanya kista pada area tengah gigi, juga danya bad oral habbit.
- Interseptif
Perawatan interseptif pada maloklusi gigi yang baru saja terjadi atau sedang proses terjadi.
Baca juga: drg. H.Rahmat Juliadi, M.H. Kes Paparkan Komponen dari Kawat Gigi, Simak Ulasan Berikut
Tujuan tahapan ini adalah untuk memperbaiki oklusi, misalkan adanya gigi yang hilang sebelum watunya.
Pada kondisi ini perlu dibuatkan space maintainer, yakni dibuatkan alat untuk ruang tersebut agar tetap tersedia.
Adanya kejadian gigi hilang sceara dini, sehingga space antar gigi menjadi sempit dan perlu alat yang disebut dengan space regainner.
Dalam prosedur ini membutuhkan bantuan study model, beberapa fotp rontgent di antaranya ialah panoramic foto rontgent sehingga dokter bisa mengetahui ada tidaknya benih gigi pengganti, termasuk urutan gigi geligi yang sedang diperiksa oleh dokter dimana terjadi kondisi hilangnya gigi dan terbentuk space.
drg. Anastasia menyampaikan pada kondisi ini perlu informed concent dengan orangtua dari anak tersebut, agar bisa diberi penjelasan secara rinci terkait kondisi yang ditemukan oleh dokter.
Termasuk prediksi-prediksi kemungkinan yang bisa terjadi dimasa mendatang.
Baca juga: drg. Rahmat Jelaskan Perawatan Khusus yang Perlu Dilakukan Pengguna Kawat Gigi
- Korektif
Ketik maloklusi sudah terjadi biasanya menggunakan alat-alat orto lepasan, kawat gigi, invisalign atau clear aligner.
Bisa juga dalam tahapan ini membutuhkan tindakan bedah ortognatik.
Pada beberapa kasus juga terdapat alat tambahan semisal mikro implan.
drg. Anastasia menyampaikan, dentifikasi dari kasus ortodonsia tidak sesederhana seperti yang diduga masyarakat awam.
Karena kasus ortodonsia tergolong kompleks, diantaranya harus diketahui apakah karena kelainan skeletal semisal rahang atas yang terlalu besar atau rahang atas yang terlalu kecil.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Bogor bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)