TRIBUNHEALTH.COM - Sakit pinggang atau nyeri pinggang sering kali dikeluhkan oleh orangtua atau lansia.
Namun tak hanya orangtua dan lansia saja, nyeri pinggang juga sering ditemui pada usia muda atau seseorang dengan usia produktif.
Penderita yang mengalami nyeri pinggang, biasanya akan merasakan sakit yang hilang timbul dalam beberapa hari dan bahkan dalam waktu yang lama.
Lantas apa saja penyebab dari nyeri pinggang tersebut?
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi, dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K)Spine memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
dr. Harmantya menjelaskan jika nyeri pinggang pinggang memiliki berbagai penyebab.
Baca juga: Pahami Perbedaan Nyeri Pinggang dan Saraf Kejepit yang Seringkali Dianggap Sama
Namun yang sering kali membuat banyak orang salah pengertian adalah nyeri pinggang akibat kurang konsumsi air putih.
Banyak pasien yang mengatakan jika ia sudah konsumsi air putih dalam jumlah banyak namun masih mengalami nyeri pinggang.
Menurut dr. Harmantya, berdasarkan statistik sekitar 70 persen nyeri pinggang paling banyak disebabkan oleh cedera otot.
Misalnya kram, otot pinggang yang terlalu sering digunakan dapat memicu terjadinya kram.
Nyeri pinggang yang disebabkan oleh cedera otot bisa sembuh dengan sendirinya.
Nyeri pinggang dibiarkan sekitar 3 sampai 4 hari dengan beristirahat dan minum obat akan sembuh dengan sendirinya.
Namun memang ada beberapa nyeri pinggang yang memang "bandel" yang dapat terjadi dalam jangka waktu yang berlangsung lama.
Pada keadaan nyeri pinggang yang berlangsung lama itu yang harus kita waspadai, karena jika dibiarkan lama dan tidak teratasi bisa mengakibatkan efek-efek yang tidak diinginkan oleh pasien.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Vitamin C pada Malam Hari Sebabkan Insomnia? Begini Kata dr. Evi Novitasari
dr. Harmantya memaparkan penyebab lain nyeri pinggang selain karena cedera otot seperti berikut ini.
- Nyeri pinggang akibat susunan yang ada di tulang belakang itu sendiri seperti sendi, ligamen, atau bantalan sendi atau HNP (Herniated Nucleus Pulposus)
- Nyeri pinggang disebabkan oleh infeksi
"Paling sering yang terjadi di Indonesia adalah infeksi tuberkulosis atau TBC," tutur dr. Harmantya.
"Jadi TBC itu tidak hanya menyerang paru-paru saja, tapi TBC juga bisa menyerang organ lain dan bisa menyerang tulang belakang."
- Nyeri pinggang disebabkan oleh tumor, baik tumor jinak atau tumor ganas atau kanker
- Nyeri pinggang disebabkan oleh penyakit autoimun
"Namun yang paling sering, nyeri pinggang disebabkan karena cedera otot," terang dr. Harmantya.
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Menjalankan Ibadah Puasa? Begini Penjelasan dr. Kondang Usodo, Sp.OG
"Jadi kalau kurang minum air putih, yang sering kita temukan itu lebih ke arah penyakit ginjal."
"Penyakit ginjal bisa menyebabkan nyeri pinggang, bukan hanya ginjal saja, kandung empedu juga bisa sebabkan nyeri pinggang."
"Organ-organ perut juga bisa, organ pelvis juga bisa yang dinamakan river T atau nyeri alih."
"Jadi problem utamanya bukan di tulang belakang, tapi dia mengakibatkan nyeri menjalar di area pinggang," lanjutnya.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi, dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K)Spine dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 16 Maret 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)