Breaking News:

drg. Ardiansyah S. Pawinru Berikan Contoh Kasus yang Bisa Diatasi dengan Ortodonti Preventif

Menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) ortodonti preventif dimulai dari asupan gizi saat ibu hamil, begini penjelasannya.

jateng.tribunnews.com
ilustrasi bayi dalam kandungan yang sudah bisa dilakukan perawatan ortodonti preventif, simak ulasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) 

TRIBUNHEALTH.COM – Ortodonti preventif merupakan sebuah upaya yang bertujuan untuk menjaga agar pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi serta rahang bisa berjalan dengan normal.

Sehingga tidak terjadi malposisi dan tidak terjadi hubungan rahang yang tidak normal.

Contoh dari ortodonti preventif yaitu seorang wanita hamil harus menjaga kebutuhan nutrisi atau gizinya agar proses tumbuh kembang janin berjalan dengan normal.

Apabila kebutuhan gizi ibu hamil tidak terpenuhi, maka anak yang ada di dalam kandungan bisa mengalami maloklusi.

Baca juga: Iritasi Saraf, Pulpitis, hingga Alergi Dapat Sebabkan Gigi Sensitif setelah Dilakukan Penambalan

Ilustrasi salah satu kasus yang bisa diatasi dengan perawatan ortodonti
Ilustrasi salah satu kasus yang bisa diatasi dengan perawatan ortodonti, begini penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (kompas.com)

Baca juga: Mengenal Pulpitis, Peradangan Pulpa yang Sebabkan Sakit Gigi, Bisa Menyebar ke Otak jika Tak Diobati

Untuk membahas mengenai informasi perawatan ortodonti, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia yang sudah berkompeten seperti drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K).

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Hasanuddin.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) lahir di Maros, 19 Agustus 1979.

Ia adalah lulusan program sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997-2002.

Setelah menyelesaikan program sarjana ini melanjutkan program profesi di universitas yang sama hingga tahun 2005.

Tak henti sampai disini, pada tahun 2008 hingga 2014 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) melanjutkan program Spesialis Orthodonsia di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

2 dari 3 halaman

Selama kuliah ternyata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) juga aktif mengikuti berbagai organisasi.

Di awal perkuliahan, ia dipercaya menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sering diamanahi menjadi ketua di beberapa organisasi tingkat Universitas hingga Provinsi.

Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi selama 1 periode.

Baca juga: Alami Impaksi Gigi, Bolehkah Pasang Behel atau Veneer? Begini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG.

Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (Dok. Pribadi drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K))

Baca juga: Angka Penderita Depresi di Indonesia Capai 12 persen, Dokter: Masa Pandemi Kemungkinan Bertambah

Tak hanya itu, pada tahun 2016-2020 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menjadi Ketua Bidang Kesehatan KNPI Sulawesi Selatan.

Di tahun yang sama, ia menjadi Sekretaris Umum Ikatan Ortodontis Indonesia Komda Sulawesi Selatan dan Sekretaris Umum PDGI Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.

Pertanyaan:

Apa yang dimaksud dengan ortodonti preventif, dok?

Desta, Tinggal di Malang.

3 dari 3 halaman

Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab:

Preventif itu seperti apa, jadi preventif sebenarnya dimulai dari asupan gizi pada saat ibu hamil, itu sudah preventif ortodonti.

Kemudian pola makan, harus sudah diperhatikan.

Baca juga: Waspada Varian Baru Covid BA.2.75 yang Sudah Masuk Indonesia, Pemerintah Gencarkan Vaksin Booster

ilustrasi memerhatikan asupan gizi ketika hamil, begini kata
ilustrasi memerhatikan asupan gizi ketika hamil, begini kata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)(freepik.com)

Baca juga: Dampak jika Alami Demensia, Dokter Sebut Salah Satunya Fungsi Sosial Terganggu

Misalkan beberapa penelitian tentang maloklusi itu disebabkan karena pola makan yang bermasalah, rahang tidak berkembang karena anak-anak tidak suka mengunyah tetapi lebih banyak bermain game.

Kemudian makan makanan junk food, itu ternyata dalam penelitian menyebabkan ukuran rahang tidak semestinya.

Karena ukurang rahang tidak semestinya atau tidak normal, akhirnya gigi menjadi crowding.

Untuk mencegah hal ini karena dokter gigi sudah tahu, maka dokter akan memberitahukan kepada pasien bahwa dari pola makan anak-anak bisa memengaruhi.

Sehingga sebaiknya orang tua memerhatikan pola makan anak-anaknya seperti konsumsi makanan yang berserat dan sebagainya.

Baca juga: Berapa Lama Facemask Digunakan? Begini Penjelasan drg. Ardiansyah Pawinru Sp.Ort(K)

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Perawatan OrthodonsiaBentuk rahangMaloklusidrg. Ardiansyah S. Pawinru Sp.Ort(K)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved