TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan masker sangat penting ketika kita berinteraksi dengan orang lain yang kita tidak ketahui dengan pasti kondisi kesehatannya.
Himbauan penggunaan masker dengan baik dan benar ketika kita beraktivitas terutama di tempat-tempat yang berisiko tinggi harus diketatkan kembali.
"Kemudian kebiasaan-kebiasaan baik kita seperti mencuci tangan, menjaga jarak aman, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, cukup air mineral, cukup tidur berkualitas, olahraga yang rutin dan teratur, menghindari gaya hidup yang tidak sehat, semua itu harus digaungkan dan dijalankan kembali dengan disiplin," tutur dr. Reisa Broto Asmoro.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 15 Juli 2022.
"Semakin banyak ikhtiar yang kita lakukan agar tidak tertular akan membawa hasil terbaik. Sehingga kita dapat saling melindungi termasuk dengan melakukan vaksinasi booster," lanjut dr. Reisa Broto Asmoro.
Baca juga: dr. Ayodhia Pitaloka Paparkan Jika Semakin Banyak Cacing Dewasa di dalam Tubuh Bisa Sebabkan Anemia

Baca juga: Ketahui Cara Penularan Parasit Cacing hingga Jenis-jenis Cacing yang Paling Sering Menginfeksi Anak
"Ikhtiar kita yang satu ini sangatlah penting," tegas dr. Reisa Broto Asmoro.
Ketika masyarakat memiliki daya tahan atau imunitas yang tinggi, terbukti penularan Covid-19 di sekitar kita menurun.
Jumlah orang yang sakit berat dan jumlah orang yang meninggal dunia karena Covid-19 juga akan menurun.
Sehingga vaksinasi merupakan ikhtiar yang harus diupayakan oleh semua pihak.
Vaksinasi booster atau suntikan ketiga vaksinasi Covid-19 dilakukan paling tidak 3 bulan setelah melengkapi dosis vaksin lengkap.
"Sekali lagi saya ingatkan kenapa booster ini menjadi penting. Karena ternyata 2 kali suntikan vaksin Covid-19 saja belum cukup untuk mempertahankan jumlah antibodi dalam tubuh yang diperlukan saat ini," ucap dr. Reisa Broto Asmoro.
Ada kecenderungan penurunan antibodi 6 bulan setelah melengkapi vaksinasi 2 dosis.
Sehingga vaksinasi booster ini perlu dilakukan agar antibodi atau daya tahan tubuh tersebut bisa naik lagi jumlahnya, sehingga bisa memberikan proteksi yang optimal kembali.
Baca juga: drg. Ardiansyah: Perawatan Ortodonti Korektif Dilakukan Saat Usia Dewasa Karena Melibatkan Skeletal

Baca juga: Perlu Diketahui Jika Sunat pada Wanita Tidak Memberikan Manfaat, Bahkan Bisa Berdampak Buruk
"WHO atau Badan Kesehatan Dunia menyarankan target populasi yang sudah harus di booster adalah sebanyak 50 persen penduduk," lanjutnya.
Sayangnya, hingga kini baru sekitar 25 persen penduduk yang melakukan vaksinasi booster.
Tentu capaian ini harus dikejar apabila kita ingin kondisi yang tetap terkendali.
"Apabila kita ingin melindungi orang-orang tercinta kita, apabila kita ingin tetap beraktivitas, bekerja dengan aman dan nyaman, apabila kita ingin segera keluar dari situasi pandemi," ulasnya.
Kita semua harus menyadari bahwa imunitas yang baik adalah jawabannya.
Oleh karena itu, perlunya untuk segera melengkapi vaksinasi booster dan jangan menyepelekan.
dr. Reisa Broto Asmoro imbau untuk jangan lagi termakan hoaks yang tidak benar tentang vaksinasi.
Baca juga: Para Ahli Berpendapat Bahwa Sunat atau Khitan Bisa Mencegah Terjadinya Banyak Penyakit

Apalagi vaksinasi booster adalah bentuk usaha adaptasi masyarakat untuk hidup berdampingan dengan virus ini.
Baca juga: dr. Yanne Cholida, SCp Ungkap Tindakan yang Dilakukan untuk Menghindari Depresi saat Berduka
Penjelasan Juru Bicara Pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 15 Juli 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.