TRIBUNHEALTH.COM - Gigi yang terasa goyang atau longgar bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk periodontitis atau penyakit gusi.
Gigi goyang perlu diwaspadai dan mendapatkan perawatan gigi agar tidak sampai tanggal.
Penyakit gusi sendiri melibatkan terjadinya peradangan dan infeksi pada gusi.
Penyebab umum terjadinya penyakit gusi adalah kebersihan mulut yang buruk.
"Sekitar 40 persen orang mengalami penyakit gusi, dan sekitar 70 persen kehilangan gigi terjadi karena kondisi tersebut," tulis situs medis Medical News Today (MNT) dilansir TribunHealth.com pada Sabtu (30/7/2022).
Penyakit gusi biasanya berkembang dari plak.

"Saat menyikat gigi dan flossing tidak menghilangkan plak, penyakit gusi bisa berkembang."
"Plak mengandung bakteri, yang menempel pada gigi dan mengeras dari waktu ke waktu sampai hanya seorang profesional gigi yang dapat menghilangkannya," tulis situs itu.
Plak yang mengeras disebut sebagai karang gigi, menyebabkan gusi menjauh dari gigi, menciptakan celah yang dapat terinfeksi.
Baca juga: Pentingnya Memahami Klasifikasi Dental Plak yang Disampaikan drg. R. Ngt. Anastasia
Seiring waktu, proses ini dapat merusak tulang dan jaringan pendukung gigi, menyebabkan gigi menjadi goyang.
MNT menyebut gejala lain dari penyakit gusi meliputi:
- gusi yang lunak, merah, nyeri, atau bengkak
- gusi berdarah saat menyikat
- resesi gusi
- perubahan cara gigi menyatu

Apa yang perlu dilakukan?
"Setiap orang yang melihat gejala penyakit gusi harus mengunjungi dokter gigi sesegera mungkin," tulis situs itu.
Deteksi dini dan pengobatan dapat mencegah kehilangan gigi.
Baca juga: Memahami Faktor-faktor yang Memengaruhi Perubahan Warna Gusi, Begini Penuturan Dokter Gigi
Tips bedakan gusi sehat dan tidak
Penyakit gusi terkadang tidak dirasakan oleh penderita.
Pasalnya gangguan ini tak selalu menimbulkan rasa sakit, terlebih lagi pada tahap awal.
Karenanya penting untuk membedakan gusi sehat dan tidak.
Dalam keadaan sehat, gusi berwarna merah muda, sebagaimana diberitakan TribunHealth.com dari laman resmi National Health Service (NHS) Inggris.
Selain itu bentuknya tampak kencang dan mampu menyangga gigi pada tempatnya.
Sementara gejala awal penyakit gusi biasanya warnanya berubah menjadi merah dan bengkak.

Baca juga: Dokter Anjurkan untuk Konsumsi Makanan yang Mengandung Vitamin dan Mineral Agar Gusi Tetap Sehat
Baca juga: Dokter Spesialis Gigi: Resesi Gingiva Dapat Menyebabkan Penurunan Gusi Sehingga Terlihat Akar Gigi
Selain itu pendarahan kerap terjadi setelah menggunakan sikat atau benang gigi.
Tahap ini dikenal dengan gingivitis.
Jika gingivitis tidak diobati, jaringan dan tulang yang menopang gigi juga bisa terpengaruh.
Ini dikenal sebagai periodontitis, atau penyakit periodontitis.
- Gejalanya meliputi:
- Bau mulut (halitosis)
- Rasa tidak enak di mulut
- Gigi goyang yang bisa membuat sulit makan
- Kumpulan nanah yang berkembang di bawah gusi atau gigi Anda (abses gusi)
Pada tahap ini, penyakit sudah mempenngaruhi jaringan penopang gigi.
Akibatnya, tulang rahang berisiko rusak apabila dibiarkan begitu saja tanpa perawatan.

Baca juga: Dokter Spesialis Gigi: Meluasnya Infeksi pada Gusi Dapat Menyebabkan Terjadinya Periodontitis
Ruang antara gigi dan gusi juga bisa menjadi terbuka.
Pada akhirnya, gigi menjadi longgar dan lepas dari tempatnya.
Penyakit gusi disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi.
Dalam plak, memang terkandung bakteri.
Sebagian tak berbahaya, namun ada pula bakteri plak yang berbahaya.
Plak yang tak ditangani akan mengiritasi gusi.
Akibatnya, gusi menjadi kemerahan, pembengkakan, atau pendarahan disertai rasa nyeri.
Baca juga: Pentingnya Merawat Gusi Agar Terhindar Dari Gingivitis, Dokter: Ciri Khasnya Gusi Mudah Berdarah
Baca juga: Dok, Apakah Sikat Gigi dan Obat Kumur Bisa Mengatasi Pembengkakan Gusi?
Kasus-kasus penyakit gusi yang ringan biasanya dapat diobati dengan menjaga tingkat kebersihan mulut yang baik.
Ini termasuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dan flossing secara teratur.
Selain itu, pastikan melakukan pemeriksaan gigi secara teratur.
Pada tahap tertentu, hanya dokter gigi yang bisa membersihkan plak dengan metode profesional.
Baca berita lain tentang kesehatan gigi dan mulut di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)