TRIBUNHEALTH.COM - Asma merupakan penyakit jangka panjang pada saluran pernafasan yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran nafas.
Sehingga menimbulkan rasa sesak dan kesulitan bernafas.
Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) menuturkan jika gejala utama asma adalah nyeri dada, batuk dan suara mengi.
Pasalnya saluran pernafasan penderita asma cenderung lebih sensitif ketimbang yang tidak mengidapnya.
Itulah mengapa saat paru-paru penderita asma teriritasi salah satu pemicu, otot pernafasan akan menjadi kaku dan saluran nafas pun menyempit.
Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) gejala yang ditimbulkan tergantung dari faktor pencetusnya.
Apabila faktor pencetusnya sangat kuat, mungkin dalam waktu satu jam atau dua jam bisa timbul gejala-gejala asma.
Baca juga: Selain Rutin Menggunakan Basic Skincare, Eksfoliasi Berperan Penting untuk Mendapatkan Kulit Glowing

Baca juga: Pahami Sakit Kepala yang Harus Menjadi Peringatan, Berikut Penjelasan dr. I Gede Anom, Sp. Bs
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 07 Mei 2022.
"Saya punya beberapa pasien anak-anak remaja yang baru makan kepiting sedikit saja sudah langsung timbul gejala-gejala alerginya, kulitnya bentol-bentol juga langsung sesak, macam-macam," pungkasnya
"Ada yang baru sehari atau dua hari kemudian baru timbul gejala-gejala, hal ini tergantung derajat ringannya, hebatnya faktor pencetusnya, dan lain sebagainya," sambungnya.
Bisa disimpulkan jika gejala asma muncul jika terdapat faktor pencetusnya.
"Pasti ada faktor pencetusnya," tegasnya.
"Tidak mungkin kalau tidak ada faktor pencetusnya kemudian tiba-tiba timbul asma," ungkap Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K).
Baca juga: Kenali Penyebab Timbulnya Keriput, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Kulit, dr. Desidera Husadani

Baca juga: drg. Ummi Kalsum : Sebelum Melakukan Perawatan Estetika, Kondisi Gigi Berlubang Perlu Diperhatikan
Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) menambahkan jika faktor pencetus asma banyak sekali.
Contohnya seperti polusi udara, apakah di rumahnya ada orang yang merokok sehingga asap rokok tersebut menjadi polutan atau penyebab asma.
Apabila di lingkungan tempat tinggal terdapat banyak pabrik yang mengeluarkan asap, maka bisa menjadi faktor pencetus asma.
Adapun faktor pencetus asma disebabkan karena udara yang sangat dingin, udara lembab atau udara yang sangat kering.
Dokter menuturkan jika faktor pencetusnya bisa disebabkan oleh makanan.
"Banyak juga makanan-makanan yang merupakan pencetus daripada asma itu, misalkan cokelat, es, es krim, dan sebagainya," ujar Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K).
Asma bisa menyerang siapa saja dan tidak bisa disembuhkan.
Akan tetapi, penanganan yang tepat bisa mengontrol serangan asma sehingga penderita bisa menikmati hidup yang berkualitas.
Baca juga: Cara Sederhana Redakan Rasa Sakit Akibat Gingivitis, Simak Anjuran drg. Arifah Hariadi

Baca juga: Kenali Tanda Keriput pada saat Berekspresi, Berikut Penjelasan dr. Desidera Husadani Sp. DV
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 07 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.