TRIBUNHEALTH.COM - Asma adalah kondisi dimana terjadinya proses peradangan kronik pada saluran nafas paru-paru, sehingga saluran nafas paru-paru menyempit yang akan menimbulkan gejala-gejala seperti suara mengi, batuk, pilek, dan sebagainya.
Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) menuturkan jika kondisi ini bisa dialami oleh segala usia dan tidak mengenal usia.
Bahkan bayi yang baru lahir ataupun bayi berusia 3 bulan bisa mengalami kondisi seperti ini.
"Bisa anak sekolah, remaja, orang-orang yang sudah bekerja, usia lanjut, semua bisa terkena asma," tutur Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K).
Asma pada bayi bisa disebabkan oleh faktor pencetus berupa tidak tahan terhadap protein susu sapi.
Baca juga: Selain Rutin Menggunakan Basic Skincare, Eksfoliasi Berperan Penting untuk Mendapatkan Kulit Glowing

Baca juga: Pahami Sakit Kepala yang Harus Menjadi Peringatan, Berikut Penjelasan dr. I Gede Anom, Sp. Bs
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 07 Mei 2022.
Pada saat bayi diberikan protein susu sapi maka saluran paru-paru menyempit dan menimbulkan gejala-gejala asma.
Susu tersebut bisa dikonsumsi oleh bayi langsung atau ibu bayi mengonsumsi susu sapi, sehingga protein susu sapi tersebut masuk ke dalam air susu ibu (ASI) yang menjadi pencetus timbulnya asma.
"Jadi tidak selalu harus bayinya yang mengonsumsi susu sapi, tetapi ibunya yang mengonsumsi susu sapi maka protein dari susu sapi, molekul-molekul susu sapi itu bisa menjadi pencetus timbulnya asma," sambungnya.
Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) menambahkan jika bisa disertai dengan gejala-gejala lain, misalnya pilek, pipinya kemerahan, diare hingga muntah.
"Itu bisa merupakan gejala-gejala alergi semua, nah salah satunya bisa batuk, pilek, asma," tegasnya.
"Ibunya harus mempunyai faktor alergi juga kalau dia tidak mempunyai faktor alergi ya tidak apa-apa, boleh saja dia mengonsumsi susu sapi tidak menimbulkan efek pada bayinya," terangnya.
Baca juga: Kenali Penyebab Timbulnya Keriput, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Kulit, dr. Desidera Husadani

Baca juga: drg. Ummi Kalsum : Sebelum Melakukan Perawatan Estetika, Kondisi Gigi Berlubang Perlu Diperhatikan
"Lalu pada beberapa ibu yang memang dia memiliki riwayat alergi, bisa menimbulkan gejala-gejala asma pada bayinya," lanjutnya.
Bisa disimpulkan jika faktor risiko tertingginya adalah jika ibu mengalami riwayat alergi.
Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) membenarkan jika sang ibu harus memiliki riwayat alergi.
Menurutnya, gejala asma pada orang dewasa dan anak-anak hampir sama.
Biasanya gejala yang ringan adalah batu dan pilek.
Kemudian apabila tidak segera di obati timbul sesak nafas dengan suara mengi.
"Biasanya orang tuanya sudah mengerti juga kalau datang ke tempat klinik saya kok anaknya atau bayinya berbunyi ngik-ngik suara nafasnya," ungkapnya.
Baca juga: Cara Sederhana Redakan Rasa Sakit Akibat Gingivitis, Simak Anjuran drg. Arifah Hariadi

Baca juga: Kenali Tanda Keriput pada saat Berekspresi, Berikut Penjelasan dr. Desidera Husadani Sp. DV
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 07 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.