Breaking News:

Gigi Susu yang Tak Dirawat Berisiko Sebabkan Rampan Karies atau Gigis, Ini Penjelasan drg. Anastasia

Dokter Gigi R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menghimbau untuk merawat gigi susu pada anak.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
nakita.grid.id
Seorang anak yang masih memiliki gigi susu 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Gigi R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menghimbau untuk merawat gigi susu pada anak.

Pasalnya gigi susu menjadi indikator tumbuhnya gigi permanen.

Apabila gigi susu rusak maka proses tumbuhnya anatomi gigi hingga tulang akan mengalami gangguan.

Baca juga: Gigi Berlubang dan Penyakit Lain pada Gigi Berpengaruh Terhadap Rahang? Ini Penjelasandrg. Anastasia

Salah satu kondisi yang paling sering terjadi adalah gigi gigis atau rampan karies (tampilan gigi hitam pendek).

Jika keadaan gigi tersebut dicabut karena tidak bisa dirawat, lalu dibiarkan saja tanpa diberikan space maintaner (penjaga ruang yang akan digantikan gigi permanen) maka gigi akan mendekat.

Apabila gigi kanan dan kiri mendekat, maka membuat ruang gigi pengganti menjadi tidak ada alhasil kekurangan tempat.

Ilustrasi gigi
Ilustrasi gigi (freepik.com)

Kemudian memicu kejadian crowding atau biasa disebut gigi berjejal atau gingsul.

Rampan Karies Harus Segera Diatasi

Rampan karies adalah kondisi yang cukup banyak ditemui pada anak-anak.

Orangtua yang menemui anaknya mengalami rampan karies tak jarang akan membiarkannya begitu saja.

Baca juga: Dokter Gigi: Latih Anak Membersihkan Gigi Sejak Balita Guna Cegah Karies Gigi

2 dari 4 halaman

Hal ini didasari lantaran orangtua berpikir gigi yang mengalami rampan karies akan tergantikan dengan gigi permanen.

Padahal menurut Anastasia, hal tersebut cukup berisiko.

Ilustrasi anak yang mengalami rampan karies
Ilustrasi anak yang mengalami rampan karies (freepik.com)

Mengingat proses pergantian gigi membutuhkan waktu yang lama.

Ia pun lantas mencontohkan kondisi pada gigi seri bawah yang biasanya mulai tumbuh usia 6 bulan maka akan muncul pergantian gigi di usia 6 tahun.

Baca juga: Alami Impaksi Tanpa Timbul Rasa Sakit, Perlukah Cabut Gigi? Ini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG

"Bagaimana mungkin kita sebagai orangtua membiarkan si kecil mengalami risiko dari usia 6 bulan hingga 6 tahun?," ungkapnya yang dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

Rentang waktu 6 tahun ini sangat lama dan berisiko memicu proses infeksi yang awalnya kecil hingga akhirnya menjalar pada kesehatan secara umum.

Perbedaan Gigi Hitam Membayang dengan Rampan Karies

Ilustrasi rampan karies pada anak-anak
Ilustrasi rampan karies pada anak-anak (orami.co.id)

Rampan karies memiliki tampilan gigi berwarna hitam.

Tak jauh berbeda dengan gigi hitam membayang, permukaan gigi pada rampan karies ini bisa licin dan kasar.

Tetapi kondisi gigi bisa berubah, lantaran sudah ada proses penghancuran.

Baca juga: Osteoporosis Bisa Merusak Rahang, Gigi Jadi Kendur dan Rawan Tanggal

3 dari 4 halaman

"Ada proses penghancuran, dimana pada rampan karies itu ada bagian yang jika menggunakan jarum tampak keras dan bila dibersihkan permukaannya licin dan mengkilat," kata Anastasia.

Meski begitu ada bagian yang masih lunak. Bagian ini merupakan karies yang masih aktif.

Anastasia menghimbau, bagi anak-anak yang mengalami rampan karies, hendaknya segera datang ke dokter gigi.

Ilustrasi mengenalkan anak dengan dokter gigi sejak dini
Ilustrasi mengenalkan anak dengan dokter gigi sejak dini (sehatq)

Agar dokter gigi bisa tanggap melakukan perbaikan mahkota gigi, apabila kariesnya kecil dan perawatan saluran akar jika proses karies melibatkan jaringan lebih dalam.

Bila sudah melibatkan jaringan lebih dalam, bisa berimbas secara langsung pada kesehatan umum si kecil.

Apabila terlambat dilakukan dengan proses karies yang terus berlangsung, maka anak akan mengalami banyak gangguan.

Baca juga: drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Sp.BM(K): Gigi Sehat Penting untuk Ibu Hamil

Seperti:

- Badan sering hangat

- Demam

Ilustrasi anak yang mengalami demam
Ilustrasi anak yang mengalami demam (health.kompas.com)

- dan bisa mengakibatkan timbulnya penyakit yang bersifat general (gangguan jantung dan sebagainya).

4 dari 4 halaman

Memperhatikan Kesehatan Gigi

Memperhatikan kesehatan gigi bukan hanya berlaku pada orang dewasa saja. Melainkan juga pada anak-anak.

Termasuk pada anak dibawah usia 5 tahun, mengingat pada kelompok usia ini cenderung belum mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi.

Baca juga: Ini Dia Tujuan Penanganan dari Gigi Impaksi, Ketahui dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP

Karena itu, peran orangtua sangat dibutuhkan agar anak memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Menurut pernyataan Anastasia, jika anak belum memiliki gigi, maka orangtua bisa membersihkan area lidah dan gusi.

Ilustrasi cara mengajarkan anak menjaga kesehatan gigi
Ilustrasi cara mengajarkan anak menjaga kesehatan gigi (nakita.grid.id)

Karena jika ada sisa makanan yang terselip pada gigi, bisa memicu kejadian infeksi.

Terlebih jika sudah ada gigi yang tumbuh semenjak usia 6 bulan.

Baca juga: Tak Boleh Cabut Gigi Impaksi saat Sakit Flu, Benarkah? Ini Kata drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K).

Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPerawatan OrthodontiGigi Susurampan kariesdrg. Anastasia RirienPerawatan gigi anak Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved