TRIBUNHEALTH.COM - Masa pandemi ini banyak perusahaan yang menerapkan aturan work from home atau WFH.
WFH sering kali membuat pekerja merasa harus melakukan pekerjaan selama 24 jam, karena tugas dari kantor dapat datang kapan saja.
Pekerjaan terasa tidak selesai-selesai karena di luar jam kerja pun masih diberikan tugas tambahan dari kantor.
Hal inilah yang membuat para pekerja WFH sering merasa stres, terutama bagi ibu-ibu yang harus WFH dan harus merawat anaknya untuk sekolah dari rumah.
Lantas bagaimana cara mengatasi agar tidak mudah stres saat melakukan WFH?
Dilansir TribunHealth.com, Psikolog Aully Grashinta, M.SI, PSI, CLT memberikan penjelasannya di dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang dalam program Talkshow Psikologi.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak? Begini Tips dari Psikolog Aully Grashinta

Psikolog Aully memberikan beberapa tips untuk mengatasi stres saat WFH, terutama untuk para ibu yang harus WFH dan harus mengurus anak serta rumah tangga.
1. Penjadwalan
Psikolo Aully memaparkan betapa pentingnya membuat penjadwalan saat melakukan WFH terutama bagi ibu-ibu.
Pasalnya untuk ibu-ibu selain harus mengurus pekerjaan kantor, harus mengurus anak, mengurus keluarga, dan rumah tangga.
Sehingga pentingnya memiliki penjadwalan untuk setiap harinya dan pentingnya memiliki batasan waktu untuk masing-masing pekerjaan.
Misalnya setelah subuh hingga jam 7 pagi ibu harus menyiapkan sarapan untuk keluarga, kemudian jam kerja mulai dari jam 8 hingga jam 16.00.
Hal-hal tersebut harus terstruktur dan terjadwal dengan rapi saat WFH untuk menghindari stres yang muncul.
Jam berapa sampai jam berapa harus menyiapkan makan untuk anak, dan jam berapa harus mendampingi anak juga harus terjadwal.
"Penjadwalan itu penting ya, karena jika tidak ada penjadwalan kita akan terlarut dalam pekerjaan kita yang akhirnya akan membuat kita menjadi lebih pusing," tutur Psikolog Aully.
Baca juga: Perubahan Pola Asuh di Era Digital, Psikolog: Orangtua Dapat Memanfaatkan Gadget untuk Mendidik Anak

2. Berdiskusi dengan keluarga
Menurut Psikolog Aully, berdiskusi dengan keluarga untuk jadwal harian juga sangat penting.
Ketika orangtua mulai WFH, anak-anakpun juga harus mulai sekolah dari rumah dan terkadang anak masih membutuhkan pengawasan orangtua.
Orangtua bisa mengatur hal ini dengan penjadwalan yang sudah direncanakan, misalnya orangtua mendampingi anak maksimal 2 jam kemudian orangtua harus fokus bekerja.
Hal ini harus disampaikan pada anak dan juga pada suami/istri agar perencanaan harian dapat berjalan sesuai dengan jadwal.
Psikolog Aully memaparkan, pentingnya orangtua memberikan pengertian kepada anak, ketika orangtua sedang bekerja sebaiknya anak tidak mengganggu orangtua.
Kemudian beri tahu anak jam berapa saja anak bisa berinteraksi dengan orangtua, dengan begitu orangtua juga bisa fokus dengan pekerjaan dan pekerjaan bisa selesai dengan tepat waktu.
Baca juga: Dampak Buruk WFH Selama Pandemi, Orang Jadi Kurang Olahraga dan Banyak Makan
"Jadi sangat penting adanya penjadwalan dan diskusi dengan keluarga, orangtua bisa membuat jadwal jam berapa anak dan orangtua bisa bersama dan jam berapa orangtua harus bekerja," jelas psikolog Aully.
"Sebanarnya negosiasi bukanlah kebiasaan orang Indonesia, karena masih banyak orangtua yang khawatir meninggalkan anaknya belajar sendiri."
"Namun jika hal ini dapat diterapkan, dapat mengurangi tingkat stres orangtua saat orangtua WFH."
"Jadwal, tempat bekerja, jam berapa harus berinteraksi, jam berapa anak harus belajar dan makan, sebaiknya dikonsultasikan dengan baik."
"Intinya ini kesepatkan bersama yang harus dilakukan bersama-sama dengan keluarga."
Baca juga: Tak Bisa Tidur saat WFH? Pakar Sebut Perlu Melatih Otak Bedakan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

3. Prioritas
Psikolog Aully menyebutkan, pentingnya menentukan prioritas saat orangtua WFH.
Misalnya ada banyak cucian piring kemudian anak minta diajarin belajar, manakah yang lebih prioritas pada dua hal tersebut, maka lakukan lebih dulu yang menurut Anda itu prioritas.
Pada beberapa anak yang masih duduk di bangku TK, SD masih membutuhkan pendampingan orangtua saat belajar, oleh karena itu orangtua juga harus menentukan prioritasnya.
"Misalnya anak membutuhkan pendampingan selama 1-2 jam, orangtua bisa menemani anaknya belajar dulu selama 1-2 jam baru setelah itu orangtua fokus pada pekerjaannya," terang Psikolog Aully.
"Beda lagi anak yang sudah SMP dan SMA yang tidak perlu pendampingan, orangtua cukup diskusi dengan anak jika orangtua pada jam tertentu harus bekerja dan tidak boleh diganggu."
"Jadi prioritas itu sangat penting, tentukan prioritas Anda, apakah prioritasnya menyelesaikan urusan rumah, mengurus anak atau menyelesaikan urusan kantor."
Baca juga: Banyak Menatap Layar saat WFH Tingkatkan Risiko Computer Vision Syndrome, Mata Jadi Tegang dan Lelah

"Banyak ibu yang pusing karena menurutnya semuanya adalah tanggung jawabnya, padahal beban tersebut bisa dipikul bersama-sama baik dengan suami atau anak."
"Oleh karena itu, pentingnya melakukan diskusi dengan suami dan anak-anak saat harus melakukan WFH agar tidak mudah pusing dan stres."
Sebaiknya tidak mencampur baurkan urusan pekerjaan dengan mendampingi anak belajar dan mengurus pekerjaan rumah, karena bisa membuat orangtua pusing dan stres.
Penjelasan ini disampaikan oleh Psikolog Aully Grashinta, M.SI, PSI, CLT dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang dalam program Talkshow Psikologi pada 1 Maret 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)