TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan masalah pada kesehatan organ intim wanita.
Seringkali keputihan muncul ketika mendekati masa haid, dan setelah haid.
Tetapi pada beberapa orang mengalami keputihan meskipun tidak sedang memasuki masa haid maupun setelah haid.
Keputihan (flour albus) adalah cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa darah.
Sekret cairan vagina normal hasil dari seksresi vulva dari kelenjar organ kewanitaan, transudasi dai dinding vagina, sel-sel vagina dan serviks yang terlepas, mukus serviks, cairan endometrium rahim, mikroorganisme dan produk metabolitnya.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Pasien Covid Mengalami Malnutrisi? Begini Ulasan Ahli Gizi
Keputihan yang normal disebabkan oleh cairan sekret/mukus alami yang dikeluarkan oleh organ reproduksi wanita.
Mukus ini berfungsi untuk membersihkan vagina, menjaga kelembaban dan sebagai pelumas alami untuk melinduginya dari infeksi dan iritasi.
Selain itu, mukus pada saluran reproduksi berperan sangat penting pada proses pembuahan bakal janin.
Keputihan tergolong normal (fisiologis) akan terlihat dari cairan yang keluar dengan tanda sebagai berikut :
- Tidak berwarna atau berwarna putih/cream
- Tidak berbau atau tidak mengeluarkan bau menyengat
Baca juga: Ketahui Kondisi-kondisi yang Tidak Disarankan Melakukan Pemasangan Gigi Palsu
- Bertekstur tipis (tekstur cairan keputihan dapat berubah tergantung siklus menstruasi)
Adakah tingkat keparahan dari keputihan?
Begini penjelasan dr. Lusiyanti, Sp.KK.
dr. Lusiyanti adalah seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin.
Kompetensi yang dimiliki oleh Lusiyanti tidak bisa diragukan.
Telah tercatat berdasarkan riwayat hidup yang diterima oleh TribunHealth, beliau telah lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.
Baca juga: Hati-hati Konsumsi Garam Berlebih Bisa Cetuskan Darah Tinggi, Ini Anjuran Ahli Gizi R Radyan Yaminar
Berikut di antaranya :
1. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
2. ChongQing Medical Universty (China)
3. Universitas Diponegoro
4. Attended many national and international conferences, workshops and advanced trainings.
Lusiyanti juga memiliki pengalaman yang cukup lama, sekitar 10 tahun dalam bidang Dermatologi yang mempelajari kulit, rambut, dan kuku.
Serta pengalamannya dalam bidang Venerologi yang mempelajari seputar kelamin.
Baca juga: Sering Nyeri Perut atau Punggung Ketika Bangun Tidur? dr. Kaka Renaldi Imbau Tidur Miring ke Kiri
Berikut pengalaman dari Lusiyanti dalam bidang kedokteran kulit dan kelamin :
1. Injectables :
Botox, Filler, Skinbooster, Salmon Healer, Collagen Stimulator, etc.
2. Lasers :
Nd-YAG Laser, CO2 Ablatove/Fractional Laser, Vascular Laser, etc.
3. Other Devices
Fractional RF, HIFU/Ultheraphy, Monopolar RF, Vaginal Tightening RF, Microneeding, PRP, IPL, Electrocauter, etc.
4. Treadlifting, Minor Skin Surgery, Scar Revision.
Profil lengkap dr. Lusiyanti Sp.KK bisa dilihat disini.
Baca juga: Sederet Masalah Kesehatan Gigi yang Sering Dialami Anak-anak, yang Dijelaskan drg. Zita Aprillia.
Pertanyaan :
Adakah tingkat keparahan dari keputihan?
Anggra, Solo
dr. Lusiyanti Sp.KK menjawab :
Bila keputihan disertai dengan demam, mual muntah, nyeri perut bagian bawah/panggul. keluar darah setelah berhubungan seksual atau di luar jadwal haid.
Selain itu, jika merasa nyeri pada saat BAK atau berhubungan seksual, menandakan infeksi dari keputihan mungkin sudah mengalami komplikasi ke organ reproduksi yang lebih dalam.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)