TRIBUNHEALTH.COM - Sariawan bisa diderita oleh siapa saja.
Namun sariawan lebih sering diidap oleh remaja, orang dewasa dan lebih sering dialami oleh para wanita.
Idealnya, adanya sariawan tidak dianggap remeh.
Hal ini karena pada kondisi lebih lanjut bisa berubah menjadi keganasan dan menyebabkan terjadinya kanker rongga mulut.
Kanker rongga mulut berkembang dari lesi yang muncul di jaringan lunak mulut.
Lesi merupakan segala bentuk perubahan pada jaringan mulut dari segi warna, bentuk, ukuran, tekstur, serta kekenyalan.
Baca juga: Konsumsi Makanan Panas dan Minuman Dingin Memicu Gigi Sensitif? Ini Kata Dokter

Baca juga: Kanker Payudara Terjadi Akibat Pertumbuhan Abnormal Sel-sel Payudara, Simak Penjelasan Dokter
Tekstur maupun tampilan mukosa mulut yang normal itu berwarna merah muda dan kenyal.
Apabila terjadi perubahan warna menjadi putih, merah maupun kombinasi keduanya, hal ini bisa menjadi petunjuk adanya lesi yang memerlukan perhatian.
Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D memaparkan jika pengobatan kanker rongga mulut sama seperti kanker lainnya, yaitu dengan dilakukan kemoterapi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Peluang kesembuhan dilakukan kemoterapi pasalnya cukup besar.
Baca juga: Definisi, Gejala dan Pengobatan Kanker Payudara Menurut Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi

Baca juga: Jika Seseorang Mengalami Malnutrisi, Bagaimana Cara Mengatasinya? Ini Kata R. Radyan Yaminar S.Gz
Meskipun dikatakan jika angka survival orang yang menderita keganasan di rongga mulut hanya 5 tahun, namun jika melihat angka kejadiannya dengan kemoterapi biasanya angka kesembuhannya bisa tinggi jika keganasan yang ditemukan belum meluas atau belum mencapai tahap keempat ataupun belum bermetastasis ke organ yang lain.
Berdasarkan keterangan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D salah satu ciri khas keganasan di manapun berada adalah sifat metastasisnya atau sifatnya untuk menyebar ke rongga lain diseluruh tubuh.
Sama halnya juga yang terjadi di dalam rongga mulut, jika masih tahap awal maka kemoterapinya bisa berhasil dengan baik dan tidak menyebabkan kekambuhan.
Baca juga: 5 Makanan dengan Nutrisi Super Beserta Manfaatnya untuk Kesehatan, Ada Lidah Buaya dan Pepaya

Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Sebut Sariawan Tak Kunjung Sembuh Bisa Diakibatkan karena Kurang Vitamin C
Akan tetapi jika sudah tahap-tahap terakhir atau sudah bermetastasis maka kemungkinan kambuhnya akan selalu ada.
"Masih bisa kambuh kalau bermetastasis biasanya untuk cancer agak sulit dihilangkan sepenuhnya, makanya deteksi dini menjadi sangat penting," timpal Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
Hal ini bertujuan agar angka keberhasilan perawatan tinggi.
Kanker rongga mulut juga bisa dicegah dengan menghindari faktor risiko.
Faktor risiko itu meliputi kebiasaan minum alkohol, merokok, mengunyah pinang sirih, genetik, pengaturan pola makan, infeksi jamur, kebersihan gigi, terkena serat abses dan stres.
Baca juga: Pasang Behel Tak Bisa Sembarangan, Ini Tahapan yang Perlu Dilalui menurut drg. Ivanna Belopandung
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.