TRIBUNHEALTH.COM - Ikan dan seafood atau makanan laut pada dasarnya merupakan makanan yang kaya gizi.
Namun ibu hamil harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan laut.
Pasalnya ada makanan yang boleh dikonsumsi dan ada yang sebaiknya harus dihindari.
Secara umum, makanan laut adalah sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today pada Senin (15/8/2022).
Para ahli menyatakan bahwa makan setidaknya 8 ons ikan yang kaya akan asam lemak omega-3 per minggu dapat bermanfaat bagi bayi yang sedang tumbuh.
Manfaat ini termasuk mengurangi risiko kelahiran prematur dan mendorong perkembangan otak dan penglihatan.

FDA merekomendasikan makan 2 hingga 3 porsi per minggu dari pilihan ikan yang dimasak dan rendah merkuri, seperti:
- ikan lele
- kepiting
- crawfish
- ikan trout air tawar
- haddock
- lobster
- pollock
- ikan salmon
- kerang
- udang
- ikan putih.
Baca juga: Fakta-fakta Morning Sickness pada Ibu Hamil, Secara Umum Tak Berbahaya tapi Ada Risiko Komplikasi
Wanita hamil juga dapat memiliki 1 porsi per minggu makanan berikut berikut:
- ikan biru
- karper
- Ikan bass Chili
- mahi-mahi
- ikan kakap
- ikan ubin
- tuna (albacore, putih, atau kuning)
Sangat penting untuk memasak makanan laut di atas, terutama selama kehamilan, untuk mengurangi risiko keracunan makanan.
Baca juga: Berbagai Penyebab Pusing pada Kehamilan Trimester 1, Normalkah jika Pusing saat Baru Berdiri?

Makanan laut yang harus dihindari
Orang tidak boleh makan makanan laut yang biasanya disajikan mentah selama kehamilan.
Makanan ini termasuk sashimi, tiram mentah, kerang setengah cangkang, ceviche, poke, tuna tartare, atau tuna carpaccio.
Baca juga: 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi Selama Kehamilan, Penting untuk Menunjang Perkembangan Janin
Wanita hamil harus menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi. Ikan-ikan tersebut antara lain:
- ikan kembung
- hiu
- ikan todak
- ikan ubin
- marlin
- jeruk kasar
- tuna (mata besar)
Risiko dan pertimbangan

Mengkonsumsi ikan mentah dan kerang dapat menyebabkan keracunan makanan, karena mengandung bakteri Salmonella dan Vibrio vulnificus.
Gejala keracunan makanan termasuk muntah, diare, dan sakit perut.
Selain bahaya seputar makanan mentah, seseorang harus berhati-hati saat menyiapkan makanan laut dan kepiting.
Penanganan dan persiapan makanan yang aman sangat penting saat makan kepiting, ikan, atau daging mentah apa pun.
Baca juga: Tak Hanya Perubahan Hormonal, Sejumlah Hal Berikut Dapat Sebabkan Diare pada Ibu Hamil
Orang harus menyimpan kepiting hidup dalam wadah yang berventilasi baik dan kepiting segar di lemari es dengan suhu kurang dari 40 ° F atau dikemas dengan baik dalam es.
Wadah penyimpanan harus kedap udara.
Saat menyiapkan kepiting mentah, penting untuk menyimpan makanan laut mentah dan matang di talenan, piring, dan peralatan yang terpisah.
Baca juga: 5 Inspirasi Camilan Sehat untuk Menunjang Gizi Ibu Hamil, Termasuk Sandwich Tuna
Selain risiko tersebut, paparan merkuri dapat menjadi racun bagi janin.
Ini dapat menyebabkan masalah neurologis dan kelainan bawaan.
Akibatnya, menghindari ikan merkuri tinggi sangat penting untuk menjaga janin tetap sehat dan aman.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)