TRIBUNHEALTH.COM - Virus cacar monyet kini tengah melanda masyarakat dunia.
Virus yang sudah mulai masuk di Indonesia ini adalah penyakit infeksi.
Mengingat pengobatan atau antivirus pada penyakit cacar monyet belum ditemukan, maka penelitian masih dilakukan oleh para peneliti.
Baca juga: Dokter Jelaskan Cara Hilangkan Bekas Cacar Air di Area Wajah
Namun demikian, untuk mengantisipasi paparan dari virus cacar monyet bisa dilakukan dengan memperbanyak mengonsumsi vitamin.
Hal ini sesuai dengan anjuran dari Apoteker Mercya, M.Si.
Menurutnya berbagai vitamin bisa dikonsumsi selama bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Dengan sistem imun yang baik, maka bisa mencegah diri terkena dari berbagai virus.
"Minum vitamin yang banyak, itu penting. Vitamin C , D itu bisa atau suplemen untuk meningkatkan sistem imun," paparnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Meski konsumsi vitamin sangat dianjurkan, namun tetap memperhatikan jangka waktu mengonsumsinya.
Baca juga: 6 Suplemen Berikut Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan, Bisa Ganggu Penyerapan Satu Sama Lain
Jangan mencoba untuk mengonsumsi suplemen setiap hari. seperti suplemen yang mengandung Echinacea purpurea.
Echinacea purpurea merupakan tanaman yang bisa untuk meningkatkan sistem imun.
Cukup konsumsi suplemen tidak lebih dari jangka waktu 14 hari, karena bisa merusak tubuh.
"Jadi kalau sudah 14 hari berhenti," pesannya.
Berbeda dengan vitamin yang memang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari.
Walau demikian tetap memperhatikan dosis vitamin yang akan diminum.
Bisa Sembuh Sendiri
Yovita mengatakan, bahwa virus cacar monyet bisa sembuh sendiri (self limiting disease).
Hal ini disebabkan lantaran tubuh memiliki kemampuan membunuh virus melalui sistem imun yang ada.
Namun hal ini tak bisa terjadi begitu saja, dibutuhkan kesiapan tubuh yang baik.
Baca juga: Penularan Cacar Monyet Melalui Kontak Erat dengan Hewan atau Manusia yang Terkontaminasi Virus
"Istirahat yang cukup dan perbanyak vitamin aja kalau sampai terkena (cacar monyet)," imbau Mercya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Selanjutnya, jika gejala sudah mulai mengganggu segera obat dengan terapi simtomatis.
Jika mengalami demam, bisa segera konsumsi parasetamol, namun bila gatal obati dengan anti histamin.
Lalu jika gejala semakin memberat, bisa diberi obat antivirus.
"Walaupun untuk saat ini masih dalam tahap uji coba," sambungnya.
Jenis Pengobatan
Penyakit karena infeksi bisa berasal dari mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan virus.
Pengobatan penyakit infeksi terbagi lagi menjadi 3 jenis, antara lain:
Baca juga: dr. Zahra Ayu Paparkan Perbedaan Penyakit Cacar Air dan Cacar Monyet, Berikut Penjelasannya
1. Terapi Kausatif
Terapi ini bertujuan untuk membunuh penyebab penyakit infeksi.
2. Terapi simtomatis
Pada terapi jenis satu ini berfokus dalam menurunkan gejala yang timbul.
3. Terapi suportif
Berperan untuk mendukung tubuh agar sistem imun cukup kuat dalam membunuh bakteri.
Namun jika seorang pasien mengalami gejala parah, maka pengobatan yang dilakukan ialah pemberian anti virus.
Menurut penuturan Mercya, membunuh virus dan bakteri dilakukan dengan cara berbeda.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Herpes Zoster, Bisa Menulari Orang yang Belum Pernah Kena Cacar Air?
"Ketika membunuh bakteri, dilihat apa yang spesifik dari bakteri yang berbeda dengan manusia."
"Misalnya manusia memiliki ribosom yang tipenya berbeda dengan bakteri, maka kita bunuh bakteri dengan menghambat ribosom itu," terang Mercya.
Berbeda dengan virus, perlu diketahui bahwa virus bukanlah makhluk hidup.
Di dalam tubuh virus hanya ada materi genetik DNA dan RNA.
Virus bisa hidup ketika masuk di dalam makhluk hidup dan memperbanyak diri (bereplikasi) di dalam tubuh makhluk hidup.
Maka dari itu dalam pengobatannya tidak bisa untuk membunuh virus, melainkan bertujuan untuk menghambat virus bereplikasi.
Vaksin Atasi Infeksi Virus Cacar Monyet
Saat ini masyarakat dunia sedang dihebohkan dengan adanya penyebaran cacar monyet.
Diketahui, untuk menghalang penyebaran semakin meluas, vaksin cacar monyet sangat efektif untuk digunakan.
Baca juga: Dokter Tegaskan Vaksinasi Cacar Berikan Kekebalan Tubuh Sebanyak 85 persen terhadap Cacar Monyet
Mercya menyebut sebaiknya pemberian vaksin dilakukan sebelum seseorang terpapar virus cacar monyet.
Hal ini dipercaya, apabila suatu saat terkena penyakit cacar monyet dapat terhindar dari gejala.
"Sebelum terkena divaksin, supaya nanti kalau virusnya datang sudah tidak ada lagi gejala,"
," katanya.
Berbeda, jika sudah terpapar dengan gejala yang berat lalu diberi vaksin, sebaiknya tidak perlu mendapatkan terapi pengobatan khusus.
Cukup melakukan pengobatan pada gejala yang dialami saja alias terapi simtomatis.
Jenis Vaksin Cacar Monyet
Vaksin berfungsi untuk mencegah terjadinya gejala penyakit yang parah dengan memasukkan virus yang sudah dilemahkan di dalam tubuh.
Sehingga diharapkan tubuh kita bisa menciptakan sistem imun yang lalu memiliki memori.
Maka kedepannya, jika virus masuk ke tubuh sudah bisa mendeteksi.
Saat ini vaksin yang ada adalah vaksin cacar bukanlah vaksin yang khusus untuk cacar monyet.
"Jadi di 2013 sudah disetujui FDA untuk pengobatan vaksin cacar biasa," ujar Mercya.
Kini vaksin yang sudah disetujui untuk vaksin cacar monyet ada 2 jenis.
Baca juga: Waspada, Dokter Sebut Penularan Penyakit Cacar Monyet Bisa Melalui Batuk dan Bersalaman
Yakni Jynneos atau biasa disebut imvanex dan ACAM2000.
Vaksin Jynneos berasal dari virus yang mati namun memiliki antigen.
Sehingga tubuh masih bisa mengenal untuk sistem imun, maka dianggap lebih tidak berbahaya.
Sedangkan ACAM2000 berasal dari virus yang hidup.
Vaksin jenis ACAM2000 ini dinyatakan lebih berbahaya daripada Jynneos.
"Jadi lebih berbahaya sebenarnya karena menunjukkan gejala-gejala," kata Mercya.
Disebutkan, Jyenneos lebih efektif digunakan daripada ACAM2000.
Penjelasan Apoteker Mercya, M.Si ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)