Breaking News:

Jangan Bekerja di Malam Hari jika Alami Penyakit Ini, dr. Wahyuningtyas Rahayu : Waspada Kambuh

Berikut ini simak penjelasan dari dr. Wahyuningtyas Rahayu Sp. P mengenai kondisi yang tidak dianjurkan bekerja di malam hari

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi bekerja di malam hari-Simak imbauan dr. Wahyuningtyas Rahayu Sp. P 

TRIBUNHEALTH.COM - Bekerja di malam hari adalah salah satu tuntutan yang harus dilakukan sebagian orang.

Biasanya pekerjaan ini membutuhkan pergantian shift.

Karena itu, jika ingin bekerja di malam hari, ada baiknya untuk tidak lupa memastikan kondisi kesehatan.

Baca juga: dr. Feni Fitriani, Sp.P(K) Paparkan Penyakit Jangka Pendek & Jangka Panjang Akibat Polusi Udara

Berikut ini dr. Wahyuningtyas Rahayu, Sp.P membagikan sejumlah orang yang sebaiknya tidak bekerja di malam hari.

Wahyuningtyas adalah seorang Dokter Spesialis Paru.

Wanita yang berasal dari Surakarta ini lahir pada 5 November 1986.

Profil dr. Wahyuningtyas Rahayu, Sp.P
Profil dr. Wahyuningtyas Rahayu, Sp.P (Dokumen pribadi dr. Wahyuningtyas Rahayu, Sp.P)

Kini Wahyuningtyas menjalani praktek sebagai Dokter Spesialis Paru di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Sebelum menjadi seorang dokter, Wahyuningtyas telah menempuh berbagai jenjang pendidikan.

Terakhir ia menamatkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi.

Baca juga: Profil dr. Wahyuningtyas Rahayu, Sp.P yang Berpraktek di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

Setelah sebelumnya menempuh jenjang pendidikan sekolah dasar hingga menengah atas di kota yang sama.

2 dari 3 halaman

Tercatat 3 pelatihan yang pernah ia ikuti, seperti:

1. Advanced Trauma Life Support (ATLS)

Ilustrasi seseorang yang sedang melakukan konsultasi dengan dokter
Ilustrasi seseorang yang sedang melakukan konsultasi dengan dokter (freepik.com)

Baca juga: Berbagai Kondisi Medis Bisa Picu Batuk Kronis, Mulai dari Asma, PPOK, hingga Kanker Paru-paru

2. Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)

3. Advanced Cardia

Tanya:

Dokter siapa saja yang sebaiknya tidak dianjurkan bekerja di malam hari?

Ilustrasi kerja di malam hari
Ilustrasi kerja di malam hari (Pixabay)

Dea, Solo.

dr. Wahyuningtyas Rahayu, Sp.P. Menjawab:

Para penderita Asma, alergi dingin, dan PPOK (Penyakit paru obstruktif kronis).

Baca juga: Pendaki yang Memiliki Riwayat Penyakit Paru Perlu Berkonsultasi dengan Dokter sebelum Mendaki

Terlebih bagi para penderita PPOK, karena jika terlalu sering eksaserbasi atau kambuh, maka saluran napasnya semakin lama akan semakin mengecil.

3 dari 3 halaman

Jadi bedanya dengan asma, saluran napas bisa membersar lagi, tetapi kalau PPOK jika kambuh maka saluran napasnya akan semakin mengecil.

Ilustrasi penyakit PPOK
Ilustrasi penyakit PPOK (Kompas.com)

Baca juga: Pekerja Malam Sering Keluhkan Batuk sampai Sesak Napas, Dokter Spesialis Paru Ungkap Penyebabnya

Kondisi ini perlu diwaspadai terutama pada lansia.

Makanya bagi para penderita PPOK yang harus dilakukan adalah berhenti merokok.

Ilustrasi larangan merokok
Ilustrasi larangan merokok (freepik.com)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Wahyuningtyas Rahayu Sp.Pdokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirDokter Spesialis ParuBegadang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved