TRIBUNHEALTH.COM - Tindakan depigmentasi adalah suatu metode untuk mengurangi warna gusi yang mengalami hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi gusi ini ditandai dengan warna gusi yang cenderung lebi gelap daripada warna gusi pada umumnya.
Tindakan depigmentasi ini telah banyak dilakukan dengan anjuran dari dokter gigi yang berkompeten.
Baca juga: drg. Nabilah Aulia: Kandungan Pemutih dalam Pasta Gigi Mampu Mencerahkan Warna Gigi Sewajarnya
Umumnya hasil depigmentasi ini hanya bisa bertahan 3 bulan hingga 3 tahun lamanya, setelah itu pasien dianjurkan melakukan tindakan depigmentasi kembali.
Namun demikian, sayangnya tidak semua kondisi gusi yang gelap bisa diatasi oleh tindakan depigmentasi.

Hal ini disampaikan oleh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.
Menurutnya, depigmentasi tidak akan bisa berhasil pada gusi seorang perokok.
Tentu saja hal ini didasari apabila kebiasaan merokok tidak segera dihentikan.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Sebut Riwayat Keluarga Sangat Memengaruhi Proses Erupsi Gigi Anak
"Bagi mereka yang mempunyai kebiasaan merokok, tindakan ini jadi sedikit mubadzir apabila tindakan merokok tidak dihentikan, jadi akan kembali terbentuk terus-menerus," kata Anastasia dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

Maka dari itu, Anastasia menghimbau para perokok untuk berhenti melakukan kebiasaan merokok jika tidak ingin memiliki gusi yang mengalami Hiperpigmentasi.
Jenis depigmentasi
depigmentasi memiliki 2 jenis, di antaranya adalah tindakan bedah dan melalui cara kimia.
Di antara keduanya, depigmentasi melalui kimiawi sudah mulai banyak ditinggalkan. Sementara tindakan bedah lebih banyak digunakan.
Baca juga: Anomali Gigi Bungsu Bisa Memicu Kondisi Operkulitis Hingga Perikoronitis, Begini Penjelasannya
Dalam pelaksanaan tindakan bedah, dapat memanfaatkan pisau bedah atau melakukan cara fisik lain, seperti Boor ablation method.
Disebutkan, Boor ablation method paling mudah dilakukan dari berbagai jenis tindakan lain.

Baca juga: Mengenal Karies Botol dan Rampan Karies yang Kerap Dialami Usia Anak-anak
Meski begitu, tindakan Boor ablation method membutuhkan waktu yang cukup lama dan keahlian khusus dari seorang dokter gigi.
"Termasuk dokter bisa menentukan kedalaman dari epitel. Ini membutuhkan keahlian dan jam terbang dari dokter tersebut," jelas Anastasia.
Syarat Tindakan depigmentasi
depigmentasi dapat dilakukan dengan sejumlah tindakan, seperti:

- Boor ablation method
- Electrosurgery
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Sebut Jika Headgear Bisa Dilepas Pasang Tanpa ke Dokter Gigi
- Laser ablation
- Radiosurgery

Tentunya berbagai tindakan di atas hanya bisa dilakukan jika kondisi pasien memenuhi persyaratan.
Dua di antaranya tidak memiliki suatu penyakit keganasan, seperti sarkoma atau kanker serta memiliki kondisi kesehatan yang prima.
Maka dari itu dalam tindakan depigmentasi harus berdasarkan penegakan diagnosa yang betul-betul akurat.
Baca juga: Terjadinya Impaksi Dipengaruhi oleh Pertumbuhan dan Bentuk Tulang Rahang, Begini Penjelasannya
"Karena jika mengalami hiperpigmentasi yang dipicu oleh anomali yang berat, seperti kanker tentu saja terapinya berbeda."
"Bila tetap dilakukan maka akan menimbulkan kondisi yang tidak ideal pada kanker yang dimaksud," ungkap Anastasia.

Anastasia menyebut, tindakan depigmentasi ini sangat dianjurkan jika berkonsultasi dengan ahlinya.
Yaitu seorang Dokter Gigi Spesialis Periodonsia dan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut.
Warna Gusi Sehat
Gingiva atau gusi adalah bagian dari jaringan periodonsium terluar.
Gusi berfungsi sebagai pelindung tulang alveolar dan akar gigi pada batas cementoenamel junction serta sebagai barier dari faktor mekanik dan kimia yang masuk pada rongga mulut.
Baca juga: Prinsip Utama Cegah Penyakit Radang Gusi atau Gingivitis menurut Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG.
Lebih dari itu, gusi juga memiliki peran sebagai fungsi estetika.
Anastasia mengatakan, ukuran gusi yang sehat berwarna pink muda hingga pink keunguan.
Masyarakat perlu jeli dalam melihat kondisi warna gusi, karena bila tidak sesuai dengan warna pada umumnya patut untuk dicurigai adanya anomali.

Untuk mengetahui tanda warna gusi bermasalah, cukup dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan SAMURI (Periksa Mulut Sendiri).
"Untuk melihat adanya perubahan terkait warna, bentuk, konsistensi, dan sebagainya," sambungnya.
Jika setelah ditelusuri warna gusi menjadi lebih gelap, maka perlu segera mencari tahu faktor penyebabnya.
Baca juga: Tips Melakukan SAMURI (Periksa Mulut Sendiri) untuk Mencegah Penyakit Rongga Mulut, Ini Kata Dokter
Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah peradangan pada gusi.
Lalu jika sudah diketahui penyebabnya, segera berkunjung ke dokter gigi untuk berkonsultasi.
Anastasia menyebut, warna pada gusi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di antaranya:

- Melanin
- Melanoid
- Oksihemoglobin
Baca juga: Gingivitis Bisa Sebabkan Masalah Periodontitis jika Tak Teratasi, Risiko Terburuk Gigi Jadi Tanggal
- Bilirubin
- Karoten
- dan zat besi.

Pigementasi pada gusi sangat dipengaruhi oleh intensitas Melanogenesis (pembentukan melanois) dan pengaturan vaskularisasi gingiva.
"Jadi apabila kondisi normal tidak ada anomali berupa radang tentu saja idealnya warna itu merata," ungkap Anastasia.
Baca juga: Jika Alami Periodontitis Harus Sering Cek ke Dokter, drg. Arifah Hariadi Ungkap Alasannya
Peruahan warna pada gusi yang disebabkan oleh radang diakibatkan adanya perubahan vaskularisasi atau pendarahan pada area tersebut.
Penjelasan Dokter Gigi R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)