Breaking News:

Perubahan Pola Asuh di Era Digital, Psikolog: Orangtua Dapat Memanfaatkan Gadget untuk Mendidik Anak

Begini penjelasan Psikolog Aully Grashinta, M.SI, PSI, CLT mengenai peran dan pola asuh yang dapat diterapkan orangtua di era digital.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kids.grid.id
ilustrasi anak yang belajar di era digital dengan menggunakan laptop 

TRIBUNHEALTH.COM - Perubahan teknologi digitalisasi sudah berlangsung cukup lama dan bahkan sekarang ini internet sudah masuk ke dalam telepon genggam.

Perubahan ini tentu saja akan mempengaruhi pola asuh dan perubahan value atau nilai yang dimiliki oleh keluarga yang akhirnya orangtua juga harus mengubah pola asuh terhadap anaknya.

Perubahan teknologi digitalisasi ada dua dampak, yaitu dampak yang positif dan dampak yang negatif.

Namun hal yang terpenting ialah bagaimana orangtua dapat membuat dampak positif dari penggunaan teknologi digitalisasi atau gadget menjadi lebih besar daripada dampak negatifnya.

Dilansir TribunHealth.com, Psikolog Aully Grashinta, M.SI, PSI, CLT memberikan penjelasannya di dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang dalam program Talkshow Psikologi.

Menurut Psikolog Aully, hal-hal yang tidak dapat diubah adalah value, karakter, kebaikan, tata krama, itu adalah hal-hal yang universal yang harus tetap ada dan diajarkan kepada anak.

Baca juga: Apakah Maladaptive pada Inner Child Bisa Mengganggu Kepribadian Kita Saat Ini? Begini Kata Psikolog

Ilustrasi orangtua mendampingi anaknya yang belajar menggunakan gadget
Ilustrasi orangtua mendampingi anaknya yang belajar menggunakan gadget (Pexels.com)

Yang membuat berubah ialah pengajaran atau penyampaian value-value di dalam keluarga dapat diajarkan dengan menggunakan gadget.

Pasalnya di era digital ini, anak-anak cenderung tidak suka diajarkan sesuatu dengan cara mendengarkan orang lain berbicara.

Anak-anak lebih tertarik belajar sesuatu atau diajarkan sesuatu dengan metode yang menarik seperti melihat gambar, melihat video, seperti itulah digital native yang sudah mulai berjalan di era digital ini.

"Jadi cara mengajarkan value pada anak sudah tidak seperti kita dulu ya, karena zaman ini sudah berubah," tutur psikolog Aully.

2 dari 4 halaman

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mendidik anak di era digital.

Baca juga: Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi Jelaskan Tanda-Tanda Inner Child yang Masih Terluka pada Orang Dewasa

1. Penyampaikan pembelajaran dengan cara menarik

Psikolog Aully menyampaikan, yang harus diperhatikan lagi ialah visualisasi.

Anak-anak cenderung tidak suka diajarkan sesuatu dengan tulisan yang panjang dan lebar, karena itulah pengajaran tersebut bisa diubah dengan mencari gambar yang lebih menarik, namun tidak melupakan value yang ingin disampaikan kepada anak.

2. Kedisiplinan

Misalnya orangtua ingin mengajarkan anak kedisiplinan, kedisiplinan ini dapat diajarkan dengan menggunakan teknologi gadget seperti dengan mengajarkan anak untuk mengatur waktu bangun dengan alarm.

Alarm di fitur gadget bisa dimanfaatkan oleh orangtua untuk melatih kedisiplinan anak untuk bagun pagi di era digital ini.

3. Komunikasi

Ketika orangtua ingin selalu tetap berhubungan dengan anak, gadget adalah salah satu alat bantu yang dapat digunakan.

Anak dan orangtua bisa saling berkomunikasi dengan menggunakan gadget.

Baca juga: Bagaimana Cara untuk Berdamai dengan Luka di Masa Kecil? Begini Jawaban Psikolog Diah Mahmudah

Ilustrasi ibu yang sedang mendampingi anaknya belajar
Ilustrasi ibu yang sedang mendampingi anaknya belajar (Tribunnews.com)
3 dari 4 halaman

4. Mengajarkan cara berbagi kepada anak

Psikolog Aully menyebutkan, dengan menunjukkan video kepada anak, orangtua akan lebih mudah menyampaikan maksud yang ingin ia ajarkan kepada anak.

Setelah anak diberikan video tentang berbagi dengan sesama, orangtua harus melanjutkan edukasi tersebut dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh anak.

Sehingga anak dapat mengetahui dampak baik berbagi dengan sesama.

"Jadi value yang ingin ditanamkan orangtua tetap ada meskipun diajarkan dengan mode digital atau menggunakan gadget."

"Value setiap keluarga akan berbeda-beda keluarga satu dengan lainnya, ada yang value nomer satu pendidikan, ada yang value nomer satu adalah kedisiplinan."

"Silahkan saja, value-value ini bisa ditetapkan dulu oleh orangtua baru kemudian kita gunakan gadget untuk menumbuhkan value-value ini," papar psikolog Aully.

Psikolog Aully menjelaskan, value kehidupan untuk setiap usia anak juga akan berbeda tidak bisa disamakan.

Seperti penggunaan gadget ini, meskipun gadget digunakan untuk mengajarkan berbagai pendidikan dan value kehidupan kepada anak, namun bagi anak-anak penggunaan gadget juga harus dibatasi.

Baca juga: Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi Jelaskan Tanda-Tanda Inner Child yang Masih Terluka pada Orang Dewasa

Ilustrasi pentingnya dukungan orangtua pada anak remaja
Ilustrasi pentingnya dukungan orangtua pada anak remaja (Pexels)

Tak hanya anak-anak saja, remaja, dan orang dewasa juga harus membatasi penggunaan gadget dalam porsi yang berbeda.

4 dari 4 halaman

"Kita juga bisa mulai ajarkan kemandirian terhadap anak yang sudah masuk kuliah, mulai diberikan kebebasan namun tetap harus sesuai dengan value yang diajarkan orangtua."

"Sangat berbeda dengan usia anak yang lebih kecil, mereka masih butuh sentuhan, kasih sayang, dan interaksi secara langsung."

"Tentunya akan berbeda, tapi intinya adalah value dalam keluarga tetap harus dijalankan. Kita bisa menggunakan gadget sebagai tools untuk mendukung penanaman value-value kita di dalam keluarga," jelas psikolog Aully.

Penjelasan ini disampaikan oleh Psikolog Aully Grashinta, M.SI, PSI, CLT dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang dalam program Talkshow Psikologi pada 1 Maret 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Erosi gigiTribunhealth.comPola Asuh Strict Parents
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved