TRIBUNHEALTH.COM - Dental plak merupakan salah satu ekosistem yang paling kompleks di dalam tubuh.
Mikroorganisme ini terikat didalam matriks yang diproduksi oleh sub-polimer ekstra seluler, dimana sebagian besar jenisnya adalah streptococcus mutan, merupakan bakteri utama penghasil matriks polisakarida ekstraseluler.
Klasifikasinya dental plak ini ada yang berdasarkan tempat dari plak, yaitu di gusi bagian atas atau di atas dari gusi maupun di dalam dari gusi.
Bentuk dari gusi seperti collar atau kerah, dan letak plak berada pada kerah tersebut atau terletak di dalam area yang disebut dengan sub-gingiva.
Berdasarkan jenis dari plak, ada yang kering dan ada juga yang bersifat basah.
Berdasarkan waktu pengambilan, plak ada yang diambil satu jam atau beberapa jam setelah makan dan ada yang diambil setelah seseorang berpuasa selama satu malam.

Baca juga: Apakah Adanya Gigi Impaksi Bisa Memengaruhi Gigi Sebelahnya? Begini Kata drg. Andi Tajrin, M.Kes
Jenis plak yang diambil setelah satu jam atau beberapa jam setelah makan, biasanya pH dari plak tersebut tergolong rendah karena asam.
pH plak tergolong rendah karena terkait dengan intake makanan yang sempat dikonsumsi.
Sementara apabila pengambilan plak setelah kita berpuasa sepanjang malam, biasanya angka pH plak lebih tinggi, artinya lebih basa.
Dari plak itu sendiri terdiri dari beberapa tahapan Initial adherence, biasanya mulai terbentuk satu jam setelah membersihkan gigi.
Jenis plak ynag dibentuk pada fase ini merupakan fase awal dan harus benar-benar diperhatikan karena satu jam setelah membersihkan gigi secara sungguh bersih sekalipun sudah terbentuk.
Baca juga: 4 Tips Sederhana untuk Redakan Gigi Sensitif, Bisa Manfaatkan Daun Jambu Biji hingga Bawang Putih
Selain Initial adherence, pada Lag fase, pembentukan plak gigi akan mengalami proses melambat.
Kemudian terdapat Rapid growth dimana pembentukan plak akan sangat cepat dan kemudian adalah Steady atau state detachment yaitu proses dimana mikroorganisme berkembang kembali melambat kurang lebih dalam waktu 4 jam setelah membersihkan gigi sebersih mungkin, plak terbentuk sempurna.
drg. Anastasia menyampaikan bahwa plak secara alami akan terbentuk didalam rongga mulut karena terdiri lebih dari 700 spesies mikroorganisme yang terus ada.
Dari plak itu sendiri terdiri dari beberapa tahapan Initial adherence, biasanya mulai terbentuk satu jam setelah membersihkan gigi.
Pemicu retensi plak, dimana plak mudah muncul dan sulit dibersihkan dibeberaa area perlu diperhatikan.
Baca juga: Soda serta Makanan dan Minuman Berikut Harus Dihindari agar Terhindar dari Kerusakan Gigi
Pada kejadian dimana rongga mulut kita terdapat kelkulus atau karang gigi, pada kasus ini plak akan sangat mudah terbentuk dan sulit sekali dibersihkan.
Plak yang terbentuk dan sulit dibersihkan, case ini disebut dengan retensi plak.
Apabila Cemento enamel junction atau hubungan antara lapisan pertama gigi berwarna putih yang disebut dengan enamel atau email gigi dengan bagian bawahnya berbentuk tidak teratur.
Kondisi bentuk yang tidak licin dan tidak teratur bisa memicu kondisi retensi plak.
Pemicu lainnya ialah celah fruktasi atau pertemuan antar gigi yang tidak teratur.
Kemudian adanya karies, termasuk gigi yang pecah atau fraktur.
Misalkan pasien menggunakan crown atau tambalan yang sudah tidak ideal, dan tepi-tepinya sudah pecah bisa memicu kejadian ini.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (1/4/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)