TRIBUNHEALTH.COM - Bekerja dari rumah (WFH) telah menjadi rutinitas bagi banyak orang sejak pandemi dimulai dua tahun lalu.
Akibatnya, orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat layar dan penglihatan mereka jadi terganggu.
Seiring berkembangnya teknologi komputer portable, termasuk smartphone, ahli kesehatan lebih tertarik pada dampak perangkat ini terhadap kehidupan manusia, satu di antaranya adalah Computer Vision Syndrome, atau disingkat CVS.
Istilah ini pertama kali digunakan oleh dokter 24 tahun silam, tepatnya pada 1998.
Computer vision syndrome digunakan untuk menggambarkan dampak layar komputer pada mata.
Baca juga: Waspada Risiko Kebutaan yang Mengintai Bila Terjadi Masalah pada Mata, Berikut Kata Dokter
Baca juga: Perlu Tahu! Tips Menjaga Kesehatan Mata dengan Benar dari Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo, Sp.M

Computer vision syndrome menyebabkan mata terasa tegang, kering, dan lelah.
Gejala CVS lainnya adalah sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, rasa tidak nyaman, dan kemerahan pada mata.
Gejala-gejala ini “mudah diobati dan dikelola (dan) tidak ada bukti bahwa sindrom ini menyebabkan masalah penglihatan jangka panjang,” kata Optical Express.
Perawatan untuk CVS termasuk operasi mata laser, kacamata, dan lensa kontak.
Namun, alternatif yang lebih murah adalah latihan yang dikenal sebagai aturan 20-20-20.
Baca juga: Mitos Terlalu Sering Menangis Sebabkan Mata Bintitan, dr. Dedi Purnomo Sp.M Ungkap Pemicu Sebenarnya
Baca juga: Bintitan, dr. Dedi Purnomo, Sp.M Sebut Kacamata Hitam Tidak Bisa Melindungi Mata dari Debu

Prinsipnya, setiap orang perlu istirahat dari layar setiap 20 menit untuk melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
Atau dengan kata lain istirahat dari melihat layar setiap 20 menit untuk melihat objek enam meter atau enam setengah meter selama 20 detik.
Jika seseorang lebih memilih pengukuran alternatif, ini dapat digambarkan sebagai aturan 20-6-20.
NHS memiliki sejumlah tips untuk membantu seseorang menjaga mata mereka.
Ini termasuk berhenti merokok dan melindungi mata dari sinar matahari.
Orang yang lebih berisiko

Baca juga: Defisiensi B12 Dapat Pengaruhi Saraf Optik, Pandangan Jadi Kabur dan Mata Terasa Berdenyut
Beberapa individu juga berisiko lebih besar mengalami kondisi mata daripada yang lain.
Mereka yang berusia lebih dari 60 tahun, dari kelompok etnis tertentu, dengan ketidakmampuan belajar, atau seseorang yang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit mata memiliki risiko lebih besar.
Sementara itu, pesan utama dengan screen time di era modern ini adalah sering-seringlah beristirahat agar mata bisa pulih kembali.
Jika penglihatan seseorang semakin memburuk, kacamata atau lensa kontak mungkin diperlukan.