Breaking News:

Dokter Gigi: Bagi Perokok Jangan Harap Gusi Kembali Cerah meski Lakukan Perawatan Depigmentasi

Berikut ini simak penjelasan dokter gigi mengenai tindakan Depigmentasi gusi

Pixabay
Ilustrasi dokter gigi sedang melakukan tindakan 

TRIBUNHEALTH.COM - Tindakan depigmentasi adalah suatu metode untuk mengurangi warna gusi yang mengalami hiperpigmentasi.

Hiperpigmentasi gusi ini ditandai dengan warna gusi yang cenderung lebi gelap daripada warna gusi pada umumnya.

Tindakan depigmentasi ini telah banyak dilakukan dengan anjuran dari dokter gigi yang berkompeten.

Baca juga: drg. Nabilah Aulia: Kandungan Pemutih dalam Pasta Gigi Mampu Mencerahkan Warna Gigi Sewajarnya

Umumnya hasil depigmentasi ini hanya bisa bertahan 3 bulan hingga 3 tahun lamanya, setelah itu pasien dianjurkan melakukan tindakan depigmentasi kembali.

Namun demikian, sayangnya tidak semua kondisi gusi yang gelap bisa diatasi oleh tindakan depigmentasi.

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan gusi yang dilakukan oleh dokter
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan gusi yang dilakukan oleh dokter (gorontalo.tribunnews.com)

Hal ini disampaikan oleh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Menurutnya, depigmentasi tidak akan bisa berhasil pada gusi seorang perokok.

Tentu saja hal ini didasari apabila kebiasaan merokok tidak segera dihentikan.

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Sebut Riwayat Keluarga Sangat Memengaruhi Proses Erupsi Gigi Anak

"Bagi mereka yang mempunyai kebiasaan merokok, tindakan ini jadi sedikit mubadzir apabila tindakan merokok tidak dihentikan, jadi akan kembali terbentuk terus-menerus," kata Anastasia dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

Ilustrasi dampak buruk rokok terhadap gigi dan gusi
Ilustrasi dampak buruk rokok terhadap gigi dan gusi (pixabay.com)

Maka dari itu, Anastasia menghimbau para perokok untuk berhenti melakukan kebiasaan merokok jika tidak ingin memiliki gusi yang mengalami Hiperpigmentasi.

2 dari 4 halaman

Jenis depigmentasi

depigmentasi memiliki 2 jenis, di antaranya adalah tindakan bedah dan melalui cara kimia.

Di antara keduanya, depigmentasi melalui kimiawi sudah mulai banyak ditinggalkan. Sementara tindakan bedah lebih banyak digunakan.

Baca juga: Anomali Gigi Bungsu Bisa Memicu Kondisi Operkulitis Hingga Perikoronitis, Begini Penjelasannya

Dalam pelaksanaan tindakan bedah, dapat memanfaatkan pisau bedah atau melakukan cara fisik lain, seperti Boor ablation method.

Disebutkan, Boor ablation method paling mudah dilakukan dari berbagai jenis tindakan lain.

Ilustrasi pemeriksaan dokter
Ilustrasi pemeriksaan dokter (Pixabay)

Baca juga: Mengenal Karies Botol dan Rampan Karies yang Kerap Dialami Usia Anak-anak

Meski begitu, tindakan Boor ablation method membutuhkan waktu yang cukup lama dan keahlian khusus dari seorang dokter gigi.

"Termasuk dokter bisa menentukan kedalaman dari epitel. Ini membutuhkan keahlian dan jam terbang dari dokter tersebut," jelas Anastasia.

Syarat Tindakan depigmentasi

depigmentasi dapat dilakukan dengan sejumlah tindakan, seperti:

Ilustrasi pemeriksaan gusi
Ilustrasi pemeriksaan gusi (jakarta.tribunnews.com)

- Boor ablation method

3 dari 4 halaman

- Electrosurgery

Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Sebut Jika Headgear Bisa Dilepas Pasang Tanpa ke Dokter Gigi

- Laser ablation

- Radiosurgery

ilustrasi dokter gigi
Ilustrasi dokter gigi (Kompas.com)

Tentunya berbagai tindakan di atas hanya bisa dilakukan jika kondisi pasien memenuhi persyaratan.

Dua di antaranya tidak memiliki suatu penyakit keganasan, seperti sarkoma atau kanker serta memiliki kondisi kesehatan yang prima.

Maka dari itu dalam tindakan depigmentasi harus berdasarkan penegakan diagnosa yang betul-betul akurat.

Baca juga: Terjadinya Impaksi Dipengaruhi oleh Pertumbuhan dan Bentuk Tulang Rahang, Begini Penjelasannya

"Karena jika mengalami hiperpigmentasi yang dipicu oleh anomali yang berat, seperti kanker tentu saja terapinya berbeda."

"Bila tetap dilakukan maka akan menimbulkan kondisi yang tidak ideal pada kanker yang dimaksud," ungkap Anastasia.

Ilustrasi konsultasi dengan dokter gigi
Ilustrasi konsultasi dengan dokter gigi (pixabay.com)

Anastasia menyebut, tindakan depigmentasi ini sangat dianjurkan jika berkonsultasi dengan ahlinya.

Yaitu seorang Dokter Gigi Spesialis Periodonsia dan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut.

4 dari 4 halaman

Warna Gusi Sehat

Gingiva atau gusi adalah bagian dari jaringan periodonsium terluar.

Gusi berfungsi sebagai pelindung tulang alveolar dan akar gigi pada batas cementoenamel junction serta sebagai barier dari faktor mekanik dan kimia yang masuk pada rongga mulut.

Baca juga: Prinsip Utama Cegah Penyakit Radang Gusi atau Gingivitis menurut Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG.

Lebih dari itu, gusi juga memiliki peran sebagai fungsi estetika.

Anastasia mengatakan, ukuran gusi yang sehat berwarna pink muda hingga pink keunguan.

Masyarakat perlu jeli dalam melihat kondisi warna gusi, karena bila tidak sesuai dengan warna pada umumnya patut untuk dicurigai adanya anomali.

Ilustrasi SAMURI (Pemeriksaan Mulut Sendiri)
Ilustrasi SAMURI (Pemeriksaan Mulut Sendiri) (Freepik.com)

Untuk mengetahui tanda warna gusi bermasalah, cukup dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan SAMURI (Periksa Mulut Sendiri).

"Untuk melihat adanya perubahan terkait warna, bentuk, konsistensi, dan sebagainya," sambungnya.

Jika setelah ditelusuri warna gusi menjadi lebih gelap, maka perlu segera mencari tahu faktor penyebabnya.

Baca juga: Tips Melakukan SAMURI (Periksa Mulut Sendiri) untuk Mencegah Penyakit Rongga Mulut, Ini Kata Dokter

Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah peradangan pada gusi.

Lalu jika sudah diketahui penyebabnya, segera berkunjung ke dokter gigi untuk berkonsultasi.

Anastasia menyebut, warna pada gusi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di antaranya:

ilustrasi berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan perawatan
ilustrasi berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan perawatan (kompas.com)

- Melanin

- Melanoid

- Oksihemoglobin

Baca juga: Gingivitis Bisa Sebabkan Masalah Periodontitis jika Tak Teratasi, Risiko Terburuk Gigi Jadi Tanggal

- Bilirubin

- Karoten

- dan zat besi.

Ilustrasi gusi sehat
Ilustrasi gusi sehat (lifestyle.kompas.com)

Pigementasi pada gusi sangat dipengaruhi oleh intensitas Melanogenesis (pembentukan melanois) dan pengaturan vaskularisasi gingiva.

"Jadi apabila kondisi normal tidak ada anomali berupa radang tentu saja idealnya warna itu merata," ungkap Anastasia.

Baca juga: Jika Alami Periodontitis Harus Sering Cek ke Dokter, drg. Arifah Hariadi Ungkap Alasannya

Peruahan warna pada gusi yang disebabkan oleh radang diakibatkan adanya perubahan vaskularisasi atau pendarahan pada area tersebut.

Penjelasan Dokter Gigi R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comJerawatkebersihanPerokokDepigmentasidrg. Anastasia Ririen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved