Breaking News:

Ketahui Metode Terapi Pikiran Menurut dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.

Praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. menjelaskan mengenai metode terapi pikiran.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompasiana.com
Ilustrasi melakukan terapi pikiran 

TRIBUNHEALTH.COM - Praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. menjelaskan mengenai metode terapi pikiran.

Menurutnya, biasanya pasien akan datang sendiri untuk merubah suasana hati agar bisa menerima.

Sehingga diharapkan bisa tenang pasca mengalami suatu kejadian yang membuat pikiran pasien merasa terganggu.

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi: Skizofrenia Disebabkan karena Tekanan-tekanan Kehidupan yang Ekstrim

Dalam prosedurnya, pasien akan terlebih dahulu datang melakukan anamnesa.

Dengan anamnesa, maka akan dicaritahu penyebab atau akar permasalahan.

Bila diakibatkan oleh kehilangan seseorang, maka perlu diketahui siapa sosok tersebut.

Ilustrasi seseorang yang sedang melakukan konsultasi dengan dokter
Ilustrasi seseorang yang sedang melakukan konsultasi dengan dokter (freepik.com)

Bahkan bukan orang saja, bila kehilangan benda atau binatang peliharaan juga bisa berlaku untuk melakukan hal ini.

Selanjutnya jika sudah diketahui apa dan siapa, maka perlu ditelusuri dimana tempat kejadiannya.

Jika sudah didapatkan informasi tersebut, perlu memastikan kapan kejadian tersebut berlangsung.

Baca juga: Psikolog Berikan Solusi pada Para Pengidap Bipolar saat Mengalami Fase Sedih yang Berlebihan

Lalu pasien akan ditanyakan mengenai harapan terkait terapi yang akan dilakukan.

2 dari 4 halaman

"Dari yang sebelum dan sesudah terapi apa yang diharapkan, maka kita sesuaikan apa yang diharapkan," ucap Yanne dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Hingga kemudian proses terapi dilakukan dengan berbagai teknik, seperti:

Ilustrasi seseorang yang berkonsultasi dengan dokter
Ilustrasi seseorang yang berkonsultasi dengan dokter (freepik.com)

- Sugesti

- Regresi

- Disosiasi

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Penyakit Addison yang Gejalanya Mirip Depresi: Lelah dan Hilang Nafsu Makan

- Progresi

- Post hipnosis.

"Pada tahap ini pasien ditanamkan untuk mengatakan 'Mulai hari ini, detik ini, dan seterusnya, setiap saya mengingat kejadian itu, saya semakin kuat dan mendekatkan diri pada Tuhan dan saya merasa bersyukur karena saya adalah orang yang terpilih," kata Yanne.

Solusi Cegah Depresi

Terapi pikiran adalah salah satu solusi untuk mengantisipasi terjadinya depresi.

3 dari 4 halaman

Dengan melakukan terapi pikiran bisa membuat seseorang menerima dan menghadapi segala cobaan hidup yang sedang dijalani dengan lapang dada.

Ilustrasi alami tanda depresi
Ilustrasi alami tanda depresi (health.kompas.com)

Namun tentu saja hasil diatas tidak mudah didapatkan begitu saja.

Terdapat tenggang waktu yang perlu dilalui oleh setiap pasien pasca melakukan terapi pikiran.

Tentu kondisi ini tidak bisa disamakan antara pasien 1 dengan yang lainnya.

Baca juga: Kaum Rebahan Harus Waspada, Kebanyakan Tidur Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes hingga Depresi

Karena sangat tergantung dengan sensitifitas seseorang. Ada yang cepat dan lambat.

Namun pada umumnya, paling sedikit waktu yang dibutuhkan untuk pulih adalah 21 hari pada orang dewasa.

Karena pada orang dewasa sudah memiliki gelombang otak beta.

Ilustrasi bentuk otak manusia
Ilustrasi bentuk otak manusia (batam.tribunnews.com)

"Paling tidak untuk merubah atau memasukkan sugesti (afirmasi) atau terapi pikiran pada seseorang yang sudah ditinggal atau merasa kehilangan orang terkasih, minimal 21 hari," kata Yanne.

Namun pada anak-anak akan lebih cepat, berkisar 15 hari.

Tahapan Terapi Pikiran

4 dari 4 halaman

Berikut ini sejumlah tahapan terapi pikiran yang perlu dilalui, antara lain:

1. Menerima

Menurut penuturannya pada saat mendapatkan suatu ujian atau musibah, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menerima keadaan.

Ilustrasi seseorang yang sedang berkonsultasi dengan dokter
Ilustrasi seseorang yang sedang berkonsultasi dengan dokter (freepik.com)

"Jadi terkadang manusia itu pada saat diberikan ujian oleh Tuhan, tidak mau menerima."

"Padahal dengan kita diberikan ujian ini artinya kita orang yang terpilih untuk menerima cobaan ini," kata Yanne.

2. Menjalankan dengan sepenuh hati

Setelah menerima maka bisa menjalankan cobaan dengan sepenuh hati.

Baca juga: Pentingnya Cara Menyikapi dan Mengelola Stres ketika Kehilangan Pekerjaan

Dengan begitu akan menerima dengan lapang dada dan bisa membuat hati tenang.

3. Berserah diri

Dengan menerima dan menjalankan segala cobaan dengan ikhlas, maka serahkan segalanya kepada Tuhan.

Percayalah bahwa segala sesuatu yang dijalankan dengan maksimal maka akan berakhir baik.

Ilustrasi berserah diri
Ilustrasi berserah diri (Pixabay)

Begitupun sebaliknya, jika melakukannya dengan tidak baik maka hasilnya akan mengikuti.

4. Merubah suasana hati

Rubah suasana hati dari yang sedih menjadi senang. Tanamkan dalam hati untuk selalu bersyukur.

Dengan hati yang positif, maka bisa merubah pikiran.

5. Pikiran positif

Baca juga: Tidak Sama, Ini Beda Gangguan Mental dan Kepribadian Menurut dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET

Bila sudah menerima segala cobaan akan mempengaruhi hati dan pikiran lalu berlanjut pada pikiran positif.

Pikiran yang positif akan merubah ucapan yang keluar.

"Misalnya jika ditinggal orangtua, maka bisa mengatakan 'saya yakin, saya bisa mandiri',".

6. Tindakan

Ilustrasi menjaga pola pikir positif
Ilustrasi menjaga pola pikir positif (Tribunnews.com)

Dengan ucapan yang baik maka akan membuat tindakan juga ikut baik.

Bisa melakukan aktivitas dengan normal dan bersosialisasi dengan baik.

7. Kebiasaan baru

Setelah tindakan baik terus dijalankan, maka akan membentuk kebiasaan baru.

Baca juga: Benarkah Trust Issue Termasuk Penyakit Mental? Begini Penjelasan Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Kebiasaan baru yang terus dilakukan akan membentuk suatu karakter atau sifat seseorang.

Penjelasan Praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Pola AsuhParentingKepribadian anakAdib Setiawan S.Psi. M.Psi.Jerawat Strict Parents
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved