TRIBUNHEALTH.COM - Flu Singapura merupakan penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut dan luka lepuh di kulit.
Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagi penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease).
Pasalnya flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) ialah penyakit yang mudah menular dan sering menyerang anak-anak usia 5 sampai 10 tahun.
Meskipun lebih sering menyerang anak-anak, flu Singapura juga dapat menyerang orang dewasa.
Perlu dipahami jika hand, foot, and mouth disease berbeda dengan foot and mouth disease.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP Beberkan Bahaya yang Bisa Terjadi jika Gigi Impaksi Tak Diatasi

Baca juga: Waspada, Selain Terjadi pada Kulit Kurap Dapat Menyerang Kuku dan Rambut
Foot and mouth disease merupakan penyakit pada hewan yang tidak menular ke manusia.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.
Penyebab flu Singapura
dr. Andreas mengatakan jika flu Singapura sedang tren karena kasusnya yang sangat meningkat atau luar biasa banyak.
Menurutnya, bentuk kelainannya adalah hand, foot, and mouth disease.
Ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang mana munculnya gejala di tangan, kaki, dan mulut.
"Jadi kaya bercak-bercak kemerahan, penyebabnya itu Enterovirus atau Coxsacjievirus. Itu yang akhirnya bisa, pokoknya lagi heboh banget nih gara-gara pancaroba tadi," terangnya.
Dokter menegaskan jika flu Singapura berhubungan dengan pancaroba.
Berdasarkan penuturan dr. Andreas, Enterovirus atau Coxsacjievirus biasanya bisa dijumpai disekitar kita.
Dimana bisa terdapat di udara, di tangan, dan bisa dimana saja.
"Jadi dia itu memang bisa tinggal lama di daerah atau di lingkungan-lingkungan yang bener-bener kita anggap gamungkin. Jadi ini normal terjadi ketika pancaroba," tuturnya.
Ketika pancaroba kekebalan tubuh akan menurun.
Baca juga: Mungkinkah Penderita Bipolar Bisa Merasakan Sedih dan Senang dalam Satu Hari? Adib Setiawan Menjawab

Baca juga: Pengidap Bipolar Memiliki Kecenderungan Melakukan Bunuh Diri, namun Bisa Terhenti saat Muncul Solusi
Pada saat kekebalan tubuh menurun, Enterovirus atau Coxsacjievirus bisa masuk ke dalam tubuh.
"Berhubung ini virus, virus itu biasanya sembuh sendiri. Jadi itu berhubungan sama kekebalan tubuh. Virus tadi biasanya hidup di daerah yang iklimnya tropis," ungkap S.T Andreas.
"Nah, pas banget itu di Indonesia iklimnya tropis," tambahnya dalam tayangan Ayo Sehat (21/05/2022).
"Jadi ketika terjadi perubahan suasana atau iklim yang sangat amat luar biasa kaya sekarang, pancaroba dari dingin ke panas, panas ke dingin itu kekebalan tubuh turun," pungkasnya.
"Nah, anak-anak kekebalan tubuhnya belum sama kaya kita. Mangkanya (flu Singapura) kenanya ke anak-anak," lanjutnya.
"Kalau orang dewasa mungkin kekebalan tubuhnya sudah mampu untuk membasmi atau membunuh dari virus tersebut," paparnya.
Perlu diingat jika flu Singapura bisa menyerang siapa saja.
Akan tetapi, lebih banyak dialami oleh anak-anak berusia di bawah 10 tahun, terutama anak yang sering dititipkan di fasilitas penitipan anak.
Baca juga: Banyaknya Anggapan Hubungan Sebelum dan Sesudah Menikah Berbeda, Begini Pandangan Psikolog

Baca juga: Apakah Kebiasaan Minum Kopi Baik untuk Kesehatan Jantung? Begini Ulasan dr. Mega Febrianora
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.