TRIBUNHEALTH.COM - drg. Sri Pamungkas menyampaikan, seberapa mampu tubuh kita menahan minuman dingin dan seberapa mampu tubuh kita menahan makanan panas.
Ketika mengonsumsi makanan maupun minuman yang tidak ekstrim, sebenarnya suhu panas dan dingin masih bisa ditoleransi oleh tubuh.
Jika dalam kondisi yang baik-baik saja, dalam taraf tersebut sebenarnya tidak menjadi masalah.
Tetapi pada gigi-gigi yang sudah terjadi kerusakan, konsumsi makanan panas dan minuman dingin akan memperparah.
Jika gigi sensitif disebabkan karena gigi berlubang, maka sebaiknya datang ke dokter gigi.
Dokter gigi akan melihat kondisi gigi apakah bisa langsung dilakukan penambalan ataukah sensitifnya sudah sampai merusak saraf.

Baca juga: Ketahui Cara-cara Perawatan Gigi Sensitif selain Mengganti Pasta Gigi
Biasanya jika sudah sampai pada saraf gigi, maka harus dilakukan perawatan terhadap saraf gigi terlebih dahulu.
Setelah selesai perawatan terhadap saraf gigi dan dilakukan pengobatan, biasanya beberapa kali kunjungan bahkan bisa sekali kunjungan dilakukan penambalan pada bagian gigi yang berlubang.
Jika gigi sensitif karena gusi turun, harus datang ke dokter gigi untuk melakukan konsultasi agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Pasien yang mengalami gigi sensitif akibat gusi turun biasanya berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis periodonsia.
Ketika berkonsultasi, dokter akan melihat kondisi gusi apakah bisa dinaikkan untuk menutup area yang terbuka.
Setelah dokter memastikan bisa, maka dilakukan operasi kecil dimana dokter akan menggeser gusi yang turun menjadi naik ke atas.
Baca juga: Haruskah Penderita Gigi Sensitif Mengganti Pasta Giginya? Simak Penjelasan Dokter Berikut
Akhirnya gigi yang terbuka akan tertutup kembali, sehingga area yang sensitif akan tertutup gusi.
Pada kasus tertentu dimana sikat gigi terlalu keras dan terdapat area gigi yang cekung, dan pada kasus ini diposisi tertentu bisa dilakukan penambalan.
Jika cekungan tersebut sudah ditambal, maka sensitifnya akan hilang.
drg. Sri Pamungkas mengatakan pada kasus fraktur gigi juga tergantung dari frakturnya, sama seperti kondisi gigi berlubang.
Apabila frakturnya sudah mengenai saraf, otomatis harus dilakukan perawatan saraf terlebih dahulu.
Setelah selesai perawatan saraf akan dilakukan penambalan.
Jika fraktur tidak mengenai saraf, maka cukup dibersihkan dan dilakukan penambalan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Palu bersama dengan drg. Sri Pamungkas Sigit Nardianto.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)