Breaking News:

Wanita Perlu Memahami Siklus Normal Menstruasi yang Dijelaskan dr. Henry Jerikho Sp.OG

Wanita yang sudah memasuki usia 12-16 tahun umumnya mulai mengalami menstruasi. Siklus menstruasi dikatakan normal berkisar 24-38 hari.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi siklus menstruasi 

TRIBUNHEALTH.COM - Menstruasi atau haid adalah suatu proses fisiologis yang terjadi pada wanita.

Yang penting dan harus diketahui bahwa menstruasi adalah proses mengikisnya dinding bagian dalam rahim yang meluruh sehingga mengeluarkan darah.

Dinding didalam uterus terdiri dari banyak pembuluh darah, sehingga pada saat meluruh akan menghasilkan banyak darah.

Siklus haid normalnya mulai terjadi pada wanita awalnya pada usia 12-16 tahun.

Apabila wanita haid terjadi diluar usia 12-16 tahun bisa dikatakan ada suatu gangguan.

Maka sangat disarankan untuk menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan.

ilustrasi siklus menstruasi
ilustrasi siklus menstruasi (health.grid.id)

Baca juga: Adakah Makanan yang Mencegah Penumpukan Karang Gigi? Begini Jawaban Lettu Kes drg. Ari

Fekuensi menstruasi dalam satu siklus berkisar 24 hingga 38 hari berdasarkan ketentuan terbaru.

Misalkan siklus menstruasi berkisar 24-38 hari masih disebut normal.

dr. Henry mengatakan bahwa lamanya menstruasi 8 hari kurang atau bisa sampai 8 hari masih diseut normal.

Variasi menstruasi bisa terjadi antara 7-9 hari dan satu kali siklus menstruasi bisa menentukan kira-kira berapa darah yang normal, sekitar 5-80 ml.

2 dari 2 halaman

Sangat tidak mungkin mengukur atau menimbang darah menstruasi yang keluar, salah satu cara mengukur yang tepat ialah menggunakan pembalut.

dr. Henry menyampaikan bahwa satu pembalut berkisar 15-20 ml.

Baca juga: Peneliti Sebut Orang dengan Fibrilasi Atrium Lebih Berisiko Terkena Stroke

Siklus normal menstruasi berkisar 24-38 hari, apabila telat atau lebih cepat bisa dipengaruhi oleh hormon.

Menstruasi bisa lebih cepat atau lebih lambat karena pengaruh hormon dan kelainan fisis yang anatomis.

Jika dipengaruhi oleh hormon, tentu diketahui bahwa du hormon perempuan yang berperan adalah esterogen dan progresteron.

Apabila ada ketidakseimbangan antara dua hormon tersebut, maka akan menyebabkan gangguan menstruasi.

Namun, apabila gangguan menstruasi karena kelainan anatomis misalnya pada rahim bisa ditemukan adanya miom, kista, endometriosis, dan syndrome ovarium polycistic (PCOS).

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.OG. Seorang dokter Obstetri dan Ginekologi. Rabu (3/11/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Henry Jerikho Maruli Sp.OGMenstruasi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved