TRIBUNHEALTH.COM - Diare adalah kondisi yang sangat umum yang dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita yang sedang hamil.
American College of Gastroenterology (ACG) menyebut belum ada penelitian terkini tentang prevalensi diare pada ibu hamil, dilansir Medical News Today (MNT).
Selama kehamilan, diare mungkin timbul dari perubahan hormonal atau fisik.
Namun, diare juga bisa tidak terkait dengan kehamilan dan disebabkan oleh infeksi atau gangguan usus yang mendasarinya.
Berikut ini berbagai penyebab diare pada ibu hamil, dilansir TribunHealth.com dari MNT pada Kamis (11/8/2022).
Perubahan hormonal

Salah satu perubahan yang dapat menyebabkan diare adalah peningkatan kadar prostaglandin.
Prostaglandin, seperti oksitosin, membantu merangsang kontraksi di rahim tetapi juga dapat meningkatkan gerakan di sepanjang saluran pencernaan.
Jika tinja melewati usus terlalu cepat, itu bisa menyebabkan diare.
Peningkatan kadar prostaglandin juga dapat menyebabkan diare selama siklus menstruasi.
Baca juga: Olahraga Bermanfaat Penting untuk Ibu Hamil, namun Tak Disarankan untuk Orang dengan Kondisi Berikut
Prostaglandin sintetis, seperti obat yang disebut misoprostol (Cytotec), dapat menyebabkan diare sebagai efek samping.
Hal ini karena misoprostol dapat menyebabkan tinja menyerap lebih banyak air dan elektrolit dari lambung, sehingga menyebabkan diare.
Dokter biasanya menggunakan misoprostol untuk menginduksi persalinan.
Diare infeksi

Infeksi usus adalah penyebab umum diare.
Selain tinja yang encer, penderita diare menular juga dapat mengalami gejala berikut:
- tinja berdarah
- mual dan muntah
- demam dan menggigil
- pusing atau sakit kepala ringan
Baca juga: Sederet Makanan yang Baik dan Buruk untuk Diare, Makanan Tinggi Serat Justru Harus Dihindari
Beberapa organisme yang dapat menyebabkan diare menular:
- bakteri, seperti Escherichia coli atau apapun dalam genus Campylobacter, Salmonella, atau Shigella
virus, termasuk norovirus dan rotavirus - parasit, seperti Giardia lamblia dan Cryptosporidium enteritis
Seseorang dapat terinfeksi organisme berbahaya ini dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Gangguan usus

Diare kronis dapat menjadi gejala dari gangguan usus yang mendasarinya, seperti:
- penyakit radang usus, termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulserativa
- sindrom iritasi usus
- Penyakit celiac
- pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil.
Baca juga: drg. Rahmat Jelaskan Perawatan Khusus yang Perlu Dilakukan Pengguna Kawat Gigi
Kondisi di atas juga dapat menyebabkan berbagai gejala lainnya. Contohnya:
- sakit perut dan kram
- gas dan kembung
- penurunan berat badan
- kelelahan
- mual dan muntah
- masalah kulit dan persendian
- anemia.
Jika diare menyertai gejala lain, temui dokter untuk evaluasi.
Penyebab lainnya

Diare selama kehamilan juga dapat disebabkan oleh masalah ini:
- intoleransi atau alergi makanan
- perubahan pola makan
- stres atau kecemasan
- obat-obatan tertentu
- makan makanan yang mengandung gula alkohol, seperti sorbitol, xylitol, atau manitol.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)