TRIBUNHEALTH.COM - Pemeriksaan gigi dan mulut tidak perlu menunggu gigi sakit terlebih dahulu.
Alangkah baiknya melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali.
Kita disarankan melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali ternyata ada tujuannya.
Dengan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi, maka bisa diketahui masalah yang terjadi di dalam gigi dan mulut.
Namun kebanyakan orang baru mengunjungi dokter gigi ketika sudah mengalami kasus tertentu yang mana membuat seseorang tidak nyaman.
Baca juga: Ketahui Cara Mencegah dan Mengendalikan Penyakit Ginjal Kronik dengan Langkah CERDIK dan PATUH
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Sapa Dokter.

Baca juga: Ketahui Faktor-faktor Risiko Penyakit Ginjal yang Tidak Dapat Dimodifikasi dan Dapat Dimodifikasi
Ada beberapa orang yang diharuskan untuk datang berulang kali ke dokter gigi.
Hal ini karena pada beberapa kondisi memang mengharuskan pasien datang kembali ke dokter gigi.
Sebagai contoh seperti pada proses pembersihan karang gigi.
Jika kasus yang dialami ringan, maka pasien hanya perlu sekali kedatangan saja dalam proses pembersihan.
Namun berbeda jika pasien mengalami kasus infeksi jaringan pendukung gigi yang sudah dalam tahap kronis.
Berdasarkan penuturan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen, dokter gigi bisa merencanakan tindakan lebih dari satu kali kunjungan pasien.
"Hal ini karena dokter gigi tidak hanya sekedar membersihkan karang gigi saja," kata Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dalam acara Sapa Dokter.
Akan tetapi perlu juga dilakukan tindakan lainnya sesuai kebutuhan masing-masing individu.
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Ungkap Alasan Penggunaan Behel yang Memerlukan Waktu Lama

Baca juga: dr. Satya Perdana Ungkap Alasan Perlunya Setiap Orang Menjaga Kesehatan Kulit
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen mengatakan jika dokter gigi bisa merencanakan tindakan-tindakan lainnya apabila diperlukan.
"Misalnya pada kasus-kasus tertentu dibutuhkan pengembalian atau pemulihan gusi yang mengalami pembengkakan abnormal," ucap drg. R. Ngt. Anastasia Ririen.
"Sehingga membutuhkan tindakan-tindakan tertentu oleh dokter gigi," lanjutnya.
"Bisa juga pada kasus lain dimana tulang penyangga gigi sudah rusak atau hancur akibat proses infeksi," imbuh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen.
Sehingga dokter gigi perlu melakukan tindakan penambahan tulang penyangga gigi atau pemberian tindakan lanjut lainnya.
Ada juga keadaan darurat lain seperti radang gusi akibat adanya karang gigi yang menempel dengan tipe karang yang sangat keras.
Kondisi ini memerlukan tindakan yang tidak hanya sebentar, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen bisa membutuhkan waktu hingga 2 jam.
Baca juga: Sama Halnya Kaum Wanita, Kaum Pria Juga Perlu Melakukan Perawatan Kecantikan

Dengan persetujuan pasien, bisa saja dokter gigi memerlukan perencanaan tindakan lebih dari sekali.
Hal ini dilakukan sebagai upaya agar pasien memiliki kondisi gigi dan mulut yang sehat secara optimal.
Baca juga: Meski Tak Ada Larangan Mutlak, dr. Evi Novitasari Imbau Konsumsi Vitamin C 2 Jam setelah Minum Kopi
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Sapa Dokter edisi 30 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.