TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, Kaka Renaldi menjelaskan faktor risiko penyakit kanker usus.
Kanker usus adalah salah penyakit berbahaya yang bisa terjadi pada siapa saja.
Namun demikian, kanker usus akan lebih mudah terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita penyakit ini (faktor genetik).
Baca juga: Waspada, Infeksi di Sekitar Usus dan Infeksi Sistemik Menyebabkan Peradangan Usus
Meskipun anggota keluarga tersebut masuk dalam jajaran keturunan kedua, maka tetap berpotensi terkena kanker usus.
"Orangtua, kakek nenek, om tante, walaupun generasi kedua, tetap saja itu Risk factor," papar Kaka dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Disebutkan bahwa faktor genetik menjadi faktor utama yang menyebabkan seseorang mengalami kanker usus.
Selain faktor genetik, rupanya pola hidup yang tidak sehat juga bisa membuat seseorang berisiko mengalami kanker usus.
Salah satu penerapan pola hidup tidak sehat yang kerap dilakukan masyarakat ialah kebiasaan merokok.
Kebiasaan merokok dianggap berpotensi menyebabkan seseorang mengalami kanker usus.
Baca juga: Tak Hanya Memberikan Dampak pada Paru-paru, Merokok Juga Memberikan Dampak pada Kesehatan Ginjal
"Padahal di bungkus rokok sudah ada risiko yang dapat menyebabkan Kanker," imbuh Kaka.
Disamping kebiasaan merokok, beberapa penerapan pola hidup tidak sehat yang bisa membuat seseorang terkena kanker usus ialah:
- Kurang mengonsumsi makanan berserat
- Kebiasaan mengonsumsi alkohol
- Kurang berolahraga
Tanda Kanker Usus
Penyakit kanker usus adalah suatu penyakit yang harus diwaspadai.
Tanda-tanda penyakit Kanker usus yang biasa dikeluhkan oleh penderita ialah diare.
Baca juga: Apakah Obat Diare (Antibiotik) Bisa Beli Tanpa Resep Dokter? Ini Kata dr. Aritantri Darmayani Sp.PD
Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat fungsi usus adalah menyerap air dan makanan.
Bila ada kanker, maka fungsi penyerapan tersebut menjadi tidak optimal.
Gejala diare ini umumnya akan berlangsung selama 14 hari hingga 1 bulan lamanya dengan disertai buang air besar berdarah.
"Karena kanker ini kalau di saluran cerna sifatnya rapuh, jadi akan gampang berdarah," ujar Kaka.
Tak hanya itu, tanda penyerta lainnya yakni diikuti dengan penurunan berat badan.
Hal ini disebabkan lantaran kanker mampu menyerap makanan.
Baca juga: Operasi Kanker Payudara dengan Mengangkat Kelenjar Getah Bening Berisiko Alami Limfedema
Kaka menyebutkan, pasien yang menderita kanker usus juga akan mengalami kondisi tubuh yang lemas dan wajah yang pucat.
Oleh karena itu, jika mengalami tanda-tanda di atas terlebih memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker usus besar, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan awal yang dianjurkan oleh dokter ialah kolonoskopi.
Dengan pemeriksaan kolonoskopi maka akan diketahui penyakit yang sedang dialami pasien.
Karena pemeriksaan kolonoskopi bukan hanya untuk memastikan penyakit Kanker usus saja, melainkan bisa penyakit yang lain.
Baca juga: Gejala Kanker Usus Dapat Dilihat dari Kebiasaan BAB, Termasuk Pendarahan dari Area Anus
Di antaranya seperti:
- Polip
- Infeksi
- Radang usus.
"Bila semakin dini kita temukan, maka akan semakin bagus dan bisa sembuh sempurna," sambung Kaka.
Terlebih jika dalam pemeriksaan ditemukan adanya polip (tumor jinak), Kaka menyebut polip memberikan pertanda baik.
Baca juga: Kenali Perbedaan Tumor Otak dan Kanker Otak, Begini Penjelasan dari dr. I Gde Anom A. Yudha
Lantaran timbulnya Polip bisa menyelamatkan pasien untuk menderita Kanker pada waktu yang akan datang.
"Sehingga kita bisa langsung angkat tanpa operasi," tandas Kaka.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, Kaka Renaldi ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)