TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit ginjal merupakan suatu keadaan dimana ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Faktor risiko penyakit ginjal ada yang tidak dapat dimodifikasi dan ada yang dapat dimodifikasi.
Faktor risiko tidak dapat dimodifikasi
1. Usia
Semakin seseorang bertambah tua, maka sel-sel ginjal akan menjadi tua dan ada sebagian ginjal menjadi tidak hidup lagi.
Menurut dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD-KGH., FINASIM tidak ada pertambahan sel-sel untuk nefron.
Baca juga: dr. Satya Perdana Ungkap Alasan Perlunya Setiap Orang Menjaga Kesehatan Kulit
Hal ini disampaikan oleh dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD-KGH., FINASIM yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 31 Maret 2022.

2. Kelahiran prematur
Seseorang yang dilahirkan secara prematur, menandakan jika seluruh organnya tidak berkembang secara lengkap termasuk pada organ ginjalnya.
Baca juga: Sama Halnya Kaum Wanita, Kaum Pria Juga Perlu Melakukan Perawatan Kecantikan
3. Riwayat keluarga
"Kalau berbicara mengenai riwayat keluarga dan usia tua memang sangat penting sekali apabila dalam hal menentukan pasangan kita juga bisa melihat apakah pasangan kita, apakah keluarga kita, apakah saudara-saudara kita juga kemungkinan menderita penyakit ginjal atau tidak," ucap dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD-KGH., FINASIM.
"Tetapi ini merupakan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi," tuturnya.
4. Penyakit bawaan ginjal
Baca juga: Meski Tak Ada Larangan Mutlak, dr. Evi Novitasari Imbau Konsumsi Vitamin C 2 Jam setelah Minum Kopi

Baca juga: Nyeri Pinggang Belum Tentu Tanda Saraf Kejepit, dr. Harmantya Mahadhipta Paparkan Perbedaannya
Faktor risiko dapat dimodifikasi
1. Obesitas
Dimana seseorang mengalami kelebihan berat badan.
2. Konsumsi alkohol
3. Merokok
4. Obat-obatan
5. Diabetes
6. Hipertensi
Lantas bagaimana cara mencegah penyakit ginjal?
Seperti yang kita ketahui bahwa pencegahan penyakit itu terbagi menjadi 3, antara lain:
- Pencegahan primer
Pencegahan penyakit primer adalah dengan melakukan promosi kesehatan.
"Biasanya kita dari PERNEFRI dan dibantu oleh ikatan para perawat dan para pemerhati masalah ginjal termasuk kelompoknya dari komunitas pasien cuci darah Indonesia membantu kita dalam rangka promosi kesehatan dalam rangka pencegahan primer," imbuhnya.
Tujuannya yaitu melakukan proteksi spesifik untuk orang-orang berisiko yang belum bergejala.
Baca juga: Inggris Mulai Vaksinasi Dosis Keempat untuk Kelompok Rentan, Ada 3 Efek Samping Utama

- Pencegahan sekunder
Kemudian melakukan pencegahan sekunder dalam rangka dengan melakukan deteksi dini dan terapi awal untuk orang-orang yang baru terdiagnosis penyakit ginjal.
Baca juga: Penelitian Ilmiah Sebut Pelihara Hewan Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi
- Pencegahan tersier
Kemudian dokter juga melakukan pencegahan yang disebut dengan pencegahan tersier dalam rangka untuk menurunkan risiko cacat dan melakukan rehabilitasi.
Berdasarkan penuturan dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD-KGH., FINASIM pencegahan penyakit ginjal dengan cara melakukan pemeriksaan rutin fungsi ginjal di fasilitas kesehatan bagi orang-orang yang berisiko.
dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD-KGH., FINASIM menambahkan jika hal ini memang wajib untuk dilakukan.
Penjelasan dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD-KGH., FINASIM dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 31 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita tentang kesehatan di sini.