TRIBUNHEALTH.COM - Pepaya merupakan buah yang kaya akan nutrisi sehingga baik untuk kesehatan.
Namun, mungkinkah mengonsumsi pepaya bisa menyebabkan reaksi alergi?
Merujuk pada artikel Medical News Today, bisa saja mengonsumsi pepaya memicu reaksi alergi.
Biasanya hal ini terjadi pada orang yang alergi terhadap lateks.
"Orang dengan alergi lateks mungkin juga alergi terhadap pepaya karena pepaya mengandung enzim yang disebut kitanase," tulis situs tersebut, dikutip TribunHealth.com.
"Mereka dapat menyebabkan reaksi silang antara lateks dan makanan yang mengandungnya."

Baca juga: Pepaya Termasuk Buah Kaya Nutrisi, Berikut 6 Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
Sisi lain dari pepaya bukan hanya peluang alergi.
Pepaya mungkin bukan pilihan tepat bagi sebagian orang, karena memiliki bau yang dinilai tidak sedap.
Terkait hal ini, MNT memiliki tips untuk dapat meminimalkan bau.
Situs itu menyarankan untuk mencampurkan potongan buah pepaya dengan air jeruk nipis.
Baca juga: Kandungan Buah Pisang Bagus untuk Kesehatan Jantung hingga Suasana Hati
Manfaat konsumsi pepaya
Medical News Today (MNT) menyebut pepaya adalah sumber vitamin C yang sangat baik, dan satu buah berukuran sedang menyediakan 224 persen asupan harian yang direkomendasikan.
Satu buah pepaya ukuran sedang mengandung kira-kira:
- 120 kalori
- 30 gram karbohidrat – termasuk 5 gram serat dan 18 gram gula
- 2 gram protein.

Pepaya juga merupakan sumber yang baik untuk:
- folat
- vitamin A
- magnesium
- tembaga
- asam pantotenat
- serat.
Lalu apa saja manfaat pepaya untuk kesehatan?
Dilansir TibunHealth.com dari MNT, berikut ini adalah rinciannya.
Degenerasi makula terkait usia

Zeaxanthin, antioksidan yang ditemukan dalam pepaya, menyaring sinar cahaya biru yang berbahaya.
Diperkirakan memainkan peran protektif dalam kesehatan mata, dan dapat menangkal degenerasi makula.
Namun, asupan semua buah yang lebih tinggi telah terbukti mengurangi risiko dan perkembangan degenerasi makula terkait usia.
Baca juga: 6 Masalah Penglihatan Akibat Komplikasi Diabetes, Katarak hingga Edema Makula
Pencegahan asma
Risiko terkena asma lebih rendah pada orang yang mengonsumsi nutrisi tertentu dalam jumlah tinggi.
Salah satu nutrisi ini adalah beta-karoten, yang terkandung dalam makanan seperti pepaya, aprikot, brokoli, melon, labu, dan wortel.
Kanker

Mengkonsumsi antioksidan beta-karoten, yang ditemukan dalam pepaya, dapat mengurangi risiko kanker.
Di antara pria yang lebih muda, diet kaya beta-karoten dapat memainkan peran protektif terhadap kanker prostat, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology and Prevention Biomarkers.
Kesehatan tulang
Asupan vitamin K yang rendah telah dikaitkan dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi.
Konsumsi vitamin K yang cukup penting untuk kesehatan yang baik, karena meningkatkan penyerapan kalsium dan dapat mengurangi ekskresi kalsium urin, yang berarti ada lebih banyak kalsium dalam tubuh untuk memperkuat dan membangun kembali tulang.
Baca juga: Penyebab Diabetes pada Anak-anak, Orangtua Wajib Tahu

Diabetes
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 1 yang mengonsumsi makanan tinggi serat memiliki kadar glukosa darah yang lebih rendah, dan orang dengan diabetes tipe 2 mungkin telah meningkatkan kadar gula darah, lipid, dan insulin.
Satu pepaya kecil menyediakan sekitar 3 gram serat, yang setara dengan hanya 17 gram karbohidrat.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)