TRIBUNHEALTH.COM - Gingivitis adalah sebuah keadaan atau kondisi peradangan, yang biasa dikenal dengan istilah inflamasi di daerah gusi yang disebabkan akibat adanya kumpulan mikrobakteri yang berupa plak dental atau plak gigi.
Sehingga menyebabkan terjadinya infeksi dan pada akhirnya terjadi peradangan pada sekitar gusi.
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP mengatakan jika disebabkan akibat adanya kumpulan plak pada daerah permukaan gigi, khususnya di daerah cervikal atau bagian leher gigi.
Berdasarkan etiologi atau penyebab gingivitis, salah satunya disebabkan karena faktor sistemik.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 30 April 2022.
Selain faktor lokal yang umum terjadi seperti adanya plak, juga bisa disebabkan karena kondisi sistemik.
Baca juga: Penderita Alopecia Tak Hanya Alami Kerontokan di Bagian Kepala, tetapi di Bagian Lain Juga
Baca juga: Pahami Cara Pemakaian Sunblock yang Benar sesuai Anjuran Dokter Agar Wajah Tidak Kusam dan Kasar
Faktor sistemik ini salah satunya adalah terjadinya perubahan hormonal yang bisa terjadi pada wanita hamil, maka dari itu dikenal dengan gingivitis pregnancy.
Gingivitis pregnancy yaitu terjadinya gingivitis pada saat hamil atau pada saat masa menstruasi.
"Sehingga biasa muncul pada kondisi-kondisi seperti itu," pungkasnya.
Berdasarkan hasil survey, 50-90% kondisi gingivitis terjadi pada orang dewasa dan umumnya terjadi pada kelompok perempuan.
Hal ini karena salah satu pencetus terjadinya gingivitis adalah perubahan-perubahan hormonal yang sering terjadi pada perempuan.
Secara garis besar, gingivitis disebabkan oleh faktor lokal dan faktor sistemik.
Lokal adalah kondisi dimana kumpulan plak gigi yang terdapat pada daerah-daerah permukaan gigi khususnya pada daerah cervikal gigi.
Sementara faktor sistemik biasanya terjadi karena terdapat 3 faktor, antara lain:
1. Perubahan hormonal
2. Kebiasaan
Faktor kebiasaan salah satunya adalah bagi pasien yang memiliki kebiasaan merokok.
drg. Munawir membenarkan jika merokok merupakan salah satu faktor pencetus peradangan gusi.
Baca juga: Alasan Datang ke Dokter Gigi Butuh Biaya Tinggi, Simak Penjelasan drg. Ummi Kalsum, MH. Kes., Sp.KG.
Baca juga: Alami Gangguan Saluran Cerna Berisiko Kematian, Ini Penjelasan dr. Aritantri Darmayani M.Sc., Sp.PD
3. Penyakit tertentu
Sehingga dari dua faktor besar yaitu faktor lokal dan faktor sistemik maka terdapat peradangan gusi atau gingivitis terjadi karena adanya induksi plak.
Akan tetapi ada juga yang terjadi tanpa induksi plak.
"Mungkin pada kondisi giginya tidak ditemukan plak gigi atau karang gigi, tetapi peradangan gusi terjadi," ujar drg. Munawir.
"Ini lebih kepada faktor yang kedua, yaitu faktor sistemik seperti perubahan hormonal atau penyakit-penyakit sistemik yang diderita oleh seseorang," sambungnya.
"Misalnya seperti penyakit diabetes melitus yang sangat rawan terjadinya diabetes," pungkasnya.
Gingivitis harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi.
Apabila dibiarkan, gingivitis atau radang gusi bisas berkembang menjadi periodontitis.
Periodontitis merupakan infeksi serius yang bisa merusak gigi dan tulang di sekitarnya.
Kondisi ini bisa menyebabkan gigi menjadi mudah tanggal.
Baca juga: Terlalu Lama Berbaring di Tempat Tidur Bisa Picu Susah BAB, Dokter Ungkap Cara Mengantisipasinya
Baca juga: Endoscopic Spine Surgery, Teknik Terbaru untuk Mengatasi Saraf Kejepit, Begini Ulasan dr. Harmantya
Penjelasan Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 30 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.