Breaking News:

Obesitas adalah Suatu Penyakit, Benarkah? Begini Penjelasan dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO

Menurut dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO pengobatan untuk obesitas yang paling utama ialah dengan mengatur pola diet dan meningkatkan aktivitas fisik

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay
Ilustrasi obesitas, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO membenarkan jika obesitas adalah suatu penyakit 

TRIBUNHEALTH.COM - Hingga kini masa pandemi masih berlanjut yang mana Indonesia sedang menghadapi fase Omicron.

Meskipun ada beberapa negara seperti Eropa yang sudah mulai melepaskan status wabahnya.

dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO menuturkan jika selama pandemi terdapat beberapa sekolah maupun pekerja kantoran yang menerapkan belajar dan bekerja dari rumah.

Akibatnya banyak sekali pasien yang mengeluhkan jika berat badannya naik selama pandemi karena keterbatasan aktivitas fisik di luar rumah.

dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO mengungkapkan jika obesitas sudah merupakan suatu penyakit.

"Jadi sudah ada kode penyakitnya," tegasnya.

Baca juga: dr. Harmantya Mahadhipta Sarankan Segera ke Dokter saat Mengalami Sindrom Cauda Equina

Ilustrasi penderita obesitas, menurut  dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit lain
Ilustrasi penderita obesitas, menurut dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit lain (tribunnews.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 05 Maret 2022.

Baca juga: Penanganan Kasus Sterilisasi Saluran Akar Bisa Berkali-kali Tergantung Kondisi Gigi

Apabila kita sudah memiliki penyakit, maka kita wajib untuk mencari pengobatannya.

"Kalau sudah disebutkan suatu penyakit, maka kita wajib dan berusaha mencari pengobatan, gitu ya," ucap dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO.

Pengobatan untuk obesitas yang paling utama adalah dengan mengatur pola diet dan meningkatkan aktivitas fisik.

2 dari 3 halaman

"Karena ini suatu penyakit dan ada obatnya, maka nanti akan masuk ke dalam skema pembiayaan kesehatan," sambungnya.

Apabila prevalensi angka obesitas semakin meningkat, artinya derajat kesehatan akan semakin turun.

"Artinya indeks pembangunan kesehatannya itu rendah dan itu bukan merupakan ciri suatu negara maju," terangnya.

WHO pada tahun 2021 mengatakan jika 1 dari 4 orang dewasa kurang aktivitas fisik, sementara pada anak remaja 8 dari 10 orang kurang aktivitas fisik.

Sedangkan pada Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukkan jika pada tahun 2013 25% penduduk kurang melakukan aktivitas fisik.

"Dan dikatakan disini memang yang menjadi parameter disebut kurang aktivitas fisik intensitas sedang itu adalah jumlah aktivitas fisik intensitas sedangnya dalam waktu 1 minggu kurang dari 150 menit," pungkas dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO.

Baca juga: Bahayakah jika Terjadi Gangguan Menstruasi? Simak Penjelasan dr. Henry Jerikho Sp.OG

Ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas,  dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO sebut obesitas berhubungan dengan risiko Covid-19
Ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO sebut obesitas berhubungan dengan risiko Covid-19 (pixabay.com)

Baca juga: Wanita Perlu Memahami Siklus Normal Menstruasi yang Dijelaskan dr. Henry Jerikho Sp.OG

dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO menambahkan jika obesitas berhubungan dengan risiko Covid-19.

"Omicron ini walaupun gejalanya dikatakan ringan, tapi ternyata yang masuk rawat intensif itu yang punya komorbid," imbuhnya.

"Jadi tetap harus diwaspadai obesitas ini, bahwa kita yang memiliki obesitas dan penyakit tidak menular (PTM) itu maka harus bergerak cepat supaya mengendalikan penyakitnya," tuturnya.

Dokter mengimbau para obesitas untuk bergerak cepat dan usahanya harus lebih keras lagi.

3 dari 3 halaman

Para obesitas harus segera mengendalikan masalah kesehatannya agar risiko jika terpapar Covid-19 memiliki gejala yang ringan.

"Jangan sampai masuk ruang perawatan karena obesitasnya tidak terkendali, penyakit jantungnya tidak terkendali, diabetesnya tidak terkendali, komplikasinya macam-macam," tambahnya.

Baca juga: Adakah Makanan yang Mencegah Penumpukan Karang Gigi? Begini Jawaban Lettu Kes drg. Ari

Ilustrasi orang yang obesitas,  dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO ungkap cara pengobatannya
Ilustrasi orang yang obesitas, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO ungkap cara pengobatannya (Pixabay)

Baca juga: Berikut Ini Posisi Tidur yang Direkomendasikan, Sebisa Mungkin Hindari Tidur Tengkurap

Penjelasan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 05 Maret 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Rachmad Wishnu Hidayatobesitas Operasi Bariatrik
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved