TRIBUNHEALTH.COM - Keriput ditandai dengan adanya penuaan dini.
Penuaan dini seringkali timbul dan membuat rasa percaya diri berkurang.
Maka untuk mengantisipasinya, segera lakukan pencegahan penuaan dini dengan tepat.
Baca juga: dr. Caryn Miranda Saptari Ajarkan Cara Senam Wajah untuk Atasi Double Chin
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Desidera Husadani menganjurkan melakukan perawatan sejak dini dengan memanfaatkan penggunaan produk skincare.
"Sering beli skincare untuk mencegah penuaan," papar Desidera dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Dari rangkaian produk skincare, utamakan untuk menggunakan sunscreen.

Penggunaan sunscreen dapat mencegah paparan sinar matahari dan radikal bebas yang menyebabkan penuaan.
Barulah langkah selanjutnya memilih pelembap kulit.
Pelembap bermanfaat menjaga kondisi kulit tetap lembap dan terhidrasi.
Baca juga: Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memilih Pelembap, Simak Ulasan dr. Handayani Puspa Sari
Sehingga meminimalisir munculnya tanda-tanda penuaan.
Namun jika berbagai upaya diatas telah dijalani dan masih muncul tanda penuaan, bisa segera berkunjung ke dokter.
Dokter akan memberikan suatu perawatan yang sesuai.

Perawatan keriput ini memiiki beragam pilihan disesuaikan dengan skala keriput yang dialami.
Jika masih pada skala awal, maka perawatannya cukup dengan obat oles, minum suplemen atau vitamain.
Namun jika sudah memasuki skala 2, bisa dicoba melakukan tindakan Botox, laser, atau peeling secara rutin.
Baca juga: Kebiasaan Mengunyah Terus-menerus Membuat Otot Rahang Lebih Besar, Akibatnya Wajah Menjadi Lebar
Lalu jika sudah menderita keriput skala 4 (berat), bisa melakukan tindakan operasi. Seperti Facelift.
Skala Keriput
Diketahui terdapat skala keriput pada kulit.
Terdapat skala 1-4 yang dikenal dengan Glogau wrinkle scale.
1. Skala 1
Biasanya terjadi pada usia 20 sampai 35 tahun.
Seharusnya pada usia ini belum ditemukan tanda penuaan.

Seperti:
- Keriput
Baca juga: Jangan Salah Kira, Tarik Benang Tidak akan Membuat Kulit Kendur, Ini Penjelasan Dokter
- Warna kulit tidak sama.
Namun jika terdapat keriput pada usia ini, biasanya akan timbul jumlah keriput yang sedikit.
2 Skala 2
Ditandai dengan timbulnya keriput pada saat seseorang berekspresi. Seperti pada saat tersenyum atau tertawa.

3. Skala 3
Tanpa berekspresi kulit keriput sudah mulai tampak.
Baca juga: Bagian Wajah Mana Saja yang Boleh Dilakukan Perawatan Tanam Benang? Begini Ulasan dr. Pratidona
4. Skala 4
Wajah sudah dipenuhi dengan keriput.
Kulit wajah sudah tidak ada yang normal seperti kondisi sebelumnya.
Oleh karena itu pentingnya merawat kulit dengan baik.

Usahakan jangan terlalu banyak terpapar sinar matahari secara langsung dan tidak menggunakan sunscreen.
Karena kebiasaan tersebut berpotensi menyebabkan kulit menjadi mudah keriput.
"Jika terpapar sinar matahari terus, tidak pakai sunscreen, dan merokok, dari umur 20 sudah muncul keriput," jelas Husadani.
Beda Kulit Keriput dan Kendur
Sering disalah artikan, rupanya kondisi kulit wajah keriput dan kendur adalah hal yang berbeda.
Kulit keriput terjadi pada area permukaan kulit yang disebabkan oleh kulit kering.
Baca juga: Ini Cara Mengatasi Kulit Kering dan Kusam Menurut dr. Putri Anitasari, Sp.KK
Sehingga memunculkan tanda garis-garis halus pada wajah.
Selanjutnya jika wajah kendur, itu sudah menunjukkan tanda adanya masalah pada kulit wajah bagian lebih dalam. Tepatnya bagian dermis.
"Pada dermis itu sendiri sudah terjadi kekurangan kolagen dan elastin yang menyokong jaringan kulit."
"Sehingga menimbulkan kulit kendur," jelas Desidera.

Sehingga dapat disimpulkan, meski sama-sama tanda proses penuaan namun mekanisme pembentuknya berbeda.
Tanda wajah kendur ditunjukkan adanya kantong mata dan terbentuk garis senyuman sekitar bibir.
Deteksi Lokasi Keriput
Salah satu tanda penuaan adalah timbulnya keriput pada wajah.
Letak keriput ini rupanya berbeda pada setiap orang.
Baca juga: Pahami Cara Pemakaian Sunblock yang Benar sesuai Anjuran Dokter Agar Wajah Tidak Kusam dan Kasar
Keadaan ini sangat tergantung dengan kebiasaan seseorang dalam berekspresi.
Desidera menyampaikan, jika sering mengerutkan dahi maka keriput juga akan sangat jelas muncul pada area tersebut.
Begitupula jika sering tertawa, maka keriput akan timbul pada area mata yang berbentuk seperti cakar burung.
Kondisi keriput yang muncul setelah berekspresi masuk kategori keriput skala 2.

Tipe keriput ini bisa disebabkan karena massa otot yang menurun yang mengakibatkan lemak wajah ikut menurun.
"Semakin bertambahnya usia, massa otot menjadi menurun, lemak di wajah menurun."
"Itu bisa menyebabkan pada saat berekspresi kemudian timbul keriput," ungkap Desidera.
Baca juga: Kenali Treatment Filler, Perawatan Kecantikan yang Memperbaiki Estetika Bentuk Wajah
Munculnya keriput ini dipengaruhi oleh 2 faktor.
Yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Faktor intrinsik (dari dalam) disebut juga sebagai faktor alami.
Karena sesuai dengan berjalannya waktu.

Kondisi ini juga bisa diperberat dengan pengaruh dari faktor luar.
Kulit keriput ini disebabkan karena seiring bertambahnya usia ketebalan kulit menjadi berkurang (tipis).
Serta turut dipengaruhi oleh kandungan air.
"Produksi elastin, kolagen itu juga akan berkurang."
"Sehingga karena penurunan hal tersebut, keriput jadi timbul," jelasnya.
Baca juga: dr. Satya Perdana Imbau untuk Menghindari Paparan Sinar Matahari Setelah Melakukan Infus Whitening
Selain itu, timbulnya keriput juga dipengaruhi oleh (faktor luar):
- Paparan sinar matahari (ultraviolet)
- Polusi

- Asap kendaraan
- Asap rokok
"Bila terus terpapar, maka bisa memberat dan menimbulkan keriput," jelas Desidera.
Baca juga: Gejala dan Faktor Risiko Aneurisma Aorta Abdominalis, Perokok dan Pengidap Hipertensi Lebih Rawan
Selain itu, keriput juga bisa dipengaruhi karena adanya faktor gravitasi.
Adanya faktor gravitasi dalam jangka panjang bisa menyebabkan wajah terlihat menurun (kendur).
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Desidera Husadani dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)