TRIBUNHEALTH.COM - Kendala susah makan atau pilih-pilih makanan adalah hal yang umum terjadi pada anak-anak.
Istilah tersebut biasa dinamakan dengan sebutan picky eater.
Susah makan pada anak ini tentu meresahkan orangtua. Lantaran kebutuhan nutrisi anak menjadi tidak terpenuhi secara optimal.
Baca juga: Risiko jika Anak Makan sambil Bermain Gadget, Dokter Sebut Gangguan Keterlambatan Bicara
Namun diketahui ada tips untuk mengantisipasinya, yakni mengenalkan variasi makanan sejak dini.
Lantas bagaimana cara mengenalkan variasi makanan pada anak?
Berikut simak penjelasan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp. A (K).

Harsono kerap dipanggil masyarakat sebagai Profesor Salimo merupakan dokter spesialis anak konsultan.
Ia lahir di Kediri, Jawa Timur pada 26 Desember 1944 dan saat ini tinggal di kota Solo, Jawa Tengah.
Telah memasuki usia senja, Harsono masih bekerja sebagai staf pengajar bagian ilmu kesehatan anak di Fakultas Kedokteran UNS dan berpraktek di RSUD dr. Moerwardi Surakarta sejak 1984.
Baca juga: Cara Mengukur Kebutuhan Gizi Anak Tercukupi dengan Mudah, Simak Anjuran Dokter Berikut
Selain di rumah sakit tersebut, ia juga membuka praktek pribadi di kediamannya di Jl. Gatot Subroto 196, Solo.
Sebelum bekerja di Solo, pada awal meniti karir, Harsono pernah bekerja di sejumlah daerah di Indonesia.
Seperti:

1973-1979 : Dokter Puskesmas Tulungagung
1979-1983 : Pendidikan Dokter Spesialis Anak FK Unair/RSUD Dr Sutomo
Baca juga: Tips Agar Anak Mau Makan Menu MPASI dengan Lahap, Ini Saran Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp. A (K).
1983-1984 : Dokter Spesialis Anak RSU Solok, Sumatera Barat.
Tercatat, berdasarkan daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth, ia telah menempuh berbagai jenjang pendidikan dan lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia.
Tanya:
Bagaimana caranya mengenalkan variasi makanan pada anak dokter? Karena banyak anak lebih suka daging-dagingan daripada sayur atau buah.

Baca juga: Pentinya Peran Pola Asuh Orangtua pada Kehidupan Anak, Simak Adib Setiawan, S. Psi, M. Psi.
Ade, Solo.
Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp. A (K). Menjawab:
Daging-dagingan tentu saja penting, karena itu merupakan protein.
Protein ini bisa menambah berat badan, tinggi badan, serta metabolisme sel-sel di dalam tubuh.
Baca juga: Tidak Tahan terhadap Protein Susu Sapi Bisa Menjadi Faktor Pencetus Terjadinya Asma pada Bayi
Maka jika ingin menyajikan makanan untuk anak-anak (Balita), prinsipnya itu ada kuahnya, sayur-sayuran.
Seperti:

- Bayam
- Sawi
Baca juga: Benarkah Penderita Asam Urat Tak Boleh Konsumsi Sayur? Simak Penjelasan dr. Sandra Langow Berikut
- Kacang panjang
- Wortel
Selain itu tentu saja ada lauknya, lauk ini juga ganti-ganti.

Baca juga: Susu Sapi dan Telur Jadi Penyebab Alergi Makanan Paling Umum pada Bayi dan Anak
Misalnya kalau pagi boleh ati ayam, siang boleh ikan, telur, ayam, tahu, tempe, sore lain lagi.
Jadi kalau bisa ganti-ganti menu makanan yang akan diberikan pada anak, agar dia tidak bosan.
Baca juga: Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K) Mengimbau Agar Sejak Awal Anak Diberi MPASI yang Bervariasi
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)