TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, Kaka Renaldi menjelaskan organ tubuh yang rentan terkena kanker usus.
Berdasarkan data epidimiologi, organ yang paling banyak terkena tumor adalah bagian usus besar.
Untu mendeteksi penyakit kanker usus ini, maka dokter akan melakukan pemeriksaan kolonoskopi.
Baca juga: Penelitian Ungkap Orang yang Tinggi Lebih Berisiko Terkena Kanker Usus
Meski demikian tidak menutup kemungkinan tumor akan terkena pada usus halus atau lambung, walaupun kasus yang ditemukan tidak banyak.
Telah diketahui bersama, bahwa usus halus terdiri dari 3 bagian.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, di antaranya adalah:

- Duodenum
- Jejenum
- Ileum.
"Tetapi urutan kekerapannya paling sering terjadi di usus besar, lambung, dan usus halus," tambah Kaka.
Faktor Risiko Kanker Usus
Kanker usus adalah salah penyakit berbahaya yang bisa terjadi pada siapa saja.
Namun demikian, Kanker usus akan lebih mudah terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita penyakit ini (faktor genetik).

Meskipun anggota keluarga tersebut masuk dalam jajaran keturunan kedua, maka tetap berpotensi terkena kanker usus.
"Orangtua, kakek nenek, om tante, walaupun generasi kedua, tetap saja itu Risk factor," papar Kaka.
Disebutkan bahwa faktor genetik menjadi faktor utama yang menyebabkan seseorang mengalami kanker usus.
Baca juga: Hampir Sama, Ini Cara Bedakan Gejala Gastritis dengan Sindrom Iritasi Usus Besar menurut Dokter
Selain faktor genetik, rupanya pola hidup yang tidak sehat juga bisa membuat seseorang berisiko mengalami kanker usus.
Salah satu penerapan pola hidup tidak sehat yang kerap dilakukan masyarakat ialah kebiasaan merokok.
Kebiasaan merokok dianggap berpotensi menyebabkan seseorang mengalami kanker usus.

"Padahal di bungkus rokok sudah ada risiko yang dapat menyebabkan Kanker," imbuh Kaka.
Disamping kebiasaan merokok, beberapa penerapan pola hidup tidak sehat yang bisa membuat seseorang terkena kanker usus ialah:
Baca juga: dr. Virly Nanda Ungkap Pemicu Resiko Orang Mengalami Radang Usus
- Kurang mengonsumsi makanan berserat
- Kebiasaan mengonsumsi alkohol
- Kurang berolahraga
Tanda Kanker Usus
Penyakit kanker usus adalah suatu penyakit yang harus diwaspadai.

Tanda-tanda penyakit Kanker usus yang biasa dikeluhkan oleh penderita ialah diare.
Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat fungsi usus adalah menyerap air dan makanan.
Bila ada kanker, maka fungsi penyerapan tersebut menjadi tidak optimal.
Baca juga: Awas! Ini 3 Penyebab Diare pada Orang Dewasa, Simak Penjabaran dr. Harsono Salimo Sp. A (K)
Gejala diare ini umumnya akan berlangsung selama 14 hari hingga 1 bulan lamanya dengan disertai buang air besar berdarah.
"Karena kanker ini kalau di saluran cerna sifatnya rapuh, jadi akan gampang berdarah," ujar Kaka.
Tak hanya itu, tanda penyerta lainnya yakni diikuti dengan penurunan berat badan.

Hal ini disebabkan lantaran kanker mampu menyerap makanan.
Kaka menyebutkan, pasien yang menderita kanker usus juga akan mengalami kondisi tubuh yang lemas dan wajah yang pucat.
Oleh karena itu, jika mengalami tanda-tanda di atas terlebih memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker usus besar, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: dr. Andreas: Penyebab Usus Buntu karena Lumen Usus Tidak Sepenuhnya Lurus dan Bagus
Pemeriksaan awal yang dianjurkan oleh dokter ialah kolonoskopi.
Dengan pemeriksaan kolonoskopi maka akan diketahui penyakit yang sedang dialami pasien.
Karena pemeriksaan kolonoskopi bukan hanya untuk memastikan penyakit Kanker usus saja, melainkan bisa penyakit yang lain.

Di antaranya seperti:
- Polip
- Infeksi
Baca juga: Siapa yang Paling Rentan Mengalami Radang Usus Buntu? Begini Kata dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B
- Radang usus.
"Bila semakin dini kita temukan, maka akan semakin bagus dan bisa sembuh sempurna," sambung Kaka.
Terlebih jika dalam pemeriksaan ditemukan adanya polip (tumor jinak), Kaka menyebut polip memberikan pertanda baik.
Lantaran timbulnya polip bisa menyelamatkan pasien untuk menderita kanker pada waktu yang akan datang.
"Sehingga kita bisa langsung angkat tanpa operasi," tandas Kaka.
Baca juga: NHS Sebut Gejala Polip Hidung Mirip dengan Pilek, Bedanya Tak Akan Sembuh jika Tak Diobati
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, Kaka Renaldi ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)