TRIBUNHEALTH.COM – Setelah anak menjalani sunat atau sirkumsisi, orang tua perlu memahami bagaimana perawatan yang tepat.
Ini bertujuan agar anak bisa segera pulih dan terhindar dari risiko infeksi maupun berbagai komplikasi.
Secara umum memerlukan waktu sekitar 7-10 hari sampai anak sembuh setelah dilakukan sunat.
Lama perawatan setelah sunat biasanya tergantung metode operasi yang dijalani dan usia anak ketika disunat.
Untuk membahas mengenai informasi kesehatan, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Umum yang sudah berkompeten seperti dr. Irmadani Intan Pratiwi.
dr. Irmadani Intan Pratiwi merupakan sarjana kedokteran yang menempuh pendidikan di Universitas Malahayati pada tahun 2012 hingga 2016.
Baca juga: Menkes Luncurkan Platform SatuSehat Guna Menciptakan 1 Data Kesehatan Nasional

Baca juga: Jitu Atasi Impaksi dengan Cara Ini, Simak Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Tak berselang lama ia melanjutkan profesi dokter di Universitas yang sama yaitu Universitas Malahayati pada tahun 2016 hingga 2018.
Selama menempuh pendidikan pada tahun 2013 hingga 2016 dr. Irmadani Intan Pratiwi juga aktif menjadi asisten dosen Dep. Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
Tak hanya itu saja, dr. Irmadani Intan Pratiwi juga sempat menjadi english teacher di Language Centre Universitas Malahayati selama dua tahun.
Pada tahun 2015, ia mewakili Universitas menjadi peserta dalam Gadjah Mada Indonesian Medical Science Olympiad (GIMSCO).
Selain berprofesi sebagai dokter, ia juga aktif membagikan informasi di Instagram pribadinya (@irmadanip).
Sejak tahun 2021, ia menjadi dokter pelaksana dan penanggung jawab di Praktek Dokter Umum dr. Irmadani.
Di tahun yang sama hingga saat ini, dr. Irmadani Intan Pratiwi juga menjadi dokter kecantikan di Dermalogia Clinic Gading Serpong yang beralamatkan di Ruko Boulevard m5 No. 47 Jalan Boulevard Raya M Gading Serpong Tangerang (Telp. 081 213 711 318).
Baca juga: Siapa yang Paling Rentan Alami Depresi? Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp. KJ. Menjawab

Baca juga: Pahami Tindakan Sirkumsisi atau Sunat dari dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U.
dr. Irmadani Intan Pratiwi akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan sebagai berikut.
Pertanyaan:
Bagaimana perawatan pasca melakukan sunat modern, dok?
Adakah perawatan khusus yang mengharuskan pasien untuk kembali kontrol?
Abdul, Tinggal di Surakarta.
Dokter Umum, dr. Irmadani Intan Pratiwi menjawab:
Untuk perawatannya sebenarnya hampir sama dengan perawatan luka biasa.
Bedanya karena tidak ada jahitan jadi tidak terlalu repot untuk melepas jahitan, mengganti perban dan lain-lain.
Kalau tidak ada jahitan, tentunya perawatannya juga lebih mudah.
Prinsip utamanya adalah yang penting menjaga kebersihan.
Karena yang dihindari saat penyembuhan luka adalah adanya infeksi sekunder atau infeksi tambahan.
Selama kebersihan terjaga, tidak ada kontaminasi dari kuman dan dari bakteri atau misalkan dari celana, dari air atau kelembaban yang ada di luka tersebut, maka aman dan tinggal dijaga kebersihannya.
Selain itu, perlu dilakukan perawatan dan minum obat secara oral.
Jadi ada obat yang harus diminum, yaitu obat anti nyeri dan antibiotik untuk menghindari adanya infeksi dan juga menghindari adanya rasa nyeri yang mungkin kadang-kadang timbul setelah sunat.
Baca juga: Dokter Sebut Sebelum Usia 18 Tahun Bisa Alami Depresi, Meski Data yang Ada Rata-rata 24 Tahun

Baca juga: Kenali Bahaya Stres Oksidatif Bisa Sebabkan Kanker Otak, Simak dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS
Selebihnya tidak ada perawatan khusus, yang penting tidak ada infeksi sekunder kalau memungkinkan untuk tidak dilakukan kontrol itu juga tidak perlu kontrol.
Misalkan ada yang harus kontrol, contohnya seperti adanya pelepasan alat klem.
Setelah dipasangkan, 5 hari kemudian atau 3 hari kemudian perlu dilepaskan maka biasanya diperlukan kontrol kembali.
Tetapi ada beberapa metode yang harus tidak ada pelepasan alat itu sangat mungkin untuk tidak dilakukan kontrol.
Biasanya bisa konsultasi via virtual saja, kalau ada hal yang mengkhawatirkan baru dibawa ke kontrol.
Tapi itu sangat jarang terjadi, biasanya tanpa kontrol sudah sembuh.
Baca juga: Mitos atau Fakta Sakit Kepala Hilang dengan Minum Kopi? Ini Kata dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.