TRIBUNHEALTH.COM - Stroke adalah penyakit serius yang perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
Stroke sering disebut sebagai penyakit yang menakutkan, terlebih stroke bisa terjadi pada siapa saja, baik usia tua hingga muda.
Kendati demikian, terdapat persentase 80 sampai 90 persen penyakit stroke masih bisa dicegah.
Baca juga: Cara Melanjutkan Kehidupan yang Baik bagi Pasien Pasca Stroke yang Disampaikan dr. Nilla Mayasari
Dokter Spesialis Saraf, Lilir Amalini, Sp.S. membagikan sejumlah tips yang perlu diketahui untuk mencegah penyakit stroke.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, antara lain:
1. Mengelola makan
Konsumsi makan-makanan yang sehat dan seimbang. Seperti:
- Kacang

Baca juga: Buah dan Sayuran Berikut Dapat Bantu Turunkan Hipertensi, Termasuk Wortel dan Brokoli
- Sayuran
- Buah-buahan
2. Rutin berolahraga
Lakukan olahraga secara rutin sebanyak 3 sampai 5 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 30 menit.

3. Kurangi garam
Kurangi konsumsi garam, gula, lemak.
Baca juga: Hati-hati Konsumsi Garam Berlebih Bisa Cetuskan Darah Tinggi, Ini Anjuran Ahli Gizi R Radyan Yaminar
4. Kelola stres
Upayakan untuk selalu bersyukur agar tidak mudah stres.
Gejala Stroke
Semakin dini mengenali gejala stroke dan segera melakukan penanganan, maka angka kesembuhan semakin tinggi.
Untuk mudahnya mendeteksi penyakit ini, terdapat singakatan yang mudah dikenali. yaitu FAST:

1. Face drop
Bila tersenyum, bibir mencong bisa diindikasikan mengalami stroke.
Baca juga: Latihan Apa yang Harus Dilakukan oleh Pasien Stroke Ringan? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, Sp.KFR-K
2. Arm weakness
Kelemahan tubuh satu sisi (tangan dan kaki)
3. Speech difficulty

Kesulitan untuk berbicara, bisa pelo dan tiba-tiba tidak bisa berbicara.
4. Time
Bila sudah mengalami gejala stroke, segera bawa ke rumah sakit karena bila terlambat maka bisa menyebabkan masalah semakin serius.
Stroke adalah penyakit serius yang menyerang area pembuluh darah otak.
Baca juga: Waspada Cacar Monyet Bergejala Berat Bisa Sebabkan Radang Otak hingga Pneumonia
Penyakit ini sudah banyak dialami pada pria maupun wanita.
Stroke bisa menyerang secara tiba-tiba dan tak jarang pasien sudah terdiagnosa mengalami mini stroke.
Mini stroke ditandai dengan kelemahan bagian tubuh tertentu yang hanya terjadi sementara waktu.

Karena tanda tersebut, banyak orang menganggap bahwa mini stroke bukanlah suatu penyakit serius.
Sehingga pasien tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Padahal Lilir mengatakan, bila sudah mengalami mini stroke perlu segera melakukan pemeriksaan dengan doktee untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Benarkah Operasi Saraf Kejepit Sebabkan Kelumpuhan? Begini Jawaban dr. Harmantya Mahadhipta
Dengan demikian mengantisipasi terjadinya stroke yang lebih berat.
"Jangan entar-entar, itu tidak boleh. Harus segera dibawa ke dokter," papar Lilir.
Banyak Terjadi pada Pria
Stroke adalah penyakit serius yang menyerang area pembuluh darah otak.
Penyakit ini sudah banyak dialami pada pria maupun wanita.
Namun banyak yang menyebutkan, bahwa stroke lebih banyak mengincar pria daripada wanita.

Bagaimana penjelasan mengenai pernyataan tersebut?
Lilir menuturkan, berdasarkan data RISKESDAS (Hasil Riset Kesehatan Dasar) 2018, penderita stroke umumnya adalah laki-laki.
Namun banyaknya jumlah penderita stroke pada wanita juga hampir sama pada pria.
Baca juga: Waspada Kolesterol Tinggi pada Badan Kurus yang Kerap Disepelekan, Dokter Sebut Bisa Berisiko Stroke
Pada laki-laki 11/mill setiap 1000 orang sementara pada perempuan 10,9/mill.
"Jadi tidak jauh berbeda," jelas Lili.
Kendati sebaliknya, disebutkan bahwa pada usia muda justru stroke lebih banyak terjadi pada wanita.
Stroke Bisa Sembuh
Tanda utama dari stroke adalah kelemahan pada bagian anggota gerak.
Hal ini biasanya membuat penderita harus terbaring lemas di atas tempat tidur dan terbatas melakukan berbagai aktivitas.

Alhasil membuat masyarakat dan para pasien beranggapan bahwa stroke tidak dapat disembuhkan.
Padahal kenyataannya, stroke dapat disembuhkan.
"Jangan salah kaprah, stroke itu bisa loh disembuhin," ucap Lilir.
Baca juga: Berikut Ini Penanganan untuk Kelumpuhan Wajah, Berbeda-beda Bergantung dari Penyebabnya
Bahkan ditemukan, 1/3 pasien stroke itu bisa sembuh tanpa cacat.
Sementara 1/3 lainnya sembuh dengan kecacatan, dan 1/3 lainnya tidak tertangani atau meninggal.

Lebih lanjut, tentu untuk memperoleh keberhasilan sembuh tidak bisa didapat begitu saja.
Ada syarat yang harus dilalui oleh setiap pasien, yakni pasien mendapatkan penanganan dalam waktu dan cara yang tepat.
Baca juga: Aneurisma Otak Bisa Sebabkan Stroke, Penting untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Mengingat stroke memikiki golden pheriod yang hanya berkisar 4,5 jam.
"Jadi dalam waktu 4,5 jam harus mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat," ujar Lilir.
Penjelasan Dokter Spesialis Saraf, Lilir Amalini ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)