Breaking News:

Jangan Salah Lagi, Ini Aturan Konsumsi Suplemen dan Vitamin yang Tepat menurut Apt. Yovita Mercya

Berikut ini simak penjelasan Apt. Yovita mengenai aturan konsumsi suplemen dan vitamin

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
Ilustrasi suplemen-simak penjelasan Apt. Yovita mengenai aturan konsumsi suplemen dan vitamin 

TRIBUNHEALTH.COM - Apoteker Yovita Mercya menjelaskan aturan dalam mengonsumsi suplemen dan vitamin.

Pada aturan mengonsumsi suplemen, Yovita menganjurkan untuk tidak mencoba meminumnya setiap hari.

Salah satu suplemen yang dicontohkan ialah, suplemen yang mengandung Echinacea purpurea.

Baca juga: Mitos atau Fakta Jika Penggunaan Vitamin C dan Asam Kojic Bisa Menghilangkan Hiperpigmentasi Kulit?

Echinacea purpurea merupakan tanaman yang bisa untuk meningkatkan sistem imun.

Cukup konsumsi suplemen tidak lebih dari jangka waktu 14 hari, karena bisa merusak tubuh.

"Jadi kalau sudah 14 hari berhenti," pesannya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Ilustrasi suplemen
Ilustrasi suplemen (pixabay.com)

Berbeda dengan vitamin yang memang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari.

Vitamin bisa dikonsumsi selama bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Dengan sistem imun yang baik, maka bisa mencegah diri terkena dari berbagai virus.

Baca juga: 4 Manfaat Mentimun untuk Kesehatan, Hidrasi Tubuh hingga Menunjang Kesehatan Kardiovaskular

"Minum vitamin yang banyak, itu penting. Vitamin C , D itu bisa atau suplemen untuk meningkatkan sistem imun," paparnya

2 dari 4 halaman

Walau demikian tetap memperhatikan dosis vitamin yang akan diminum.

Vitamin B dan C adalah jenis vitamin yang larut air.

Ilustrasi suplemen vitamin C
Ilustrasi suplemen vitamin C (Kompas.com)

Sehingga jika berlebih akan dibuang oleh urin.

Berbeda dengan Vitamin A, D, E, dan K bersifat larut pada lemak.

Maka dari itu dalam mengonsumsinya tidak perlu berlebihan.

Baca juga: Makanan Berlabel Rendah Lemak Bikin Cepat Kurus, Benarkah? Ini Jawaban dr. Syahidatul Wafa, Sp. PD.

"Kalau berlebihan terdistribusinya ke dalam jaringan lemak dan itu berbahaya," katanya.

Berbeda jika mengonsumsi vitamin B dan C. Meski begitu tetap harus dibatasi dalam mengonsumsi kedua vitamin ini.

Jenis Pengobatan

Penyakit karena infeksi bisa berasal dari mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan virus.

Pengobatan penyakit infeksi terbagi lagi menjadi 3 jenis, antara lain:

Ilustrasi pemeriksaan dokter
Ilustrasi pemeriksaan dokter (Pixabay)
3 dari 4 halaman

1. Terapi Kausatif

Terapi ini bertujuan untuk membunuh penyebab penyakit infeksi.

2. Terapi simtomatis

Pada terapi jenis satu ini berfokus dalam menurunkan gejala yang timbul.

Baca juga: Tidak Disangka, Dokter Sebut Cabai Miliki Kandungan Vitamin C

3. Terapi suportif

Berperan untuk mendukung tubuh agar sistem imun cukup kuat dalam membunuh bakteri.

Namun jika seorang pasien mengalami gejala parah, maka pengobatan yang dilakukan ialah pemberian anti virus.

Ilustrasi konsumsi obat
Ilustrasi konsumsi obat (nakita.grid.id)

Menurut penuturan Mercya, membunuh virus dan bakteri dilakukan dengan cara berbeda.

"Ketika membunuh bakteri, dilihat apa yang spesifik dari bakteri yang berbeda dengan manusia."

"Misalnya manusia memiliki ribosom yang tipenya berbeda dengan bakteri, maka kita bunuh bakteri dengan menghambat ribosom itu," terang Mercya.

Baca juga: 80 persen Pasien yang Lakukan Pengobatan dengan Metode dr. Ibnu Sina Mengalami Kesembuhan dan Perbaikan

4 dari 4 halaman

Berbeda dengan virus, perlu diketahui bahwa virus bukanlah makhluk hidup.

Di dalam tubuh virus hanya ada materi genetik DNA dan RNA.

Virus bisa hidup ketika masuk di dalam makhluk hidup dan memperbanyak diri (bereplikasi) di dalam tubuh makhluk hidup.

Ilustrasi konsultasi dokter.
Ilustrasi konsultasi dokter. (Freepik.com)

Maka dari itu dalam pengobatannya tidak bisa untuk membunuh virus, melainkan bertujuan untuk menghambat virus bereplikasi.

Penjelasan Apoteker Mercya, M.Si ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comsuplemenvitaminYovita MercyaCacar monyet Niacinamide Sitoplasma Cacar Monyet
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved