TRIBUNHEALTH.COM - Sariawan alias guam merupakan lesi atau luka kecil yang dangkal dan terasa sakit di dalam rongga mulut.
Secara umum, munculnya sariawan bisa disebabkan oleh banyak hal.
Seseorang yang memiliki lapisan epitelium dalam rongga mulut sensitif akan lebih mudah mengalami sariawan.
Bahkan ada sebagian orang yang seringkali mengalami sariawan.
Biasanya kondisi seperti ini dikategorikan oleh dokter gigi sebagai penyakit recurrent aphthous stomatitis yang mana sariawannya berulang secara periodik dalam frekuensi waktu tertentu.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Ada Beberapa Perawatan yang Bisa Digunakan untuk Mengatasi Melasma

Baca juga: Tarik Benang dan Tanam Benang Beda atau Sama? Begini Penjelasan Dokter
Bahkan terkadang bisa menjadi parah yang mana biasanya dalam satu bulan mengalami sariawan sekali menjadi dua kali dalam satu bulan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Apabila muncul satu biji sariawan bisa menjadi parah dan muncul menjadi dua atau tiga sariawan dalam sekali muncul.
Seperti ini merupakan salah satu sifat yang dikategorikan sebagai recurrent aphthous stomatitis.
Dikhawatirkan jika kondisi ini berisiko menjadi keganasan.
Baca juga: Olahraga Secara Rutin Menyebabkan Performa Jantung Semakin Meningkat, Begini Penjelasan dr. Ayuthia

Baca juga: Berikut Dua Fungsi Hubungan Seksual yang Disampaikan Dokter Spesialis Andrologi
Terkait hal ini drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D mengatakan apabila secara spesifik keras tidak mengarah ke keganasan.
"Ulcer atau sariawan untuk mudahnya biasanya kami bagi menjadi tiga kategori," kata drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
Kategori tersebut antara lain:
1. Kategori pertama
Pasalnya ada sariawan yang tidak berpotensi sama sekali mengarah ke keganasan, contohnya yang disebut sebagai recurrent aphthous stomatitis atau sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus herpes dimana tidak pernah ada laporan atau penelitian yang menyebutkan bahwa sariawan jenis ini mengarah ke keganasan.
Baca juga: Jangan Asal-asalan Melakukan Pengobatan Radang Usus Buntu Sendiri Tanpa Arahan Dokter

Baca juga: Dokter Gigi Ivanna Belopandung Ingatkan Rajin Kontrol Gigi untuk Cegah Masalah pada Rongga Mulut
2. Kategori kedua
Kemudian ada kategori kedua yang dimasukkan sebagai golongan lesi berpotensi kanker.
Artinya untuk jenis seperti ini ada lesi yang berubah menjadi ganas dan ada juga yang tidak berubah menjadi ganas.
3. Kategori ketiga
Kategori ketiga adalah lesi yang memang menunjukkan sifat ganas dari awal.
"Kembali ke kategori recurrent aphthous stomatitis, jika sariawan jenis ini biasanya tidak akan atau belum pernah ada laporan perubahan menjadi ke keganasan," tutur drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
Baca juga: 9 Tanda Anak Sedang Tumbuh Gigi, Jadi Lebih Rewel dan Mudah Menangis
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.