TRIBUNHEALTH.COM - Dalam istilah medis, flu Singapura disebut hand, foot and mouth disease (HFMD) yang ditandai dengan ruam hingga luka di bagian tubuh seperti tangan, kaki dan mulut.
Flu Singapura paling umum disebabkan oleh infeksi virus Coxsackie tipe A16 yang termasuk ke dalam kelompok Enterovirus.
Awalnya penyakit ini ditemukan pada tahun 1957 dan pertama kali muncul di Toronto, Kanada.
Penyakit yang menyebabkan ruam ini dikenal sebagai flu karena menunjukkan gejala mirip flu dan saat itu di Singapura banyak terjadi kasus serta kematian.
Pasalnya hingga saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi flu Singapura.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi: Bipolar Bisa Kambuh Ketika Penderitanya Memiliki Keinginan yang Tak Tercapai

Baca juga: Psikolog Berikan Solusi pada Para Pengidap Bipolar saat Mengalami Fase Sedih yang Berlebihan
Anak yang terinfeksi flu Singapura perlu mendapat perawatan dokter.
Hal ini karena setelah beberapa hari, anak berisiko mengalami dehidrasi lantaran kesulitan menelan.
Apalagi jika anak memiliki penyakit bawaan, tentu saja kondisinya akan semakin berat dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki penyakit bawaan.
Penanganan flu Singapura
"Jadi tadi yang namanya flu Singapura penyebabnya virus, otomatis itu sembuh sendiri sebenarnya. Cuman ada beberapa gejala yang akhirnya menyiksa atau bikin anak menjadi rungsin atau rewel," ungkap Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas.
Karena salah satu gejalanya adalah demam, otomatis pengobatannya adalah pemberian obat demam.
Menurut Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas apabila menunjukkan gejala batuk pilek, maka bisa diberikan obat batuk pilek sesuai dengan kebutuhan dan meningkatkan kekebalan tubuh anak.
"Balik lagi tadi, pemenuhannya adalah bagaimana caranya kita meningkatkan kekebalan tubuh si kecil itu supaya bisa melawan virus tadi lewat makanan, istirahat yang cukup, dan juga ya tadi dukungan-dukungan yang bisa dibantu. Misalnya vitamin," tuturnya.
Baca juga: Cara Merawat Enamel Gigi dengan Baik, Simak Tipsnya dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Baca juga: Porsi Kopi yang Baik untuk Jantung, Berapa Takarannya? Simak Penjelasan dr. Mega Febrianora Berikut
Anak juga bisa diberikan vitamin dan suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak.
Berdasarkan penuturan Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas, anak yang mengalami flu Singapura tidak perlu dilakukan perawatan di rumah sakit dan bisa dilakukan isolasi di rumah.
"Yang penting tidak keluar rumah. Sama ni kan kaya sekarang ya pas pandemi. Karena apa, si flu Singapura ini sangat amat mudah berpindah," terangnya dalam tayangan Ayo Sehat (21/05/2022).
"Caranya (penularan) lewat droplet, batuk pilek semua keluar atau nafas kita, ataupun lesi-lesi kemerahan tadi yang pecah. Nah jadi perawatan di rumah itu cukup yang pertama berikan tadi obat demam kalau memang demam, kalau memang batuk pilek boleh diberikan obat batuk pilek," pungkasnya.
"Biasanya tadi, gejalanya lesi di mulut atau sariawan. Boleh diberikan obat sariawan, terus yang paling penting sebenernya nutrisi yang cukup," papar dr. Andreas.
Apabila anak tidak mau makan, berikan Air Susu Ibu (ASI) jika anak berusia dibawah 1 tahun.
Namun jika usia anak di atas 1 tahun maka boleh ditambahkan susu formula.
"Boleh diberikan suplemen-suplemen yang memang membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya dia selama dia sakit," lanjutnya.
Baca juga: Masa Subur pada Wanita Bisa Dilihat dari Tanda-tanda Fisik, Simak Petunjuk Dokter Berikut

Baca juga: dr. Mira Trisna Murti Membenarkan jika Kulit Kering Menyebabkan Kulit Terlihat Tua di Usia Muda
"Umumnya vitamin yang diberikan vitamin D biasanya, kenapa, karena itu untuk membosting kekebalan tubuh. Berjemur bagus enggak, bagus pastinya karena berjemur itu mengandung vitamin D3," tambahnya.
"Jadi otomatis bermanfaat untuk kekebalan tubuh," sambungnya.
Baca juga: Seiring Bertambahnya Usia Enamel Gigi Akan Menipis, Dokter Sebut Ciri-ciri yang Bisa Dikenali
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.