TRIBUNHEALTH.COM - Pada beberapa pasangan, kehamilan bisa didapatkan dengan mudah.
Namun, ada sebagian pasangan lainnya yang membutuhkan usaha lebih banyak untuk bisa hamil.
Program hamil bisa dilakukan sebagai upaya agar pasangan mendapatkan keturunan.
Tak perlu menunggu bertahun-tahun untuk mulai melakukan program hamil.
Pasalnya, pasangan muda yang baru menikah beberapa bulan juga bisa melakukan program hamil apabila memang menginginkan segera memiliki buah hati.
Program hamil merupakan sederet upaya yang dilakukan pasangan untuk mempercepat terjadinya proses kehamilan.
Umumnya, program hamil bisa dilakukan secara alami maupun secara buatan dengan mengandalkan teknologi.
Baca juga: Tak Hanya pada Wanita, Ini Ragam Pemicu Infertilitas pada Pria yang Perlu Diketahui dari Dokter
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 05 Juni 2022.

Baca juga: Psikolog Beri Tips agar Anak Mudah Mengikuti Saran Orangtua, Simak Sejumlah Hal Berikut
Upaya yang bisa dilakukan agar cepat hamil
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med mengungkapkan jika program hamil sangat tergantung dari pasangan yang hendak melakukan program hamil.
"Kita akan menilai usia pasangan berapa, sudah menikah berapa lama ya kan, terus ada kondisi-kondisi tertentu yang harus kita perhatikan juga," tuturnya.
"Nah, kalau misalnya pasangannya pasangan usia muda, baru menikah sudah 6 bulan belum sampai setahun, ya kita akan arahkan. Kita akan bantu untuk menghitung masa suburnya, memberikan suplemen-suplemen yang sudah kita sebutkan itu tadi ya. Asam folat dan lain-lain," sambungnya.
"Kemudian mungkin bisa saja kita akan bantu untuk cek sperma analisis. Itu yang paling simpelnya," paparnya dalam tayangan Healthy Talk (04/06/2022).
"Jadi mungkin kita arahkan kapan-kapan jadwal hubungan seksual, kita kasih advise (nasihat) dengan memperhatikan masa suburnya. Itu kalau usianya sangat muda dan menikah kurang dari setahun," imbuhnya.
Akan tetapi apabila usia pernikahan sudah setahun lebih dan belum juga hamil, maka dokter akan memeriksa kondisi sperma, kondisi kandungan wanita, serta dokter akan memberikan alternatif.
Alternatif yang diberikan misalnya dengan induksi ovulasi. Menurutnya, hal ini yang paling sederhana.
Bisa juga dengan membantu sel telur untuk membesar.
Ada beberapa treatment induksi ovulasi untuk membesarkan sel telur.
Kemudian dokter juga akan membantu untuk memberikan jadwal-jadwal harus melakukan seksual kontak.
Baca juga: Psikolog Jelaskan Penyebab di Balik Anak yang Susah Nurut

Baca juga: Waspada Kanker Usus yang Mudah Terjadi pada Usus Besar, Ini Penjelasan dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH
Cara ini dianjurkan apabila dalam satu tahun belum juga memiliki momongan dan memang tidak disebabkan karena penggunaan alat kontrasepsi serta tidak berhubungan jarak jauh.
Artinya pasangan ini dalam keseharian bersama-sama dengan frekuensi seksual kontak sekitar dua sampai empat kali per minggu, namun belum juga hamil.
"Kemudian yang sudah lebih advance (maju) lagi, setelah induksi ovulasi itu ada yang namanya inseminasi," pungkasnya.
"Inseminasi itu suatu upaya untuk terjadinya kehamilan dengan membantu pihak pasangan wanita dan pasangan pria itu pada saat inseminasi jadi sel terus sudah kita persiapkan," tambahnya.
"Sudah kita bantu dengan pemberian obat untuk membesarkan folikelnya, kemudian spermanya pada saat hari H nya, artinya sudah menjelang masa subur sudah kita hitung, kita tetapkan waktunya sperma akan dikeluarkan," lanjutnya.
Sperma yang sudah dikeluarkan akan diolah oleh dokter spesialis andrologi.
"Dokter andrologi adalah dokter yang membantu laki-laki atau pasien pria untuk mengingkatkan kualitas sperma. Misalnya ada hal-hal yang perlu dikoreksi dari pihak pria," ujar dr. Maria.
Apabila sperma sudah dikeluarkan dan diolah oleh dokter spesialis andrologi dan sperma sudah siap untuk dimasukkan, maka akan di bantu oleh dokter kandungan untuk dimasukkan ke dalam rahim wanita.
Baca juga: Kenali Faktor Risiko Kanker Usus, Mulai dari Keturunan hingga Kurang Konsumsi Makanan Berserat

"Dengan harapan, inseminasi itu sperma kita bantu masuk sampai ke dalam rahim sehingga jarak si sperma ini untuk menembus sel telur itu jaraknya lebih pendek, powernya kan lebih gede kan masih belum capek. Kalau dari yang natural kan dia harus melewati beberapa barrier-barrier ya kan," katanya.
Baca juga: Cara Atasi Perilaku Menyimpang pada Anak, Psikolog: Kunci Utama Ialah Ubah Gaya Pengasuhan Orangtua
Penjelasan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 05 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.